Berita Nasional

Pemerintah Bakal Impor Beras dari China, Buwas: Sudah Ada Kerja Sama Presiden Jokowi dan Xi Jinping

Menurut Buwas, produksi beras dalam negeri diprediksi akan berkurang pada Januari-Maret 2024 karena fenomena kekeringan El Nino.

Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan
Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) 

Megawati: Tema Pangan Bukan karena Pemilu

Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri memastikan bahwa tema Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P yang membawa narasi kedaulatan pangan, bukan karena jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Megawati mengatakan, tema tersebut sudah dibahas sejak lama dan dipandang penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara ke depannya.

"Ini bukan karena kita mau pemilu ya, tapi kita renungkan bertahun-tahun, mengapa bapak saya selalu mengatakan petani nelayan itu sokoguru (tiang atau tonggak) dan saya bisa mengerti sekarang," kata Megawati dalam pidato sambutannya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (29/9/2023).

Megawati meyakini bahwa Indonesia bisa berdikari atau berdaulat terkait pangan.

Dalam arti, Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri di bidang pangan.

"Pertanyaannya, apakah bisa? Sangat bisa," ujar Megawati.

Megawati meyakini kemampuan itu karena posisinya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Ia lantas mengungkapkan, saat ini tengah menyelesaikan pendataan mengenai jumlah flora dan fauna di Indonesia.

Hal ini juga disampaikan Megawati di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang turut hadir dalam pembukaan Rakernas IV PDI-P.

"Belum enam bulan Bapak Presiden, sudah terjumlah mulai terangkat ada dua juta tanaman yang telah didata dan masih terus untuk dilaksanakan. Oleh sebab itu, makanya kita harus percaya, percaya pada diri kita bahwa kita bisa berdiri di kaki sendiri anak-anakku," kata Presiden kelima RI itu.

Jokowi Ungkap Alasan Harga Pangan Naik

Usai Megawati menyampaikan pidato, tiba giliran Presiden Joko Widodo (Jokowi) naik ke atas panggung.

Dalam pidatonya, Jokowi mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 22 negara yang menghentikan ekspor bahan pangan dan mengakibatkan melambungnya harga pangan di banyak negara.

"Yang sekarang terjadi menyebabkan pangan semakin naik harganya adalah 19 negara sekarang ini sudah tidak mengekspor pangan. Bahkan, tadi pagi saya baca lagi bukan 19 lagi, tetapi 22 negara saat ini sudah tidak mau mengekspor bahan pangannya," kata Jokowi dikutip dari Kompas.com.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved