Anies Baswedan: Sejak Saya Lengser, Rumah Dinas Gubernur DKI Tidak Ada Pengajian Rutin Lagi

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Anies Baswedan mengungkapkan sejak tidak menjabat lagi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta tidak ada lagi pengajian rutin.

Dia berjanji jika terpilih sebagai Presiden pengajian rutin tersebut akan dilakukan lagi.

Hal tersebut diungkapkan Anies Baswedan dalam pidatonya di hadapan para santri Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan itu mengaku mempunyai kenangan dengan pondok yang identik dengan almarhum KH Maemoen Zubair atau Mbah Moen.

Anies mengatakan, pada 2013, dirinya sempat bersilaturahmi dengan Mbah Moen semasa masih hidup.

"Alhamdulillah 10 tahun kemudian saya sampai kembali ke sini, tapi di antara itu sekarang yang kumpul para santri," ucap Anies, Minggu (1/10/2023).

Baca juga: Tegas, Megawati Tolak Wacana Dua Poros di Pilpres: Ganjar Bukan Jodohnya Prabowo

Anies kemudian menceritakan tentang keterlibatan para alumnus santri yang rutin mengadakan pengajian di rumah dinasnya, saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Di Jakarta, saya ada urusan dengan Sarang. Kenapa? Karena alumni Sarang itu kalau pengajian rutin di rumah gubernur DKI Jakarta," kata dia yang disambut tepuk tangan dari para santri.

"Dan satu-satunya alumni yang rutin pakai rumah gubernur ya alumni Sarang ini," imbuh dia sembari tertawa yang kemudian juga diiringi tepuk tangan dari para santri lagi.

Namun, usai tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kegiatan pengajian rutin itu, kata Anies, tak lagi dilakukan.

"Cuma gubernurnya ganti, enggak diteruskan gitu. Jadi sekarang kelihatannya enggak dipakai lagi untuk kegiatan pengajian. Insya Allah nanti dipakai lagi," terang dia yang diamini oleh para santri.

Dalam kesempatan tersebut, Anies bersilaturahmi dengan pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, KH Muhammad Najih Maemoen.

Baca juga: VIDEO : Anies Bicara di Youth Summit Ideafest 2023 : Pengalaman Masa Muda Jadikan Saya Pemimpin

Anies menyebut kunjungannya tersebut untuk meminta doa dan petunjuk agar dimudahkan dalam mengemban amanah sebagai bakal calon presiden 2024.

"Saya silaturahmi langsung mohon doa, dan petunjuk dari beliau, karena saya mendapatkan amanah baru yang agak besar.

Amanah menjadi calon presiden bukan amanah yang kecil, tapi mudah-mudahan dengan doa dari beliau dan seluruh keluarga besar di sini insya Allah menjadi amanah yang ringan dijalani," tuturnya seperti dilansir Kompas.com.

Menurutnya, kedatangannya tersebut merupakan tindak lanjut dari silaturahmi yang sudah lama terjalin dengan pondok pesantren yang identik dengan Mbah Moen itu.

"Jadi kami kembali ke Sarang ini untuk silaturahmi dengan Kiai Muhammad Najih, meneruskan silaturahmi yang selama ini terjadi," terang dia.

Baca juga: VIDEO Survei Indikator Politik Indonesia Terbaru, Ganjar 37 Peresen, Prabowo 33 dan Anies 21 Persen

Dalam kunjungannya ke kediaman pengasuh ponpes tersebut, Anies Baswedan tampil menggunakan baju koko berwarna putih lengkap dengan peci berwarna hitam. Anies yang turun dari mobil disambut oleh beberapa putra almarhum KH Maemoen Zubair.

Tak hanya itu, para santri juga menyambut eks gubernur DKI Jakarta tersebut dengan shalawat Thola'al Badru sambil mengiringi menuju rumah Gus Najih.

Sekitar 40 menit bertemu dan mengobrol tertutup dengan pimpinan ponpes tersebut, Anies kemudian diajak menuju ke sebuah aula dengan acara silaturahmi yang dihadiri oleh para santri yang sudah menunggunya.

Di sela-sela menuju aula tersebut, terdengar teriakan yang menyebut Anies sebagai presiden.