Pilpres 2024

Anies Baswedan di Depan Anak Muda Sebut Jadi Pemimpin Berkat Pengalaman di Masa Muda

Bacapres Anies Baswedan berdialog ke sejumlah panelis di Youth Summit Ideafest 2023 dan menjelaskan mengenai masa mudanya

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menghadiri Youth Summit Ideafest 2023 di Jakarta pada Sabtu (30/9/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM - Bacapres Anies Baswedan berdialog dengan sejumlah panelis di Youth Summit Ideafest 2023 di Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan memaparkan pengalaman masa mudanya yang menempanya menjadi seorang pemimpin.

"Ketika saya masih SD, kami bersama-sama dengan teman-teman buat organisasi. Namanya Kelabang, Kelompok Anak Berkembang."

"Kegiatannya sepakbola, badminton. Kita bikin kaos sama-sama. Bikin seragam. Panggil orang untuk menjadi coach. Saat itu saya kelas lima SD,"

"tetapi yang jadi anggota anak-anak kelas empat, lima, enam SD, SMP satu, SMP dua, dan SMP tiga,” katanya Anies, Sabtu (30/9/2023).

Waktu itu, ujar mantan Rektor Universitas Paramadina, dirinya yang diminta menjadi ketua.

"Saya inisiatornya waktu itu. Tapi waktu itu tidak terbayangkan, saya sebagai pemimpin. Tidak. Bersama teman-teman mengorganisir. Begitu juga Ketika SMP dan SMA."

"Memang betul saya dipilih mereka menjadi pemimpin. Tetapi tidak ada perasaan, saya ini adalah pemimpin. Kenapa? Dari awal saya di keluarga diberi bekal, anggap semua itu setara" ujar Anies Baswedan.

"Jadi kalau diamanati untuk mengetuai, jangan pernah anggap lebih tinggi. Karena dari awal begitu, terbiasa pendekatannya egaliter, setara. Itu pengalaman masa kecil. Ketika SD, SMP, SMA selalu berada di dalam amanat teman-teman untuk menjadi ketua,” ujarnya.

Master bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park, Amerika Serikat itu pun mengemukakan, dalam proses bertumbuh dalam aspek kepemimpinan (leadership) itu seringkali dirinya harus mengambil keputusan yang dilematis.

"Ambil keputusan ini, konsekuensinya ini. Tetapi makin sering ambil keputusan, lebih mudah kita memutuskan kemudian. Jadi ketika sekarang harus ambil keputusan besar, walaupun waktunya pendek, itu lebih leluasa. Karena proses latihannya sudah dikerjakan panjang" terang Anies Baswedan.

"Dari mulai milih SMA. Bahkan waktu itu saya tidak dapat SMA yang saya inginkan. Begitu juga ketika ingin masuk Fakultas Teknik, tetapi ternyata tidak bisa. Saya harus ambil yang mana nih."

"Selalu ada jalan-jalan kita merasakan tidak meraih yang kita inginkan. Tetapi pengalaman saya, keputusan yang kita ambil karena gagal, membuat kita dapat hikmah, dapat hal baru. Yang ternyata lebih baik dari yang kita bayangkan akan kita dapatkan,” pungkas Anies Baswedan.

(Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved