Pilpres 2024

Andika Perkasa Layak jadi Cawapres, Pengamat: Sukses Bangun HAM dan Demokrasi di Militer

Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa punya bekal kuat dipasangkan sebagai bacawapres dari Ganjar Pranowo dikarenakan tidak ada sejarah pelanggaran HAM.

Akun YouTube CNN Indonesia
Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa punya bekal kuat dipasangkan sebagai bacawapres dari Ganjar Pranowo dikarenakan tidak ada sejarah pelanggaran HAM. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa dinilai punya bekal kuat dipasangkan sebagai bacawapres dari Ganjar Pranowo dikarenakan tidak ada memiliki sejarah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Pengamat politik Djuni Thamrin menyebut bahwa sosok Andika Perkasa mempunyai keunggulan karena tidak mempunyai catatan hitam dalam perjalanan kariernya sebagai militer.

“Dan ia relatif sukses membangun HAM dan demokratisasi dalam SOP militer,” urai Djuni Thamrin lewat keterangan, Sabtu (29/9/2023).

Menurutnya seorang prajurit militer yang punya sejarah pelanggaran HAM akan sulit membangun karir politik saat purna tugas. Pasalnya, sejarah dan cerita kelamnya akan terus terbawa.

Baca juga: Peneliti Aditya Batara Nilai Andika Perkasa Layak Jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

“Jika terjadi (pelanggaran HAM), maka kecacatan moral akan terus melekat dan terekam. Maka akan sulit membawa negara menjadi mandiri dan berwibawa secara internasional,” tuturnya.

Bagi peneliti pusat Kajian Kemanan Nasional Universitas Bhayangkara itu, Andika Perkasa adalah sosok yang tidak hanya mulus dalam torehan sejarah, namun juga dalam prestasi.

Karena menurutnya, seorang abdi negara khususnya prajurit TNI yang pernah memiliki sejarah terkait pelanggaran HAM, dinilai akan memiliki serangkaian krisis ketika memimpin negara.

Baca juga: Latar Belakang Militer Andika Perkasa Dianggap Cocok untuk Dampingi Ganjar Pranowo

Baca juga: Nama Andika Perkasa Muncul jadi Cawapres Ganjar, Pengamat: Menarik untuk Lawan Prabowo

“Bila seorang prajurit militer telah memiliki cacat karier dalam dunia militer, khususnya menyangkut pelanggaran HAM, maka yang bersangkutan tidak punya basis etika dan basis kepemimpinan yang dapat dijadikan referensi untuk terjun dalam dunia politik, setelah pascatugasnya,” katanya.

“Maka akan sulit membawa negara jadi mandiri dan berwibawa secara internasional,” ujar dosen Universitas Bhayangkara itu.

Sebelumnya Djuni Thamrin berpendapat, Andika Perkasa jadi sosok “kuda hitam” dalam konstelasi Pilpres 2024 mendatang. Khususnya pada musim pencalonan kandidat capres-cawapres saat ini.

“Andika merupakan sosok strategis yang nyaris dilupakan oleh publik, untuk menjadi kandidat penting dalam pencarian dan penelusuran sebagai Cawapres Ganjar Pranowo,” tutupnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved