Viral Media Sosial

Viral Video Kader Partai Demokrat Nyatakan Diri Dukung Anies Baswedan, Ternyata Ini Alasannya

Viral Video Kader Partai Demokrat Nyatakan Diri Dukung Anies Baswedan, Ternyata Ini Alasannya

Editor: Dwi Rizki
Twitter @jansen_jsp
Isa Ansori dan Suroyono selaku pengurus DPAC Jagakarsa 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jagat media sosial dihebohkan dengan viralnya video pengakuan dua orang pria berseragam Partai Demokrat.

Kedua pria yang diketahui bernama Isa Ansori dan Suroyono selaku pengurus DPAC Jagakarsa itu menyatakan diri mendukung Anies Baswedan, tepat sehari setelah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan memenangkan Prabowo Subianto dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat pada Kamis (21/9/2023).

Tak diketahui waktu dan lokasi video dibuat, hanya saja video tersebut dibuat di area parkiran. 

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu terlihat sejumlah orang mengenakan seragam biru dan berlogo Partai Demokrat

Di awal tayangan, seorang pria yang merekam video menyapa pria lainnya yang juga berseragam Partai Demokrat

Dirinya pun mengenalkan diri merupakan seorang kader DPD Partai Demokrat DKI Jakarta.

"Pak dari mana?" tanya pria yang memegang ponsel.

"Saya dari DKI Jakarta," balas pria lainnya.

"Sama, saya di Jagakarsa, dari Partai Demokrat?" balasnya perekam video cepat.

"Iya, dari Partai Demokrat," jawab pria lainnya.

Dalam video itu, pria yang merekam video pun menanyakan soal dukungan dalam Pilpres 2024. 

Tanpa diduga, pria berseragam Partai Demokrat itu tegas mendukung Anies Baswedan

Padahal diketahui, Partai Demokrat telah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan.

Baca juga: Merasa Direndahkan, Irfan Hakim Sampai Bikin Status, Ini Fakta Pernyataan Ganjar Soal MC

Baca juga: Didukung Kyai dan Ulama NU Maju Pilpres 2024, Yenny Wahid Mulai Safari ke Pesantren di Jawa Timur

Selain itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menyatakan mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 pada Jumat (21/9/2023).

"Ntar siapa nih presidennya?" tanya perekam video. 

"Oh tetep Anies Baswedan," balas pria berseragam Partai Demokrat.

"Sama pak, Anies Baswedan," tegas perekam video.

"Hahahaha," balasnya lagi.

"Anies pak ya?" tanya perekam video menegaskan.

"Siap," jawabnya.

Sikap Partai Demokrat

Terkait hal tersebut, Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon angkat bicara. 

Lewat status twitternya @jansen_jsp pada Jumat (22/9/2023), Jansen mengungkapkan telah berkomunikasi dengan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono. 

DPD Partai Demokrat DKI Jakarta katanya akan mengkonfirmasi status kedua pria dalam video tersebut. 

Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat DKI Jakarta berencana akan memanggil kedua kader tersebut. 

Tujuannya untuk mencari tahu status keduanya, apakah kader pemegang Kartu Tanda Anggota (Kta) atau hanya simpatisan yang mengenakan seragam Partai Demokrat.

"Baru saja saya berkomunikasi dgn Ketua DPD Demokrat DKI mas Mujiyono. Wanhor dan/atau BPOKK Demokrat Propinsi DKI akan segera memanggil yg bersangkutan didalam video ini-jika benar yg bersangkutan adalah kader dan/atau pemegang KTA Partai-bukan sekedar simpatisan yg sdg pakai baju Demokrat," ungkap Jansen.

"Perkembangan lebih lanjut akan di update," jelasnya.

Terlepas dari status dua orang pria berseragam Partai Demokrat itu, dirinya menyadari akan adanya kader yang belum move on dari Anies Baswedan

Sebab, selama hampir setahun belakangan, Anies terus dikenalkan kepada seluruh kader maupun simpatisan Partai Demokrat sebagai Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. 

Namun, seiring dengan perkembangan politik, Anies dan Ketua Partai NasDem, Surya Paloh justru memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Cawapres 2024.

Keputusan yang dinilainya sepihak itu pun memicu pertentangan dari seluruh kader Partai Demokrat

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun mengambil sikap. 

Partai Demokrat pun keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan pada Jumat, 1 September 2023.

"Kami juga sepenuhnya sadar, namanya mas Anies ini sudah 'hampir 1 tahun berada didalam rumah besar Partai Demokrat', pasti ada saja kader kami yg masih sulit move on, walau secara nyata mas Anies ini sudah melakukan penghianatan dan ucapannya tidak bisa dipegang. 'Manis di mulut, pahit di praktek'," ungkap Jansen. 

Tak hanya itu, belum move on-nya kader maupun Partai Demokrat DKI Jakarta diungkapkan Jansen merujuk sejarah Partai Demokrat ketika Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

Selama lima tahun Anies memimpin Ibu Kota, Partai Demokrat menjadi partai yang pendukung pemerintahan Anies.

"Apalagi bagi kader kami di Demokrat DKI Jakarta, yg sejak 5 tahun sudah dekat bahkan jadi pembela mas Anies ketika jadi Gubernur DKI," ungkap Jansen.

"Termasuk Fraksi Demokrat di DPRD DKI selama 5 tahun itu berada dibelakang dan membela beliau utk mensukseskan program dan kebijakannya selaku Gubernur," jelasnya.

Meski demikian, Partai Demokrat ditegaskan Jansen telah move on. 

SBY dan AHY dalam forum tertinggi Partai Demokrat telah sepakat mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.

Dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Demokrat pada Kamis (21/9/2023), AHY pun menegaskan kepada seluruh kader Partai Demokrat untuk memenangkan Prabowo dalam Pilpres 2024.

Bagi kader yang tidak patuh ditegaskan Jansen merupakan bentuk pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.

"Karena Majelis Tinggi Partai (MTP) sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi di Partai sudah memutuskan Partai Demokrat mendukung pak @prabowo yg secara resmi tgl 21 September 2023 kemarin sudah di deklarasikan oleh Ketum AHY dalam Rapimnas, maka seluruh kader di Indonesia wajib patuh terhadap hal itu dan memenangkannya," jelas Jansen.

"Ketidakpatuhan kader apalagi pengurus terhadap hal ini adalah pelanggaran terhadap AD/ART partai," tutupnya.

Klarifikasi Kader Partai Demokrat

Berselang beberapa jam setelah Jansen mengunggah status, salah satu perekam video yang diketahui bernama Isa Ansori selaku Pengurus DPAC Jagakarsa, dan Suroyono rekannya pengurus DPAC Jagakarsa mengunggah video klarifikasi. 

Dalam video tersebut, keduanya mengaku sengaja membuat video tersebut hanya untuk candaan.

Keduanya mengaku hanya membuat lelucon soal dukungannya terhadap Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

"Saya atas nama Isa Ansori selaku Pengurus DPAC Jagakarsa, dan saya Suroyono juga pengurus DPAC Jagakarsa. Selaku pengurus DPAC Partai Demokrat Jagakarsa terkait viralnya video tersebut, penjelasan mendukung salah satu capres bahwasanya saya lakukan dengan candaan," ungkap Isa Ansori. 

Dalam video itu, keduanya pun meminta maaf kepada SBY dan AHY. 

Keduanya pun mengaku tetap setia terhadap Partai Demokrat, termasuk keputusan politik untuk mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. 

"Saya meminta maaf khususnya kepada Bapak SBY dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Bapak AHY. Bahwa saya tetap solid atas keputusan Partai Demokrat yang telah mendukung Bapak Prabowo sebagai presiden," jelasnya.

Mengakhiri video klarifikasi, keduanya pun meneriakkan lantang janji Partai Demokrat

Mereka pun meneriakkan dukungan terhadap Prabowo Subianto. 

"Demokrat! Siap! Demokrat! Setia! Demokrat! Jaya! Jaya! Jaya!" teriak keduanya.

"Prabowo presiden! Prabowo presiden! Prabowo menang!" tegas keduanya.

SBY Turun Gunung Menangkan Prabowo

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengungkit pernah memperjuangkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden, ketika disinggung soal turun gunungnya Presiden ke-6 sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) demi memenangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Herman menjelaskan, pada saat Demokrat masih mendukung Anies sebagai bakal capres, mereka selalu memperjuangkan pilihannya dalam setiap kegiatan.

"Kita flashback sedikit. Pada waktu kami mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden, bagaimana kegiatan-kegiatan Demokrat itu banyak sekali. Kemudian diramaikan baik di lini darat maupun di udara," ujar Herman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat Selasa (19/9/2023).

"Kemudian kegiatannya banyak. Bahkan kami juga melakukan kegiatan-kegiatan yang massal seperti townhall meeting di Bandung, dan sebagainya," sambungnya.

Selain itu, setiap Anies pergi ke daerah, Herman mengatakan, Partai Demokrat selalu menyambutnya.

Herman menerangkan, hal itu menunjukkan komitmen dan tanggung jawab Partai Demokrat untuk mengawal dan memenangkan bakal capres yang diusung, termasuk kepada Prabowo nantinya.

"Nah, tentu juga ketika kami ditinggalkan oleh Mas Anies begitu saja, dan kemudian kami bergabung dengan koalisi yang baru, ya kami juga berkomitmen yang sama (untuk Prabowo)," tutur Herman.

Dia menambahkan, jika SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sudah berkomitmen sampai turun gunung memenangkan Prabowo, maka seluruh kader akan ikut berkomitmen.

Herman menyadari, dalam memenangkan pilpres pasti tetap ada tantangannya. 

Akan tetapi, Herman mengingatkan, SBY pernah menang menjadi Presiden selama 2 periode.

"Ya dalam berkontestasi kan pasti ada tantangan, pasti ada kontestasi, pasti ada kekuatan dan kelemahan. Dan ya kalau yang namanya turun gunung, siap mengedepankan kekuatan dan bisa kemudian menjaga kelemahan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, SBY disebut bakal turun gunung untuk mengampanyekan dukungan terhadap bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga menyampaikan isi pertemuan dalam acara silaturahmi Partai Demokrat dengan KIM di kediaman Prabowo Subianto, Hambalang, Bogor, Minggu (17/9/2023) sore.

“Pak SBY sendiri menyatakan akan ikut turun gunung untuk mau memperjuangkan Pak Prabowo menjadi Presiden,” kata Viva Yoga.

Viva Yoga juga menyebut, SBY nyaman dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto. 

Hal itu menjadi alasan Partai Demokrat ingin bergabung dengan KIM untuk mendukung Prabowo sebagai bakal capres pada Pilpres 2024. (dwi) 

Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved