Viral Media Sosial

Merasa Direndahkan, Irfan Hakim Sampai Bikin Status, Ini Fakta Pernyataan Ganjar Soal MC

Merasa Direndahkan, Irfan Hakim Sampai Bikin Status, Ini Fakta Sebenarnya Soal Pernyataan Ganjar Terkait MC dan Jurnalis dalam Mata Najwa on Stage

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Kolase Status Irfan Hakim dan Ganjar Pranowo dalam acara Mata Najwa On Stage di Graha Saba UGM, Yogyakarta pada Selasa (19/9/2023) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pernyataan Bakal calon presiden (capres) dari PDIP Ganjar Pranowo di program Mata Najwa on Stage Yogyakarta bertajuk 3 Bacapres Bicara Gagasan di kampus Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa (19/9/2023) malam viral di media sosial. 

Pernyataan itu terkait profesi jurnalis dan MC (master of ceremony) ketika berbincang dengan Najwa Shihab.

Ketika itu, Ganjar Pranowo mengungkapkan 10 lulusan terbaik dari suatu perguruan tinggi bukan berprofesi sebagai MC atau jurnalis.

Pernyataan Ganjar pun disoroti masyarakat.

Tak terkecuali Irfan Hakim.

Publik figur itu didiuga kecewa atas pernyataan Ganjar yang dinilai merendahkan profesi MC.

Kekecewaan itu disampaikan Irfan Hakim lewat status instagramnya @irfanhakim75 miliknya pada Jumat (22/9/2023).

Dalam statusnya, Irfan Hakim mengaku sangat bangga atas profesinya sebagai MC.

Dirinya pun mensyukuri hal tersebut.

Meski demikian, Irfan Hakim mengaku tidak pernah terpikirkan untuk merendahkan profesi  lainnya.

Baca juga: Viral Potret Mahasiswa UI Tidur Ketika Ganjar Pranowo Berikan Kuliah Umum di FISIP UI, Ini Faktanya

Baca juga: Semua Serba Sulit di Era Jokowi, Musni Umar Ungkap Harapan Warga: Lebih Enak Hidup di Era Pak Harto

"Saya BANGGA berprofesi sebagai MC .... Alhamdulilaaah.. Saya mensyukuri itu... Dan tidak pernah terbersit untuk merendahkan profesi lain.. Itu saja.. Terima kasih," tulis Irfan Hakim.

Status Irfan Hakim pun dicapture dan tersebar luas di media sosial.

Beragam tanggapan pun disampaikan masyarakat soal status Irfan Hakim maupun pernyataan Ganjar Pranowo.

Presenter Irfan Hakim di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (29/8/202022).
Presenter Irfan Hakim di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (29/8/202022). (Warta Kota/Arie Puji)

Blunder Ganjar Soal MC dan Jurnalis

Sebelumnya, Bakal calon presiden (capres) dari PDIP Ganjar Pranowo dinilai melakukan blunder saat berbicara di kampus Universitas Gajah Mada (UGM) pada Selasa (19/9/2023) malam. 

Ganjar Pranowo dianggap terkesan merendahkan profesi jurnalis dan MC (master of ceremony) saat berbincang dengan Najwa Shihab di program Mata Najwa on Stage Yogyakarta bertajuk 3 Bacapres Bicara Gagasan.

Awalnya Ganjar Pranowo mengatakan bahwa 10 lulusan terbaik dari suatu perguruan tinggi bukan berprofesi sebagai master of ceremony (MC) atau jurnalis.

Ganjar mengatakan itu saat berbicara tentang penyerapan tenaga kerja. Dia kemudian menyinggung soal lulusan terbaik dari perguruan tinggi.

Menurutnya, 10 besar lulusan terbaik dari suatu kampus akan menjadi dosen bukan MC atau jurnalis.

"Mbak, sepuluh besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong masa' jd MC?" kata Ganjar kepada Najwa Shihab.

Pernyataan Ganjar langsung direspons Najwa.

“Siapa Mas MC? Saya jurnalis bukan MC," bantah Najwa.

Kemudian, Ganjar membalas.  “Bukan ya? Jurnalis lah kalau begitu.”

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Bantah Warga Rempang Pendatang, Posting Manuskrip Belanda Tahun 1642

Baca juga: Ribuan Personil TNI Mendarat di Pulau Rempang, Ustaz Abdul Somad Ajak Jemaah Mendoakan Warga Rempang

Lalu, Najwa tampak agak protes.

"Dan jurnalis adalah profesi yang membanggakan loh, Mas," timpal Najwa.

Audiens langsung bersorak mendengar tanggapan Najwa.

"Oh iya, maksud saya kalau Mbak, lulusan 10 terbaik. Kalau kemudian lulusan terbaik, kan sebuah harapan bahwa dia kembali ke kampus kemudian mengajarkan ilmunya. Itu aja sebenarnya," ujar Ganjar.

Seperti diketahui, Ganjar hadir di Grha Sabha Prama UGM, Yogyakarta untuk menyampaikan gagasan sebagai bakal capres pada Pilpres 2024.

Ganjar tampil setelah sebelumnya bacapres Anies Baswedan tampil.

Ganjar membahas agenda yang akan dilakukannya jika terpilih menjadi presiden, seperti agenda penegakan hukum, pendidikan dan kesehatan, ekonomi digital, kebebasan berpendapat, dan tenaga kerja.

Saat berbicara tentang tenaga kerja yang menganggur, baik lulusan SMK, SMA dan perguruan tinggi, Ganjar menegaskan harus ada link and match antara dunia pendidikan dan sektor tenaga kerja, agar seluruh lulusan sekolah maupun perguruan tinggi terserap.

Pernyataan Ganjar yang dianggap blunder ini ramai diperbincangkan di media sosial Twitter (X). 

Bahkan kata 'blunder' sempat menjadi trending topic, Selasa malam.

Sejumla netizen menampilkan potongan video pernyataan Ganjar yang dianggap blunder karena merendahkan profesi MC dan jurnalis.

Hal ini juga di sorot oleh Sosiolog sekaligus mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar.

Lewat akun Twitternya @musniumar, ia menceritakan bagaimana blunder Ganjar Pranowo di acara Mata Najwa tersebut.

"Blunder GP di Mata Najwa menjadi trending topic in Indonesia di X (Twitter). Yg membuat blunder disebabkan dialog Najwa Shihab (NS) dgn Ganjar Pranowo (GP)," kata Musni Umar.

Ia kemudian menuliskan rincian dialog pernyataan Ganjar Pranowo yang disebutnya GP dan Najwa Shihab yang disebutnya NS.

"GP: Sepuluh besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong masa' jd MC? NS: Siapa mas MC? Saya Jurnalis, bukan MC ! GP: bukan..bukan..jurnalis lah kalau begitu. NS: dan jurnalis profesi membanggakan lho mas" tulis Musni Umar.

"Dialog ini menjadi gemuruh dan bahan ketawaan mhs UGM, sehingga ramai menulis di X kata blunder. Maka jadilah kata blunder trending topic in Indonesia di X (Twitter)," ujar Musni Umar.

Awal Mula Pernyataan Ganjar Soal MC dan Jurnalis

Agar pernyataan Ganjar bisa dipahami utuh, berawal dari pertanyaan Najwa Shihab berdasarkan data bahwa pengangguran terbanyak saat ini ada di jenjang yang lebih tinggi.

"Masuk kampus hanya menunda jadi pengangguran 4 tahun. Jadi sarjana tidak membuat kemungkinan kalian diterima kerja jadi lebih tinggi, Itu faktanya, itu datanya," kata Najwa.

Hal itu menurut Najwa menjadi problem Indonesia ke depannya.

"Dan bagaimana Mas Ganjar, dengan agenda Anda, ini bisa dibalik?," tanya Najwa.

Ganjar kemudian menerangkan yang diperlukan pertama kali adalah investasi.

Baca juga: Di UGM, Anies Baswedan Sindir Ganjar dan Prabowo yang Absen Diskusi Energi Ramah Lingkungan

"Gak bisa dipungkiri, investasi akan lebih banyak membuka lapangan kerja," kata Ganjar.

Tapi kata Ganjar, generasi saat ini juga banyak yang tidak mau terikat bekerja dengan perusahaan dan lebih ingin menjadi pengusaha atau entrepreneurship.

"Entrepreneurship yang mesti dibangun selama ini," kata Ganjar.

Ruang dan fasilitas untuk itulah kata Ganjar yang harus dibuka dan dipersiapkan pemerintah.

"Kita sebagai pemerintah, mari buka investasi tapi juga buka ruang entrepreneur bagi generasi muda," kata Ganjar.

Dari sana, Najwa kemudian meminta klarifikasi Ganjar saat berbicara di kampus UI soal tenaga kerja China.

Dimana Ganjar menantang orang yang meminta mengusir tenaga kerja China, untuk menggantikan mereka jika diusir.

"Karena kemudian orang ramai, mungkin juga tidak paham konteksnya. Anda meragukan kualitas SDM kita, atau apa maksud Anda, mas Ganjar," tanya Najwa.

Ganjar kemudian menjelaskan bahwa Najwa sudah menyampaikan data bahwa banyak ternyata sarjana menganggur.

Ia lalu menceritakan pernah didemo besar-besaran soal tenaga kerja asing ini, karena banyak investasi masuk dari banyak negara.

"Ramailah demo di depan. Saya lihat ada kawan-kawan buruh, ada aktifis. Teriakannya itu, 'Usir itu, usir itu'. Ada gak beritanya itu? Ada," ujar Ganjar.

Suatu ketika kata Ganjar dirinya mengundang mereka yang berdemo dan mengajak dialog.

Baca juga: Viral Potret Mahasiswa UI Tidur Ketika Ganjar Pranowo Berikan Kuliah Umum di FISIP UI, Ini Faktanya

Dalam dialog tambah Ganjar, mereka mengklaim seharusnya merekalah yang bekerja di sana dan bukan tenaga kerja asing.

"Good. Anda harus bekerja, masuk. Tes, gak lolos mbak," ujar Ganjar.

Menurut Ganjar dengan prosentase tenaga kerja yang tidak terserap, ia mengakui meragukan kualitas tenaga kerja Indonesia.

"Saya ragukan dong. Terbukti angka penganggurannya seperti itu. Masak kita masih percaya?" ujar Ganjar.

Karenanya kata Ganjar, pemerintah harus menyadarinya dan memainkan perannya.

"Vokasi harus masuk, agar kita menjadi tuan rumah di negara sendiri. Agar kita bisa bekerja sendiri. Agar kita tidak hanya menyalahkan orang lain, dan kemudian kita seolah-olah anti investasi, dan kita bicara usir mereka, usir kelompok itu, masuk pada isu Sara dan isu etnis. Gak mau mbak," jelas Ganjar.

Sebab kata Ganjar, investasi masuk ke Indonesia harus ada jaminan dari pemerintah.

Baca juga: Ganjar Ungkap Tempat Paling Romantis di UGM, Tempat Bertemu dengan Sang Istri Siti Aqitoh

Menurut Ganjar ini adalah proses panjang dan tidak ada orang yang berani menjelaskan dengan tegas, apa yang sebenarnya terjadi.

"Kenapa kemudian saya bicara, vokasi mesti disiapkan, infrastruktur pendidikan mesti disiapkan, anggaran ditambah dan guru diberi penghasilan yang baik," ujar Ganjar.

Setelah pernyataan itulah, Ganjar kemudian masuk ke pernyataannya yang dianggap blunder.

"Mbak, sepuluh besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong masa' jd MC?" kata Ganjar kepada Najwa Shihab.

Pernyataan Ganjar langsung direspons Najwa dan terjadi dialog yang membuat Ganjar menjelaskan maksud pernyataannya.

“Siapa Mas MC? Saya jurnalis bukan MC," bantah Najwa.

Kemudian, Ganjar membalas.  “Bukan ya? Jurnalis lah kalau begitu.”

Lalu, Najwa tampak agak protes.

"Dan jurnalis adalah profesi yang membanggakan loh, Mas," timpal Najwa.

"Oh iya, maksud saya kalau Mbak, lulusan 10 terbaik. Kalau kemudian lulusan terbaik, kan sebuah harapan bahwa dia kembali ke kampus kemudian mengajarkan ilmunya. Itu aja sebenarnya," ujar Ganjar.

Baca juga: Kuliah Kebangsaan di UI Depok, Ganjar Sebut Punya Target Satu Desa Satu Puskesmas Satu Dokter

Ini artinya Ganjar berharap 10 lulusan terbaik di perguruan tinggi kembali ke kampus untuk mengajarkan ilmunya untuk menyiapkan tenaga kerja yang mumpuni dan mampu bersaing dengan tenaga kerja lain.

Seperti diketahui tiga bakal calon presiden yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto secara bergiliran berbicara gagasan mereka di program Mata Najwa on Stage Yogyakarta pada Selasa, 19 September 2023.

Program yang dipandu oleh Najwa Shihab ini digelar di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Kesempatan ini hendak dipakai untuk menilai dari ketiga bakal calon presiden yang ada, siapa yang pantas dan layak menjadi pemimpin bangsa Indonesia untuk lima tahun ke depan. (bum)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google NEWS

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved