Pilpres 2024

Era Jokowi Pengangguran Melonjak, Thomas Lembong: Anies Baswedan akan Genjot Industri Padat Karya

Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, yang kini jadi tim sukses Anies Baswedan, menyatakan sudah ada konsep atasi pengangguran.

Editor: Valentino Verry
WartaKota/Rendy Rutama Putra
Bacapres Anies Baswedan memiliki solusi tepat mengatasi pengangguran yang kini makin banyak. Jika menangi Pipres 2024, Anies bakal menggenjot industri padat karya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyampaikan gagasan yang akan diterapkan saat terpilih menjadi presiden 2024 - 2029 di depan sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/9/2023).

Berbicara di acara Tiga Bacapres Bicara Gagasan yang dipandu Najwa Shihab, Anies mengatakan industri harus kembali dibangun di berbagai wilayah Indonesia.

Baca juga: Anies Baswedan Sihir Ribuan Mahasiswa UGM, Terenyuh saat Dengar Pengakuan di Depan Cermin

“Re-industrialisasi. Kita harus membangun kembali industri-industri baru di berbagai wilayah indonesia, sebagaimana industrialisasi pernah kita lakukan di era 1970-an, 1980-an dan awal 1990-an,” ujar Anies.

Re-industrialisasi ini menjadi salah satu gagasan Anies untuk membuka akses lapangan pekerjaan di seluruh wilayah Indonesia.

Re-industrialisasi ini berlawanan dengan fenomena yang kini tengah terjadi di seluruh Indonesia, di mana terjadi de-industrialisasi di Tanah Air: kontribusi sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional terus mengalami penurunan.

Banyak sektor manufaktur di Indonesia justru berhenti berproduksi.

Baca juga: Anies Baswedan Bicara Soal Kabinet Jika Jadi Presiden, Ini Syarat Orang yang Bakal Jadi Menterinya

Pemilik usahanya justru beralih ke sektor jasa menjadi sekadar penjual produk impor dari negara lain.

Mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong, yang juga juru bicara Anies Baswedan, menjelaskan lebih lanjut keterkaitan antara visi reindustrialisasi Anies dengan pembukaan akses lapangan pekerjaan di seluruh Indonesia untuk mengurangi pengangguran yang kini jadi masalah besar di seluruh dunia.

“Kunci dari visi re-industrialisasi Pak Anies adalah menggeser fokus dari sektor industri yang padat modal, ke industri yang padat karya," ucapnya, Rabu (20/9/2023).

"Pabrik nikel (smelter), pabrik mobil (automotif) dan sebagainya tidak masalah berdiri," imbuhnya.

Thomas Lembong juru bicara Anies Baswedan.
Thomas Lembong juru bicara Anies Baswedan. (Istimewa)

"Tapi industri ini adalah jenis industri yang padat modal alias capital-intensive dan relatif tidak memperkerjakan banyak orang,” lanjut Thomas Lembong.

Menurutnya, industri padat karya itu biasanya termasuk industri ringan.

“Seperti industri tekstil, industri mebel, industri elektronik, yang sayangnya dianggap oleh pemerintah saat ini sebagai sunset industry (industri masa lalu yang market size atau ukuran pasarnya kian menyusut)," ucapnya.

"Padahal potensi lapangan kerja sebenarnya di situ. Satu brand atau merek tekstil terkemuka dari Amerika saja mempekerjakan 600.000 tenaga kerja di Indonesia," katanya lagi.

"Tapi mereka mengeluh bahwa pemerintah tak peduli kepada mereka, karena pemerintah lebih concern dengan industri nikel, baterai, dan mobil listrik,” imbuh Thomas Lembong.

“Industri mobil listrik memang menggunakan teknologi tinggi, high-tech dan terlihat seksi," ujarnya.

"Tapi kalau Anda berkunjung ke pabrik mobil listrik, Anda akan kaget melihat di pabrik itu yang bekerja kebanyakan robot bukan manusia,” pungkasnya. 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved