Pilpres 2024
Gaji Guru Bakal Disetarakan dengan Karyawan BUMN, Ganjar Pranowo: Kita Harus Segera Program
Bacapres PDIP Ganjar Pranowo berjanji akan mensejahterakan guru di Indonesia dengan menyamatarakan gaji guru dengan gaji karyawan BUMN.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo berjanji akan mensejahterakan tenaga pendidik di Indonesia.
Salah satunya ikhtiarnya dengan menyetarakan gaji guru seperti karyawan hingga pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal tersebut diucapkan Ganjar dalam acara Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia bertajuk ‘Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan Indonesia’ di The Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Ahad pada (17/9/2023).
Awalnya, Ganjar menyinggung tak banyak lulusan terbaik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ingin jadi guru karena gaji yang kurang memadai.
Menurut dia, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di masa mendatang.
Berdasarkan data yang dia punya, 44 persen kelas menengah dan 64 persen tenaga produktif.
"Mengola tenaga produktif itu seperti apa? Saya tidak yakin apakah 10 lulusan terbaik dari perguruan tinggi kita, mau jadi dosen. Mau jadi guru, saya tidak yakin,” kata Ganjar.
"Pasti maunya kerja di BUMN, betul nggak? Perusahaan swasta besar, betul enggak? Kenapa pada kedua ini? Karena cuan, gaji besar,” sambungnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyebut, gaji yang tinggi selalu menjadi alasan mahasiswa lulusan terbaik memilih bekerja di perusahaan swasta ataupun BUMN.
Padahal, lanjut Ganjar, guru merupakan salah satu faktor penting yang bisa mendongkrak sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar bisa bersaing di dunia internasional.
"Unsur sumber daya manusia kita, dan kalau kita mau mengawal, berinvestasi maka ini akan mengkapitalisasi Indonesia jadi negara yang gede banget."
"Dan itu hanya bisa dilakukan dengan sekolah yang baik, kalau gurunya pendapatnya baik, jadi kalau gurunya gajinya seperti gaji BUMN, seperti perusahaan swasta,” jelas Ganjar.
Upaya ini, kata dia, juga bisa memberikan kenyamanan dan kepastian bagi para profesor di masa tuanya.
Mereka tidak perlu khawatir kesulitan finansial setelah mencerdaskan mahasiswa, karena negara sudah memberikan gaji yang baik.
"Kalau para profesor nya kemudian di masa tuanya dia nyaman, yah kita harus segera program,” imbuhnya.
Peluang Mahfud MD dan Ridwan Kamil Disandingkan Ganjar Pranowo Jadi Cawapres
Bakal Cawapres 2024 untuk Ganjar Pranowo merujuk pada dua tokoh yaitu Ridwan Kamil dan Mahfud MD, bagaimana peluangnya?
Dilihat dari peta politik Ridwan Kamil dikenal punya basis pemilih besar di Jawa Barat dan pemilih milenial sementara Mahfud MD di Jawa Timur dan kalangan NU.
Informasinya dua bakal cawapres itu telah dipanggil Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara terpisah.
Hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini memuat simulasi pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) beserta persentase elektabilitasnya.
Dalam survei yang dilaksanakan pada Agustus 2023 tersebut, sebanyak lima tokoh populer disimulasikan jadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Kelima tokoh tersebut adalah Ridwan Kamil (mantan Gubernur Jawa Barat), Erick Thohir (Menteri BUMN), Mahfud MD (Menkopolhukam), Sandiaga Uno (Menteri Parekraf), dan Agus harimurti Yudhoyono atau AHY (Ketua Umum Partai Demokrat).
Hasil Simulasi Survei
Dari simulasi tersebut, pasangan Ganjar-Ridwan Kamil meraih elektabilitas 34,8 persen, pasangan Ganjar-Erick Thohir meraih elektabilitas yang sama 34,8 persen.
Selanjutnya, pasangan Ganjar-Mahfud meraih 33,9 persen, Ganjar-Sandiaga Uno meraih 33,7 persen, dan Ganjar-AHY meraih 32,5 persen.
Namun, berdasarkan hasil survei yang sama, saat diposisikan sebagai bakal cawapres, tingkat keterpilihan Mahfud MD sebesar 3,7 persen.
Persentase tersebut berada di bawah keterpilihan sosok-sosok cawapres lainnya, seperti Ridwan Kamil (8,4 persen), Sandiaga Uno (8,2 persen), ataupun sosok Erick Thohir (8,0 persen).
Mengacu pada hasil survei Litbang Kompas yang membandingkan tingkat keterpilihan Mahfud MD dan Ridwan Kamil berdasarkan wilayah, Menkopolhukam tersebut meraih 52 persen di luar Jawa, sedangkan Ridwan Kamin mendapatkan 25,2.
Di Pulau Jawa secara keseluruhan, Mahduf MD meraih dukungan 48 persen, dan Ridwan Kamil 74,8 persen.
Sementara di Jawa Barat, Mahfud mendapat dukungan 6,8 persen dan Ridwan Kamil 41,2 persen.
Namun di Jawa Tengah Mahfud meraih 14,9 persen sementara Ridwan meraup 9,6 persen.
DI Jawa Timur, Mahfud MD mendapatkan dukungan sebanya 18,8 persen, sedangkan Ridwan Kamil 7,9 persen.
Sempat Disinggung Sekjen PDIP
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto sempat berpantun yang baitnya menyinggung Mahfud sebagai salah satu bakal cawapres.
Hal itu dapat dibaca sebagai suatu pesan politik PDI-P terhadap kemungkinan berpasangan dengan bakal capres Ganjar.
Pantun itu dibacakan dalam forum diskusi pemilu yang tersiarkan kanal media Kemenko Pohukam, Rabu (13/9/2023) lalu.
Dalam forum tersebut, Mahfud mengaku telah mendengar kabar bahwa dirinya dan Ridwan Kamil menjadi kandidat kuat bakal cawapres untuk mendampingi bakal capres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Ia juga telah bertemu dengan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri seperti halnya Ridwan Kamil.
Namun Mahfud dalam pertemuan itu mengatakan dirinya tidak melakukan perjanjian apa pun.
Alasan Mahfud MD Dipilih
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas periode Agustus 2023, responden memilih Mahfud MD karena ketegasan dan kewibawaannya yang menjadi daya tarik utama.
Mahfud MD pun dinilai punya ketegasan dalam berhadapan dengan siapapun yang bersilang persoalan dengan bangsa ini.
Tidak kurang 39,5 persen pemilih Mahfud MD menjadikan ketegasan dan kewibawaan sebagai alasan pilihan.
Selanjutnya, pertimbangan pengalaman dan prestasi Mahfud MD (20,3 persen); pendidikan dan kepintarannya (16,4 persen); integritas kejujuran dan adil (13 persen); serta beberapa alasan lainnya seperti kepribadian yang sederhana dan mampu menyuarakan suara rakyat (8,3 persen).
Berdasarkan hasil survei, ruang penguasaan politik Ganjar sejauh ini masih terbatas dalam batasan wilayah tertentu, yakni terkonsentrasi di Jawa, secara khusus Jawa Tengah.
Di Jawa Barat dan Jawa Timur, dua provinsi di Pulau Jawa dengan jumlah pemilih yang terbesar, sosoknya belum dominan.
Sejauh ini para pendukung Ganjar juga masih terkonsentrasi pada para pemilih PDI-P, meski beberapa pemilih partai-partai lain juga terbilang cukup signifikan.
Namun, perluasan dukungan simpatisan partai politik lain yang lebih signifikan pada Ganjar masih dibutuhkan.
Survei tersebut dilaksanakan pada 27 Juli hingga 7 Agustus 2023, dengan jumlah responden sebanyak 1.364 orang dari 38 provinsi di Indonesia yang diwawancarai secara tatap muka.
Margin error pada survei tersebut sebesar kurang lebih 2,65 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Kelebihan Ridwan Kamil dan Mahfud MD
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan Mahfud MD dan Ridwan Kamil nyaris tak memiliki kekurangan apa-apa.
Menurut Adi, Ridwan Kamil tentu memiliki keunggulan kekuatan politik di Jawa Barat sehingga wajar digadang-gadang menjadi cawapres Ganjar.
"Potensial akan meningkatkan suara Ganjar di Jawa Barat yang belum kelihatan secara signifikan," kata Adi kepada Tribunnews.com, Sabtu (16/9/2023).
Karenanya, dia menilai figur seperti Ridwan Kamil yang memiliki kekuatan elektoral di Jawa Barat lebih dibutuhkan Ganjar.
Terlebih, bakal capres Prabowo Subianto memiliki basis elektronik yang relatif kuat di Jawa Barat selama ini.
Menurutnya, bila Ridwan Kamil berduet dengan Prabowo maka akan semakin kuat elektabilitas mereka di Jawa Barat.
Hanya saja, di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah Prabowo tak mendapatkan insentif elektoral.
"Di mana dua provinsi ini Jawa Tengah dan Jawa Timur selama ini memang selalu menjadi kelemahan Prabowo," ucap Adi.
Sementara Mahfud MD, Adi menegaskan sosok yang memiliki elektabilitas, kompetensi dan integritas.
Menurutnya, sosok Mahfud juga memiliki basis elektoral yang cukup kuat di daerah Jawa Timur khususnya kalangan Nahdlatul Ulama (NU) Gusdurian.
"Mahfud MD saya kira memiliki elektabilitas, popularitas, kompetensi, integritas yang di atas rata-rata dinilai kuat di Jawa Timur dan mewakili kelompok NU ya garis Gusdurian tentu saja," tutur Adi.
Karenanya, Adi menerangkan Ganjar bisa mengkondisikan kekuatan politik di Jawa Timur khususnya kalangan NU bila memilih Mahfud MD.
"Kalau Mahfud yang diterima jadi pendamping sebagai cawapres maka dinilai punya potensi mengkonsolidasi kekuatan politik di Jawa Timur dan kalangan NU terutama garis NU yang berafiliasi dengan Gusdurian," jelasnya.
Kendati demikian, dia menambahkan Mahfud memiliki kelemahan satu-satunya, yakni tidak memiliki partai politik (parpol).
"Itu bisa menjadi kelemahan dari Mahfud," imbuhnya.
(Wartakotalive.com/Tribunnews.com/Kompas.id/Kompas.TV/Tribunnews.com)
gaji guru
gaji karyawan BUMN
Ganjar Pranowo
gaji guru setara BUMN
PDI Perjuangan
gaji BUMN
Ganjar
BUMN
guru
Pilpres 2024
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.