Kisah Inspiratif

Bukan Cuma Cuan, Ini yang Mendorong Ummi Jadi Interpreter Isyarat Mulai dari Kapolres hingga Jokowi

Bukan cuma karir dan cuan, terdapat sejumlah Alasan yang Mendorong Ummi Suminah Jadi Interpreter Isyarat Mulai dari Kapolres hingga Jokowi. Apa itu?

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Ummi Suminah (51) penerjemah bahasa isyarat yang kerap tampil di televisi. 

WARTAKOTALIVE.COM, KEMAYORAN - Ummi Suminah (51), seorang interpreter bahasa isyarat yang santer tampil di televisi sejak tujuh tahun terakhir ini, rupanya memiliki perjalanan hidup yang menarik. 

Diketahui, Ummi telah banyak dipanggil dan menjadi penerjemah bahasa isyarat kala aparat penegak hukum, pemerintah, hingga Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ketika menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Dia juga merupakan sosok interpreter pertama yang tampil di televisi, sejak Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang disabilitas terbit.

Wanita asal Yogyakarta itu berujar, dirinya lahir di tengah-tengah keluarga yang sudah berkecimpung di dunia pendidikan khusus untuk penyandang disabilitas. 

Pasalnya, mulai dari paman, bibi, serta kakak-kakaknya, juga menempuh sekolah pendidikan luar biasa.

"Jadi kalau di keluarga saya itu memang keluarga Pendidikan Luar Biasa (PLB), jadi dari om saya di Jakarta sudah berkecimpung di PLB, itu di salah satu yayasan tentang SLB di daerah Swakarya," kata Ummi saat ditemui Warta Kota di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2023).

Baca juga: Kisah Ummi Suminah Sang Interpreter Bahasa Isyarat, Akui Bangga Bisa Beri Informasi untuk Teman Tuli

Baca juga: Posting Jokowi Termenung Harga Beras Melambung Tinggi, Rizal Ramli: Dasarnya Situ Memang Tidak Becus

"Kemudian bude saya punya yayasan di daerah Senen, itu juga punya yayasan anak (disabilitas)," lanjutnya.

Bahkan, lanjut Ummi, kakak-kakaknya menikahi seorang wanita yang lulusan pendidikan luar biasa (PLB) juga.

Kendati begitu, hanya Ummi seorang lah yang terjun ke dunia interpreter bahasa isyarat.

"Jadi istri-istrinya jadi memang kami itu keluarga yang memang berkecimpung di dunia pendidikan luar biasa (PLB)," ungkapnya.

Ummi tak menampik jika awalnya dia bisa masuk ke dunia pendidikan disabilitas lantaran rasa empati yang tinggi.

Namun lambat laun, dirinya melihat ada peluang karier yang bagus serta kemudahan untuk mendapat pahala.

Jadilah Ummi melanjutkan dan melakoni pekerjaan mulia tersebut.

"Memang awalnya kami karena ada rasa empati terhadap mereka, terus dari kami untuk mencari pekerjaan ada kemudahan, kemudian selain dapat kemudahan juga kami dapat pahala, merasa kami itu lebih berguna untuk mereka yang membutuhkan," jelasnya. 

Diberitakan Warta Kota sebelumnya, Ummi sudah aktif sebagai penerjemah atau interpreter bahasa isyarat sejak tahun 2000.

Baginya, ada kebanggan tersendiri kala penyandang disabilitas tuli, bisa memiliki kedudukan setara dan mendapat informasi yang sama dengan masyarakat umum.
 
Dia bercerita, awal kariernya dimulai kala dirinya mengajar di Balai Rehabilitasi Vokasional (Panti Sosial Tunawicara) khusus untuk teman-teman disabilitas tuli.

Di mana, balai tersebut berada di bawah Kementerian Sosial (Kemensos). 

"Terus waktu itu kan dengan adanya Undang-Undang (nomor 8 tahun 2016), belum banyak televisi-televisi atau lembaga-lembaga yang dia care (peduli) dengan memberikan informasi menggunakan bahasa isyarat itu," kata Ummi.

Kemudian pada 2003, salah satu stasiun televisi pemerintah mengundangnya untuk menjadi penerjemah bahasa isyarat untuk teman tuli di rumah.

Kendati begitu, Ummi menyebut dia bukan orang pertama yang tampil di televisi untuk menyuarakan bahasa isyarat.

Hanya saja setelah Undang-Undang nomor 8 tahun 2016 keluar dan menjadi marak di Indonesa, dia adalah orang pertama yang memulainya. 

"Kemudian tahun 2007 semua media yang menayangkan kami, informasi itu untuk masyarakat mereka diwajibkan untuk adanya juru bahasa isyarat," jelas dia.

Hingga kini, dirinya kerap diundang untuk menjadi penerjemah bahasa isyarat di lingkup pemerintah, penegakkan hukum, masyarakat, hingga presiden RI. 

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved