Pilpres 2024

Aneh, Sudah Resmi Berpasangan dengan Anies Baswedan, Nama Cak Imin Tetap di Kantong Puan Maharani

Ketua DPP PDIP Puan Maharani masih mengantongi nama Cak Imin sebagai kandidat bakal calon presiden. Padahal Cak Imin resmi perpasangan dengan Anies.

Editor: Rusna Djanur Buana
Warta Kota/Alfian Firmansyah
Anies bersama Cak Imin bertemu di DPP PKB 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ternyata masih menyimpan nama Muhaimin Iskandar sebagai salah satu calon pendamping Ganjar Pranowo.

Nama Cak Imin masih berada di daftar bakal calon wakil presiden dari PDIP.

Padahal, sejak 2 September lalu Cak Imin sudah melakukan deklarasi duet dengan Anies Baswedan.

Untuk sementara duet ini didukung oleh Partai Nasdem dan PKB dengan menamakan diri sebagai Koalisi Perubahan.

Koalisi ini masih berharap mendapat dukungan dari PKS. Seperti diberitakan sebelumnya, PKS setuju dengan nama Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.

Namun mereka masih menunggu keputusan majelis syuro terkait dukungan kepada Cak Imin.

Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menyatakan nama Muhaimin Iskandar belum dicabut oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dari daftar kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo.

PDIP mendeklarasikan Ganjar sebagai calon presiden pada 21 April lalu.

Namun hingga saat ini Moncong Putih belum memastikan siapa yang bakal menjadi pendamping Gubernur Jawa Tengah itu.

"Mbak Puan bolak balik sebut nama, bahkan sampai hari ini, nama Cak Imin juga belum dicabut kok," kata Said dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, dikutip dari YouTube, Kamis (14/9/2023).

Said Abdullah beralasan, Puan belum mencabut nama Cak Imin karena partainya masih menilai koalisi yang ada saat ini belum resmi.

Oleh karena itu, nama-nama cawapres, termasuk Cak Imin tetap dicermati.

"Karena apa belum dicabut? Ya kan baru tingkatnya koalisi partai dengan partai, belum resmi. Resminya di mana? Ketika didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum," kata Said.

Tunggu Megawati

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini pun meminta semua pihak menunggu dan memberikan kesempatan kepada PDIP beserta partai politik pengusung Ganjar terkait sosok cawapres.

Dia menekankan, pihak yang menggodog nama-nama itu di partai adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri beserta para Ketum partai politik pengusung Ganjar.

"Kasih kesempatan bagi kami, dalam hal ini Ibu ketua umum dan para ketua umum partai terus mengkontrol bakal calon wakil presiden," ucap dia.

Menurut Said, ada banyak pertimbangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam memilih cawapres, yakni tidak hanya dari segi elektoral masing-masing tokoh.

Namun, menurut dia, pertimbangannya lebih kepada visi dan misi yang akan dibangun oleh tokoh tersebut.

"Bayangin, memilih seorang pemimpin yang dihitung elektoralnya, bukan diletakkan pada track record dan visi misinya, kan celaka kita dalam kehidupan berbangsa kita ke depan," tutur Said.

Sebelumnya diberitakan, ada lima nama yang kerap disebut Puan sebagai kandidat bacawapres Ganjar.

Mereka adalah Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Muhaimin Iskandar.

Bentuk Timnas

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem telah sepakat membentuk Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN).

Timnas Pemenangan AMIN dibentuk setelah kedua partai tersebut melakukan rapat konsolidasi yang dilakukan di kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023) malam.

"Alhamdulillah kami sudah membuat, memutuskan, menetapkan, Timnas Pemenangan AMIN. Jadi namanya Timnas Pemenangan AMIN," kata Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid.

Namun pembentukan tim pemenangan itu sama sekali tidak melibatkan PKS. Hasanuddin Wahid mengatakan pihaknya akan melibatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bila sudah bergabung.

"Pasti kami akan melibatkan kalau sahabat-sahabat PKS sudah bergabung. Nanti kami ajak berembuk, berdiskusi, dan bermusyawarah," tambah dia.

Hasanuddin menegaskan bahwa PKB dan NasDem sangat terbuka dan nyaman dengan partai politik (parpol) apa pun yang akan menyusul bergabung.

"Dan ini kita bisa komunikasikan timnas ini," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Hanif Dhakiri menyebut anggota Timnas Pemenangan Amin akan ditentukan kemudian.

"Nantinya timnas ini akan melibatkan sejumlah tokoh lintas ormas, profesi, agama, tokoh perempuan, generasi milenial, generasi Z, tokoh-tokoh lintas sektoral," ungkapnya.

Pertemuan itu dihadiri sejumlah elite Partai Nasdem minus Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie alias Gus Choi menyebutnya sebagai kunjungan balasan atas kedatangan rombongan PKB ke Nasdem Tower pada Rabu (6/9/2023).

Dalam pertemuan yang berlangsung lebih kurang dua jam, kedua elite parpol menyepakati dibentuknya tim pemenangan untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjelang Pilpres 2024.

Usung Koalisi Perubahan

Keduanya sepakat untuk tetap mempertahankan nama Koalisi Perubahan guna mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Mereka tak menganggap bahwa nama ini melekat pada Partai Demokrat yang sebelumnya angkat kaki karena merasa kecewa dengan masuknya PKB secara mendadak dan membuat tiket bakal cawapres Agus Harimurti Yudhoyono berpindah tangan.

"Nama koalisi dari pasangan Anies Baswedan dan Gus Imin adalah Koalisi Perubahan," imbuh Hasanuddin Wahid.
Forum juga bersepakat akan menyelenggarakan rapat lanjutan pada Senin (18/9/2023).

Mereka juga mengeklaim segera menunjuk "kapten" Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin yang disebut akan membuat "senang".

Hasanuddin mengatakan, sosok "kapten timnas" ini akan dipilih dari latar belakang netral, dalam artian bukan kader PKB ataupun Partai Nasdem selaku pengusung Anies-Muhaimin.

"Kapten yang bisa memenangkan pasangan ini dan yang bisa mencerminkan perubahan serta politik kebhinekaan,"ujarnya

Saat ini sudah ada nama yang dinominasikan untuk posisi ini dan yang bersangkutan sudah dihubungi, tetapi meminta namanya dirahasiakan sementara untuk tak diumumkan saat ini.

"Kalau sekarang nanti nggak jadi kejutan. Tadi sudah ada beberapa nama besar yang memberikan konfirmasi ke kami. Dan kami akan memastikannya," kata Hasanuddin.
Bentuk tim hukum

Nasdem dan PKB mengaku segera membentuk tim advokasi hukum untuk mengawal pemenangan Anies-Muhaimin.

"Akan ada pertemuan kecil beberapa ahli hukum baik dari kedua partai maupun dari beberapa personal, untuk membuat tim hukum," ujar Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim.


"Karena sampai hari ini, sampai malam ini, sudah lebih dari 1.000 pengacara yang mendaftar untuk menjadi tim hukum pasangan Anies-Muhaimin ini," ucap dia seperti dilansir Kompas.com.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved