Pilpres 2024

Polemik Ganjar di Tayangan Azan, Ruhut Sitompol: Mari Berpikir Positif, Ini Bukan Politik Identitas

Ruhut Sitompul menilai adanya Ganjar dalam tayangan azan justru mengingatkannya dengan pengalaman di keluarganya.

Editor: Feryanto Hadi
TRIBUN MEDAN
Ruhut Sitompul . 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul meminta agar semua pihak tidak memberikan penilaian negatif terkait kemunculan Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo di acara azan Maghrib yang ditayangkan beberapa stasiun televisi swasta

Ruhut meminta agar masyarakat memandang hal itu dengan pikiran positif

"Marilah berpikir positif mengenai Pak Ganjar Pranowo Calon Presiden PDI Perjuangan PPP Hanura dan Perindo ada di TV sedang Sholat, tolong jangan kebakaran jenggot dengan Nyinyir,' tulis Ruhut dikutip dari Twitter pribadinya pada Minggu (10/9/2023)

Secara pribadi, Ruhut Sitompul menilai adanya Ganjar dalam tayangan azan justru mengingatkannya dengan pengalaman di keluarganya.

Dimana, dia teringat dengan mertuanya yang segera melaksanakan salat ketika mendengar azan

Baca juga: Kemunculan Ganjar di Tayangan Azan Apakah Politik Identitas? Sandiaga Uno: Kembali ke Niat Awal

"Kok pada marah ya lawan politik Kami melihat ini, Aku jadi teringat Keluarga Besar Aku yg Muslim kalau Kami keluarga sedang jalan jalan tiba tepat Waktunya sholat lima Waktu Mertua Aku selalu menanyakan dimana ya ada tempat Sholat ? dan setelah ketemu dan MertuaKu Sholat indah sekalikan saling pengertian ini di Negara Indonesia tercinta yang berideologi Pancasila marilah Kita sama2 saling menghormati jangan ini dikatakan politik identitas," paparnya

Ganjar dibela MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI), MUI Jawa Tengah membela Ganjar Pranowo yang muncul di tayangan video azan Maghrib di stasiun televisi swasta nasional.

Sebelumnya, kemunculan Ganjar pada progam azan Magrib itu dituding sebagai praktik politik identitas.

Berbagai kritik pun bermunculan di media sosial

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah KH Muhyiddin punya pandangan berbeda terkait kemunculan Ganjar pada tayangan azan Maghrib itu

“Saya senang atas tayangan Pak Ganjar pada azan maghrib di televisi dengan menayangkan beliau melakukan wudlu dan shalat jamaah bersama jamaah lain,” kata KH Muhyiddin, Minggu (10/9/2023) seperti dikutip dari Tribun Jateng

Ia mengatakan, video azan yang tayang di televisi swasta itu justru dapat menjadi sarana dakwah untuk mengajak umat muslim agar lebih giat beribadah.

Baca juga: Ade Armando Singgung Ganjar Pranowo di Azan Magrib Televisi, Netizen Suruh Istighfar

“Hal itu bermakna teladan dan dakwah bagi masyarakat, khususnya umat Islam dengan melihat ketaatannya menunaikan ibadah di masjid. Bagi saya sebagai aktifis lembaga sosial Islam, tayangan itu bermakna positif,” katanya.

Dia berharap, apa yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo untuk mengajak masyarakat rajin beribadah juga diikuti oleh pemimpin yang lain, serta diteladani oleh masyarakat.

“Semoga pemimpin yang memberi teladan baik bagi umat selalu mendapatkan hidayah dari Allah SWT,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas tidak mempermasalahkan munculnya bacapres PDIP Ganjar Pranow muncul di dalam tayangan azan Maghrib di tv swasta nasional.

Anwar justru mempermasalahkan jika Ganjar tidak melakukan sholat padahal seorang Muslim. 

"Tidak masalah. Sah-sah saja. Malah kalau yang bersangkutan sebagai seorang Muslim tidak sholat maka di situ baru masalah," ujarnya (9/9/2023).

Anwar mengatakan jika bacapres lainnya ingin melakukan hal serupa juga diperbolehkan.
"Kalau capres-capres yang lain juga ingin melakukan hal yang sama dan serupa, silakan saja," tuturnya.

Bawaslu akan selidiki

Tayangan Azan di salah satu stasiun televisi swasta yang menampilkan bakal Capres Ganjar Pranowo diperiksa Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI.

Bawaslu RI mengaku masih mengkaji apakah ada unsur pelanggaran pemilu pada tayangan azan yang menampilkan wajah Ganjar Pranowo di stasiun televisi.

Dikutip dari Kompas.com Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja buka suara atas tayangan azan yang menampilkan Ganjar Pranowo.

"Kami sedang mengkajinya," ungkap dia Sabtu (9/9/2023).

Menurut Bagja, Bawaslu tengah mengkaji unsur politik dalam tayangan azan tersebut.

Namun, ia enggan menyatakan soal adakah kecenderungan kampanye yang dilakukan salah satu bacapres lewat tayangan tersebut. Ia berjanji, Bawaslu akan mengkaji dan mengungkapkan temuannya ke publik.

Bawaslu berjanji akan mengungkap hasil pemeriksaan pada minggu depan.

"Minggu depan akan kami sampaikan hasilnya," tegasnya.

Baca juga: Bawaslu Duga KPU Lakukan Pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilu

Atas tayangan azan tersebut, Bagja juga berharap hal ini menjadi perhatian bagi orang-orang yang terlibat dalam pemilu maupun lembaga penyiaran publik.

"Kami harapkan semua peserta pemilu dan lembaga penyiaran TV berhati-hati," lanjutnya.

Diketahui sebelumnya wajah Ganjar Pranowo tampil pada azan magrib di RCTI. Tayangan azan tersebut menampilkan Ganjar tengah berwudhu kemudian shalat jamaah di sebuah masjid. Ia tampak memakai baju koko berwarna putih, peci hitam, dan sarung bermotif garis.

Ganjar Pranowo sendiri bakal Capres yang diusung oleh PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. Diketahui Perindo merupakan partai yang dibuat dan dicetuskan oleh pengusaha televisi Indonesia Hary Tanoesoedibjo.

KPI panggil pihak televisi

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)  memanggil stasiun televisi yang menayangkan wajah Bakal Capres Ganjar Pranowo dalam video panggilan azan.

Komisioner bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Aliyah mengatakan bahwa KPI sudah mengetahui perihal adanya wajah Bakal Capres dalam tayangan azan di stasiun televisi RCTI.

Maka dari itu, KPI pun mengkaji apakah ada dugaan pelanggaran penyiaran pada tayangan azan tersebut.

Dalam keterangan tertulis Minggu (10/9/2023) pihak KPI pun akan meminta klarifikasi kepada stasiun televisi yang bersangkutan.

"Kami tengah lakukan kajian terhadap hal tersebut dan kami minta segera klarifikasi Lembaga Penyiaran yang menayangkan," jelas Aliyah.

Saat ini KPI juga telah mengirimkan surat ke stasiun tv tersebut. Hal itu guna menanyakan kesediaan waktu pihak stasiun tv untuk klarifikasi.

Pihak KPI pun masih menunggu respon dari stasiun televisi untuk waktu pemanggilan.

"Kami sudah mengirimkan surat tinggal nunggu respons kesediaan waktu dari pihak lembaga penyiaran," tambah Aliyah.

Karena masih berproses pemeriksaan, KPI belum bisa memastikan ada atau tidaknya potensi pelanggaran yang dilakukan stasiun televisi tersebut.

Tanggapan PDIP

Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan munculnya Ganjar dalam tayangan azan Maghrib itu bukanlah politik identitas.

Hasto mengatakan, tayangan tersebut adalah hal positif lantaran dinilainya sebagai ajakan kepada masyarakat agar beribadah lebih giat.

"Tetapi kalau mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama, untuk menjalankan sholat lima waktu, itu kan hal positif," ujarnya saat di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Namun, Hasto sendiri mengaku belum melihat video yang dimaksud.

Kendati demikian, dirinya mengatakan, Ganjar adalah sosok yang religius.

Hasto menegaskan, citra Ganjar yang religius tersebut tidaklah dibuat-buat karena sejak mahasiswa dikenal rajin beribadah, santun, merakyat.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved