Pilpres 2024

Ganjar Berniat Naikkan Gaji Guru hingga Rp30 Juta, Husin Shihab Makin Kagum: Sungguh Mulia

Husin Shihab lantas membandingkan dengan bakal calon presiden lain yang dinilainya tidak punya niat semulia Ganjar yang memikirkan kesejahteraan guru

|
Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Desy Selviany
Ketua Cyber Indonesia yang juga pendukung Ganjar Pranowo, Husin Shihab 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Pegiat media sosial Husin Shihab terkesima dengan niatan idolanya yang ingin gaji guru Rp30 juta perbulan.

Husin, yang juga loyalis Ganjar Pranowo, menganggap cita-cita itu sungguh mulia

"Cita-cita pak Ganjar; naikkan gaji guru hingga 30 juta. Sungguh mulia cita-citanya! Maka, "Orang pintar mau jadi guru", kata pak Ganjar. Dengan demikian potensi meningkatkan nilai mutu SDM di negeri ini akan lebih baik ke depan. Ingat, ini bukan janji serapah tapi cita-cita," tulis Husin Shibab dikutip Warta Kota dari laman Twitter pribadinya, Minggu (10/9/2023)

Husin memastikan bahwa itu bukanlah bentuk janji, melainkan hanya niat mulia dari seorang Ganjar Pranowo

"Kalau janji itu bisa diingkari tapi kalau cita-cita itu muncul dari hati yg diniati untuk dilakukan di masa depan," imbuhnya

Baca juga: Kemunculan Ganjar di Tayangan Azan Apakah Politik Identitas? Sandiaga Uno: Kembali ke Niat Awal

Husin lantas membandingkan dengan bakal calon presiden lain yang dinilainya tidak punya niat semulia Ganjar yang memikirkan kesejahteraan guru

"Ada gak capres lain punya cita-cita begini? Saya jawab, gak ada yg niat dan gak ada yg serius ngurusi pendidikan! Pak Ganjar selama 10 tahun fokus meningkatkan mutu pendidikan di Jateng. Dan ada hasil.

Pak Ganjar ini bukan hanya politikus, bukan hanya teknokrat, tapi juga pendidik yang baik di dunia perpolitikan hari ini. Beliau itu tidak menjanjikan BBM gratis dan makan gratis, tapi ngasih sarana dan prasarana yang layak untuk dimanfaatkan dengan baik oleh semua dan sudah dibuktikan di Jateng.

Secara tidak langsung, Bapak ini telah mendidik kami dan menyadarkan kami untuk memilah dan memilih calon pemimpin demi masa depan bangsa yg lebih baik. Beliau konsen meningkatkan pendidikan nasional, kita akan dukung habis-habisan!!!"

Baca juga: Ganjar Pranowo Muncul di Tayangan Azan Maghrib, MUI Jateng: Agar Ketaaan Beliau Dicontoh Umat

Tanggapan pengamat

Sebelumnya, bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo melontarkan wacana jika gaji guru di Indonesia idealnya bisa tembus angka Rp 30 juta.

Menurut dia, hal ini sudah ia terapkan saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Di provinsi yang ia pimpin, gaji guru sudah diupayakan setara dengan minimal upah minimum yang berlaku.

"Saya cek dengan bayaran sekitar Rp 200.000 - Rp 300.000, saya tetapkan saja. Sekarang saya paksa, hitung, seluruh guru minimal UMK," beber Ganjar Pranowo dikutip dari YouTube Rheiland Kasali pada Kamis (7/9/2023).

Ganjar mengaku miris dengan kondisi ekonomi para guru yang dibayar pas-pasan.

Banyak para pahlawan tanpa tanda jasa ini hanya dibayar di bawah Rp 1 juta dalam sebulan.

Bahkan, kata dia, banyak pendidik yang terjerat pinjaman online.

Setelah perbaikan kesejahteraan dengan menyamakan gaji guru minimal setara UMK, menurutnya para guru sudah bisa menata keuangan lebih baik.

"Ditanyalah beberapa guru yang sudah sekian tahun yang sudah (digaji) UMK, saya tanya, sekarang sudah bisa punya usaha, menata kredit rumah, ini lompatan tinggi," ungkap dia.

Tanggapan pengamat

Wacana ini pun direspon berbagai kalangan.

Salah satunya pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisaksi, Trubus Rahardiansyah.  

Menurut Trubus, akan ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum meningkatkan gaji guru.

"Misalnya, apakah negara punya anggaran sebesar itu. Ini kan anggaran terbatas. Apalagi, guru itu ada di pusat dan daerah. Itu kan kaitannya dengan APBD daerah. APBD kan beda-beda tuh," kata Trubus saat dihubungi, Jumat (8/9/2023).

Dalam sebuah wawancara dengan Rhenald Khasali yang tayang di Youtube, belum lama ini, Ganjar menceritakan pengalamannya meningkatkan gaji guru saat menjadi gubernur di Jawa Tengah (Jateng), yakni dari Rp200-Rp300 ribu menjadi minimal UMK atau sekitar Rp 1,2 juta.

Jika terpilih menjadi presiden hasil Pilpres 2024, Ganjar mengatakan ia punya angan-angan menaikan gaji guru di Indonesia.

Seseorang yang baru menjadi guru, kata Ganjar, bisa mendapatkan upah Rp 10 juta.

Dalam beberapa tahun setelah bekerja, gaji seorang guru bahkan bisa tembus hingga Rp 30 juta.

Ganjar belum menyebut angka pasti. Ia masih meminta para ahli pendiidikan dan ahli keuangan untuk menghitungnya.

Adapun hal lain yang perlu dipertimbangkan, lanjut Trubus, ialah terkait instrumen untuk menilai kinerja para guru.

Menurut dia, perlu ada parameter jelas untuk menentukan apakah seorang guru layak naik gaji atau tidak.

"Kan harus ada output-nya. Ini bagaimana? Sementara posisi guru ini output-nya kalau tingkat SD, misal, pada (kesuksesan guru mengajarkan) budi pekerti pada murid, SMA output-nya misal mengeluarkan satu produk," jelas Trubus.

Gaji guru yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2019 tentang Peraturan Gaji PNS.

Tergantung tingkat dan golongan, besarannya berkisar dari sekitar Rp 1,6 juta hingga Rp6 juta.

Menaikkan gaji guru PNS, kata Trubus, mungkin bisa dilakukan di provinsi-provinsi yang punya APBD besar.

Namun, provinsi-provinsi miskin bakal kesulitan untuk mengongkosi kenaikan gaji guru jika terlalu tinggi.

"Ini apakah pemerintah pusat mau menanggulangi? Apakah tidak menimbulkan kecemburuan lain bagi profesi lainnya. Kan ASN banyak. Kan guru ada ASN, ada guru swasta. Itu yang swasta gimana? Karena swasta itu kan sangat tergantung kepada kemampuan masing-masing satuan pendidikan," jelas Trubus.

Menurut Trubus, apa yang disampaikan Ganjar baru pada tataran konseptual.

Oleh karena itu, perlu ada penjelasan dari Ganjar terkait bagaimana implementasi dan cara agar gagasan kenaikan gaji guru itu bisa diterapkan secara berkelanjutan.

"Artinya gini, semua mendukung apa yang disampailan Pak Ganjar. Hanya persoalannya tadi, aspek dampak harus betul-betul diperhatikan. Kedua, kaitannya dengan kinerja. Kinerja ini kaitannya dengan budaya. Apakah mampu mengubah budaya guru kita untuk bisa menghasilkan peserta didik yang berkualitas," jelas dia.

Menurut Trubus, mahasiswa juga bisa menanyakan hal tersebut kepada Ganjar dalam debat calon presiden yang rencananya digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Univeristas Indonesia (UI) pada 14 September mendatang.

Baca juga: Mantan Alumni 212 Pilih Dukung Ganjar, Ade Armando Sebut Peluang Ganjar Jadi Presiden Makin Terbuka

Ihwal ini, BEM UI menyatakan masih menunggu konfirmasi kehadiran bakal calon presiden, baik Ganjar, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.

"Sekali lagi kita tegaskan setuju (meningkatkan kesejahteraan guru). Sekarang bagaimana skemanya itu bisa diterima oleh berbagai pihak. Tantangan yang paling berat lagi adalah berkesinambungan. Misal, itu di era Pak Ganjar selama presiden. Nanti setelah presidennya ganti apakah masih dilanjutkan?" ujar Trubus.

 

 

 

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved