Pilpres 2024
Dikabarkan akan Segera bertemu dengan Yenny Wahid. Cak Imin: Siapa yang Bilang?
Cak Imin menegaskan tidak punya rencana bertemu dengan putri Gus Dur Yenny Wahid. Meski demikian dia tatap akan ziarah ke makam Gus Dur.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Muhaimin Iskandar menegaskan tidak memiliki agenda bertemu dengan puteri kedua Gus Dur Yenny Wahid.
Meski demikian dia memastikan akan berziarah ke makam Gus Dur, sesuatu yang sudah dilakukannya secara rutin.
Ketua Umum PKB tersebut mengaku belum punya rencana "berdamai" dengan Yenny Wahid, setidaknya dalam waktu dekat ini.
Dia mengaku masih sibuk dengan persiapan pencalonannya di Pilpres 2024 bersama Anies Baswedan.
"Siapa yang bilang akan bertemu (dengan Yenny Wahid)?, enggak," kata Cak Imin saat berziarah ke makam Raden Ahmad Rahmatillah atau Sunan Ampel dalam rangka Tour de Wali Songo di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2023).
Sementara terkait rencana ziarah ke makam Gus Dur, Cak Imin menyebut bahwa selama ini dia memang kerap berziarah ke makam yang terletak kompleks Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang itu.
Baca juga: VIDEO Hashim Sebut Yenny Wahid Layak Jadi Pendamping Prabowo
"(Rencana ke makam Gus Dur) iya, setiap bulan saya ke sana," jelas dia.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq mengatakan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) akan bersilaturahmi dengan putri presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid.
Sebab dalam beberapa hari belakangan, perseteruan kembali muncul.
Yenny Wahid terang-terangan mengatakan sulit mendukung Cak Imin sebagai cawapres.
"Harus lah. Kita sudah mulai melakukan komunikasi ya," ujar Maman saat ditemui di makam Sunan Kalijaga, Demak, Jawa Tengah, Jumat (8/9/2023) malam, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
Maman mengakui, tetap dibutuhkan fasilitator untuk menjembatani pertemuan Cak Imin dengan Yenny Wahid.
Dia menegaskan, PKB sepenuhnya menghormati almarhum Gus Dur beserta keluarganya.
Baca juga: VIDEO : Yenny Wahid Sebut Prabowo Subianto Sudah Seperti Besan Bagi Keluarga Gus Dur
"Kita hanya ingin mendudukkan seluruh masalah pada proporsional. Dan itu lah keadilan," ucapnya.
Cak Imin vs keluarga Gus Dur
Perseteruan antara keluarga mendiang Gus Dur dengan Cak Imin masih mengiringi dinamika politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Konflik menahun di antara kedua kubu sempat beberapa kali disinggung.
Namun, persoalan itu kembali menjadi perhatian setelah deklarasi pasangan bakal capres dan cawapres Anies Baswedan-Cak Imin.
Perseteruan antara Cak Imin dan keluarga mendiang Gus Dur bermula dalam perebutan kekuasaan di internal PKB pada 2005 sampai 2008.
Menurut pemberitaan surat kabar Kompas pada 2008, perselisihan antara kubu Gus Dur dan Cak Imin di PKB dimulai selepas Muktamar 2005.
Saat itu, Muhaimin terpilih menjadi Ketua Umum PKB melalui muktamar.
Baca juga: VIDEO : Alissa Wahid Larang PKB dan Cak Imin Jualan Nama Gus Dur Untuk Kampanye
Sedangkan Gus Dur ditetapkan menjadi Ketua Dewan Syura PKB.
Ternyata, sejak muktamar itu, muncul dua kubu di dalam PKB, yakni kubu Gus Dur dan kubu Muhaimin.
Pada Maret 2008, muncul kabar ada upaya untuk melengserkan Gus Dur dari posisi Ketua Dewan Syura PKB.
Caranya melalui Muktamar Luar Biasa (MLB). Dalam rapat rutin gabungan DPP PKB pada 26 Maret 2008 diputuskan mencopot Muhaimin dari posisi Ketua Umum Dewan Tanfidz PKB.
Dari 30 orang yang hadir, 20 orang memilih opsi agar Muhaimin mundur, lima orang mendukung agar digelar MLB, tiga suara menolak MLB, dan dua abstain.
Dalam pemungutan suara itu, Gus Dur, Muhaimin dan Machfud MD tidak mendapat hak suara.
Muhaimin mengajukan gugatan kepada Gus Dur ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas keputusan pemecatannya.
Selain itu, Sekretaris Jenderal PKB yang saat itu dijabat Lukman Edy juga menggugat Gus Dur karena dipecat dengan alasan rangkap jabatan.
PKB pimpinan KH Abdurrahman Wahid menggelar MLB di Ponpes Al-Asshriyyah, Parung, Kabupaten Bogor, pada 30 April sampai 1 Mei 2008. MLB itu menghasilkan keputusan Gus Dur sebagai Ketua Umum Dewan Syuro PKB.
Baca juga: Sudah Dilarang oleh Yenny dan Alissa Wahid, Cak Imin Tetap Jualan Nama Gus Dur
Ali Masykur Musa menggantikan Muhaimin sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz, dan Yenny Wahid (anak sulung Gus Dur) tetap sebagai Sekjen.
Muhaimin tak mau kalah dengan menggelar MLB di Hotel Mercure Ancol pada 2 sampai 4 Mei 2008.
MLB itu menghasilkan keputusan Muhaimin sebagai Ketua Umum PKB. Sementara itu, dalam MLB kubu Muhaimin juga menetapkan KH Aziz Mansyur sebagai Ketua Dewan Syuro, dan Lukman Edy sebagai Sekjen.
Meski terjadi dualisme, tetapi PKB lolos sebagai salah satu partai peserta Pemilu 2009. Proses pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) kedua kubu pun terpisah.
PKB Gus Dur menggelar pendaftaran caleg di kantor DPP PKB di Kalibata, Jakarta Selatan.
Sedangkan PKB Muhaimin menggelar pendaftaran caleg di kantor Lembaga Pemenangan Pemilu PKB.
Konflik di tubuh PKB semakin meruncing. Pada Mei 2008, Muhaimin memecat Yenny Wahid dari posisi Sekjen PKB.
Alasannya adalah Yenny terbukti indisipliner dan mengancam keutuhan partai. Kedua kubu lantas saling menggugat ke pengadilan.
Namun, pada 19 Juli 2008, Mahkamah Agung memutuskan menolak permohonan kasasi PKB Gus Dur.
Dalam putusan kasasi bernomor 441/kasus kasasi/Pdt/2008 itu, MA memutuskan struktur kepengurusan PKB kembali ke hasil Muktamar Semarang 2005.
Gus Dur tetap sebagai Ketua Umum Dewan Syura, dan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz. Akan tetapi, PKB kubu Gus Dur akhirnya tersingkir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cak Imin Bantah Kabar Akan Bertemu dengan Yenny Wahid"
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.