Advertorial
Penggemukan Kepiting di Kawasan Hutan Bakau Tangkolak, Tingkatkan Ekonomi Warga Desa Sukakerta
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) lakukan penerapan uji coba penggemukkan kepiting di kawasan hutan bakau Dusun Tangkolak, Desa Sukakerta.
Salah satu tema yang diusung adalah usaha penggemukan kepiting di kawasan hutan bakau.
Penerapan uji coba model pengelolaan silvofishery ini merupakan program kerja sama antara Unsika dengan Kementerian Penididikan dan Kebudayaan Ristek dikti RI.
Disamping pemanfaatan potensi yang belum tergali, pemikiran ini didasari oleh setelah pandemi Covid -19 berakhir, masyarakat perlu diberdayakan untuk meningkatkan perekonomian rumah tangganya.
Judul yang diambil adalah Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan Mangrove Melalui Konsep Silvofishery Penggemukan Kepiting Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Dusun Tangkolak, Desa Sukakerta.
Pada awal Agustus 2023 telah dilakukan acara launching dan sosialisasi kegiatan di kawasan hutan mangrove Tangkolak.

Isi sosialisasi pentingnya pengelolaan kawasan mangrove agar tetap lestari salah satunya dengan menerapkan konsep budidaya silvofishery yaitu penggemukan kepiting.
Pemberian materi teknis budidaya penggemukan kepiting di kawasan hutan mangrove ini membangkitkan motivasi implementasi usaha budidaya penggemukan kepiting sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat setempat.
Adapun tempat kegiatan pengabdian dilakukan di kawasan hutan mangrove Dusun Tangkolak Desa Sukakerta Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang.
Sasaran kegiatan adalah KUB Kreasi Alam Bahari dengan jumlah anggota 20 orang. Para peserta mendapat sosialisasi, pembinaan dan pelatihan penggemukan kepiting di lahan tambak dalam kawasan hutan mangrove.
Dengan kegiatan ini, peserta merasa terpacu untuk lebih meningkatkan upaya pelestarian kawasan hutan mangrove, termotivasi dan berminat untuk mengimplementasikan usaha tani silvofishery budidaya penggemukan kepiting.
Output kegiatan sosialisasi pada pengabdian kepada masyarakat ini berupa peningkatan pemahaman anggota KUB Kreasi Alam Bahari terhadap pentingnya menjaga kelestarian ekosistem hutan mangrove dan pemahaman metode teknis pengelolaan silvofishery.
Uji coba penggemukan kepiting dilakukan di areal tambak dalam kawasan hutan mangrove di Dusun Tangkolak.
Benih kepiting yang dibudidayakan (penggemukan) berasal dari alam dengan ukuran berkisar 200-250 gram per ekor. Harga benih kepiting ukuran ini berkisar antara Rp 75.000 - 90.000 per kg.
Diharapkan dapat dipelihara atau digemukkan selama kuarang lebih 1,5 – 2 bulan untuk mencapai ukuran minimal 3-2 ekor per kg atau 5-7 ekor per kg, sesuai dengan kebutuhan pasar.
Harganya saat ini bisa dibandrol pada sekitar Rp 150.000 - 175.000 per kg untuk kepiting jantan atau kepiting betina yang tidak bertelur.
Sedangkan untuk kepiting betina bertelurnya dapat mencapai harga Rp 220.000-an. Pemberian pakan dilakukan dengan ikan rucah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.