Driver Ojol Bobol Gojek

Mantan Driver Ojol Ini Sukses Bobol Goto Go-jek Senilai Rp 2,2 Miliar hanya Bermodal Akun Fiktif

Dua mantan driver ojol sukses melakukan transaksi fiktif yang merugikan gojek Rp 2,2 miliar. Mereka melakukannya selama 10 bulan.

Editor: Rusna Djanur Buana
KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL
Suasana jumpa pers di Mapolda Jawa Timur yang mengungkap dua 2 mantan Gojek kerap lakukan transaksi fiktif dan merugikan aplikasi sebesar Rp 2,2 miliar. 

WARTAKOTALIVE.COM, SURABAYA--Dua mantan sopir/driver ojek online ini memang canggih. Berdasarkan pengalaman mereka sebagai driver ojol, mereka sukes membobol isi dompet PT Goto Go-jek Tokopedia.

Tidak tanggung-tanggung mereka mampu mendapatkan Rp 2,2 miliar hanya dalam kurun waktu 10 bulan.

Aksi mereka terhenti setelah PT Goto Go-jek Tokopedia membuat laporan kepada pihak berwajib.

Pelaku yang berinisial HA dan BSW berhasil ditangkap jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditrekrimsus) Polda Jatim.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim, AKBP Arman mengatakan, kasus ini terungkap setelah ada pelaporan dari PT. GOTO Go-Jek Tokopedia.

Selama 10 bulan sejak Oktober 2022 hingga Agustus 2023, keduanya sudah membuat 95 akun fiktif. Kemudian mereka juga membuat merchant fiktif dan melakukan 107.066 pembelian makanan secara fiktif.

Baca juga: Kesaksian Driver Ojol Soal Jual Beli Akun Grab & Gojek: Sudah Lama-Akali Verifikasi Pakai Topeng

"Dengan akun dan merchant fiktif, pelaku melakukan transaksi fiktif. Dari situ mereka mengincar bonus 20 persen dari aplikator," terang Arman seperti dilansir Kompas.com.

Keduanya memperoleh akun merchant melalui Facebook dengan harga untuk satu akun sebesar Rp 800.000.

Kejahatan tersebut mereka lakukan selama 10 bulan dan merugikan pihak aplikasi hingga Rp 2,2 miliar.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti berupa satu bendel transaksi fiktif dari aplikator ke merchant, data transaksi fiktif yang dibuat dua tersangka.

Kemudian bukti transaksi payout PT. Goto Go-jek Tokopedia ke merchant yang dibuat kedua tersangka.

Selain itu, ada pula enam buah ponsel, satu buah laptop, uang Rp 4,4 juta dari tersangka HA dan uang Rp 2,2 juta dari tersangka BSW.

Kedua tersangka dijerat pasal 51 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 dengan hukuman pidana penjara paling lama 12 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 12 miliar.

Ojol Hajar Youtuber

Di Jakarta, Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, menangkap satu orang driver ojek online yang diduga merupakan pelaku pemukulan terhadap YouTuber Laurendra Hutagalung, soal konten cegat lawan arah di Tebet, Jakarta Selatan.

Pelaku berinisal YS (45) itu, bertempat tinggal di Kawasan Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro menuturkan, YS berhasil diamankan pada Sabtu (2/9/2023) dini hari.

"Pelaku ditangkap pada Sabtu tanggal 02 September 2023, sekitar pukul 02.50 WIB," kata dia kepada wartawan.

Menurut Bintoro, YS diduga salah satu pelaku yang turut melakukan pemukulan terhadap Laurendra Hutagalung di bagian dadanya.

Bintoro menuturkan YS kesal lantaran Laurendra Hutagalung dkk ngotot, dan menantangnya.

"Pelaku kesal lantaran korban ngotot dan berusaha menantang pelaku, sehingga pelaku melakukan pemukulan pada bagian dada korban sebanyak satu kali, karena emosi sesaat," ungkap dia.

Baca juga: Gojek Buka Shelter GoRide Instant Palmerah, Terintegrasi Stasiun Palmerah dan Halte Transjakarta

Lebih lanjut, Bintor mengatakan pihaknya tengag memburu pelaku lainnya, yang diduga turut melakukan pemukulan terhadap YouTuber tersebut.

Seperti diketahui, selain YS kaya Bintoro, pelaku lainnya yang masih diburu juga ikut melakukan pemukulan terhadap Laurendra Hutagalung dkk.

"Atas kejadian tersebut Korban mengalami memar di bagian pundak kanan, dipukul bagian wajah, luka gores di lengan tangan kanan, dan di bagian mulut," ujar Bintoro.

Diberitakan sebelumnya, seorang Youtuber Laurendra Hutagalung dengan timnya nyaris menjadi bulan-bulanan warga saat membuat konten di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (15/8/2023).

Warga, terutama dari kalangan ojek online (ojol), merasa geram lantaran Laurendra membuat konten tentang imbauan kepada masyarakat agar tak melawan arus di Jalan Lapangan Ros.

Pemicu meledaknya ojek online hingga terjadi keributan lantaran Laurendra memberhentikan anak kecil yang melawan arus dengan nada tidak enak.

"Chaos pertamanya itu kalau kata teman-teman ada anak kecil yang dibentak. Terus dari pihak dianya nyolot," ujar salah satu warga bernama Ivan.

Karena hal itu, ribut-ribut antara Laurendra dengan massa ojek online di sekitar jalan tersebut tak terelakkan.

Laurendra dan tim terpaksa melipir ke sebuah warung makan agar tak menjadi sasaran amukan massa.

"Pokoknya tadi sempat cekcok antara timnya dia sama warga sekitar. Terutama ojol. Makanya situasinya kayak begini," tambahnya.

Agar kejadian serupa tak lagi terulang, Ivan meminta sebaiknya agar content creator meminta izin terlebih dahulu sebelum membuat konten ke perangkat lingkungan setempat.

"Ke depannya kalau mau bikin konten itu harus ada izinnya lah, biar enak," pungkasnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Mantan Sopir Ojol Buat Ratusan Ribu Order Makanan Fiktif, Kerugian Rp 2,2 Miliar",

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved