Pilpres 2024

Prabowo Subianto Disebut Sebagai Capres Potensial di Pilpres 2024, Komitmen Lanjutkan Program Jokowi

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry sebut Prabowo Subianto sebagai capres paling potensial terpilih di Pilpres 2024

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry sebut Prabowo Subianto sebagai capres paling potensial terpilih di Pilpres 2024. Foto: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke Pasar Grogolan, Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM - Capres Prabowo Subianto diyakini berkomitmen penuh melanjutkan program dan kebijakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bila diberikan amanah jadi pemimpin Indonesia perode berikutnya.

Komitmen tersebut, menjadikan Prabowo sebagai capres potensial pada Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry tegaskan Prabowo Subianto berkomitmen penuh lanjutkan program dan kebijakan yang sudah dicanangkan oleh Presiden Jokowi, salah satunya adalah hilirisasi.

"Hal ini semakin membuktikan bahwa adanya komitmen dari Pak Prabowo untuk melanjutkan program kerja dari Pak Jokowi apabila terpilih nanti" kata Gema, rabu (6/9/2023).

Baca juga: Cawapresnya Anies Baswedan Pasrah, Cak Imin Mengaku Janji Memenuhi Panggilan KPK Besok: Pasti Datang

Baca juga: Hashim Djojohadikusumo Bantah Sogok Budiman Sudjatmiko dan Noel Agar Dukung Prabowo Subianto

Baca juga: Pilpres 2024, Dekat Kalangan Akar Rumput Membuat Elektabilitas Capres Prabowo Subianto Masih Tinggi

Prabowo di beberapa kesempatan memang bertekad untuk melanjutkan program serta kebijakan yang sudah digagas Presiden Jokowi bersama dengan Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Menteri Pertahanan tersebut program dan kebijakan Presiden Jokowi perlu dilanjutkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan negara.

Seperti halnya program dan kebijakan hilirisasi yang banyak memberikan dampak positif terhadap ekonomi Indonesia.

Selain hilirisasi, Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini juga berkomitmen meneruskan program 'kartu sakti' gagasan Presiden Jokowi.

Adapun program ‘kartu sakti’ itu cakup kesehatan dan juga pendidikan yang ada pada Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Selain itu, Prabowo Subianto juga akan fokus untuk menjalankan beberapa kebijakan untuk membantu rakyat Indonesia di berbagai macam bidang, mulai dari pangan, energi, hingga pengentasan kemiskinan.

Fokus kebijakan itu yakni, ketahanan pangan, ketahanan energi, ketahanan air, pengentasan kemiskinan, kesehatan dan farmasi, pertahanan, industrialisasi, transformasi keuangan negara, pendidikan, sains dan teknologi serta reformasi politik hukum dan birokrasi.

Atas komitmennya untuk melanjutkan program dan kebijakan Presiden Jokowi, hal itu berdampak besar pada elektabilitas Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga survei Surabaya Research Syndicate (SRS) periode 2-11 Agustus 2023, Prabowo Subainto terbukti berada di peringkat pertama dengan perolehan dukungan mencapai 43,7 persen.

Sementara, di peringkat kedua ada Capres PDIP, Ganjar Pranowo dengan dukungan sebesar 39,5 persen dan Capres Anies Baswedan yang hanya meraup dukungan sebanyak 12,2 persen.

Karenanya, di beberapa kesempatan, Gema melihat Prabowo Subianto bersikeras untuk membantu Presiden Jokowi menyelesaikan program yang sudah berjalan tersebut di akhir masa jabatannya.

Maka dari itu, Gema meyakini Prabowo Subianto merupakan sosok tepat untuk memimpin Indonesia di masa yang akan datang.

"Kalau dilihat dari beberapa statement beliau, ini semakin menegaskan adanya upaya Prabowo untuk bekerja keras bantu Presiden dalam menyelesaikan program-programnya" pungkas Gema.

Dekat Kalangan Akar Rumput

Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto merupakan pemimpin yang dikenal dekat dengan akar rumput, terlebih kepada para petani.

Berdasarkan hasil survei yang digelar Lembaga Survei Nasional (LSN) periode 14-24 Agustus 2023, Prabowo Subianto terbukti kantongi dukungan tertinggi dari para petani.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry mengungkapkan Prabowo Subianto yang pernah menjabat Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selama bertahun-tahun memang kantongi dukungan tertinggi dari kalangan petani.

"Selama ini Partai Gerindra memposisikan dirinya sebagai partai yang peduli dengan pertanian, begitu juga dengan Pak Prabowo yang selama ini menjabat sebagai Ketua HKTI yang akhirnya diasosiasikan sebagai tokoh yang dekat dengan para petani" kata Gema, Rabu (6/9/2023).

Dari hasil survei yang dilakukan LSN, Prabowo berhasil mengantongi dukungan dari para petani dan nelayan sebesar 48,9 persen.

Sementara itu, Capres PDIP, Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan sebesar 30,4 persen, adapun Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan hanya mampu meraup dukungan suara sebesar 16,5 persen.

"Dalam survei LSN kali ini, sebanyak 48,9 persen responden yang berlatar belakang petani dan nelayan akui akan memilih Prabowo Subianto apabila Pilpres dilaksanakan saat ini."

"Kemudian 30,4 persen menyatakan memilih Ganjar Pranowo dan 16,5 persen mendukung Anies Baswedan" ujarnya Gema.

Kedekatan Prabowo Subianto dengan kalangan akar rumput memang sudah terjalin sejak lama.

Prabowo Subianto terus menyuarakan betapa pentingnya kedaulatan pangan bagi rakyat Indonesia.

Tak hanya itu, Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu juga mendorong terbentuknya dana desa yang saat ini tengah berjalan.

Selain mencetuskan dana desa, Prabowo juga diketahui telah merumuskan lima program ekonomi untuk rakyat Indonesia.

Diantaranya, program kesehatan, pendidikan, perumahan, sembako dan pinjaman untuk usaha.

Maka dari itu, Gema menegaskan peran Prabowo bagi para petani di Tanah Air memang tidak bisa dipisahkan.

Bahkan, menurutnya, nama Prabowo Subianto dan juga Partai Gerindra melekat sebagai sosok dan partai politik yang peduli dengan kalangan petani serta nelayan.

"Peran Prabowo Subianto sebagai Ketua HKTI selama bertahun-tahun dan kepeduliannya sejak lama terhadap dunia pertanian, nampaknya sulit terhapus dari memori kaum tani dan nelayan."

"Setiap LSN melakukan survei nasional dan menanyakan kepada petani siapa Capres pilihannya, Prabowo selalu menjadi top of mind" tutur Gema.

"Bahkan saat LSN menanyakan partai apakah yang paling peduli terhadap pertanian, bagian terbesar responden dari kalangan petani dan nelayan selalu menyebut Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto" pungkasnya.

Disarankan Gaet Kiai Hingga Erick Thohir

Pengamat Politik Citra Institute, Efriza menyarankan Capres Prabowo Subianto mendekatkan diri kepada sejumlah kiai.

Sekaligus menggandeng Menteri BUMN Erick Thohir untuk bisa mendapat mayoritas suara di Jawa Timur.

Efriza meyakini, Erick Thohir mampu memberikan dampak elektoral kepada Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Jadi Prabowo bisa untuk mendulang suara di Jawa Timur ya tentu harus mendekat kepada kiai NU, dan tentu lebih dekat dan sering dengan Erick Thohir" kata Efriza, Selasa (5/9/2023).

Efriza yakini, kans Erick Thohir untuk memberikan tambahan elektoral untuk Prabowo Subianto sangat besar.

Hal itu lantaran Ketua Umum PSSI itu memang memiliki citra positif di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) atau nahdliyin.

Diketahui Erick Thohir memang memiliki kedekatan dengan kalangan NU.

Di beberapa kesempatan, Anggota Kehormatan Banser NU itu mendapatkan kepercayaan dari nahdliyin.

Salah satunya saat didapuk jadi Ketua Steering Committee (SC) Panitia, pada acara Harlah 1 Abad NU beberapa waktu lalu. 

Tidak hanya itu, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu juga menginisiasi lahirnya beberapa program yang berdampak positif terhadap para santri NU.

Di antaranya Santripreneur dan Pesantrenpreneur. 

Atas kerja nyatanya itu, di berbagai lembaga survei terbukti Erick Thohir dinobatkan sebagai cawapres yang tepat, untuk mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Seperti diungkap sebuah lembaga survei Surabaya Research Syndicate (SRS) periode 2-11 Agustus 2023.

Di dalam hasil survei itu, Erick Thohir mendapatkan dukungan tertinggi untuk jadi cawapres dari Prabowo Subianto, dengan persentase sebesar 20,3 persen.

Disusul Menkopolhukam Rzi Mahfud MD dengan 14,6 persen dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan raihan 13,2 persen. 

Oleh karena itu, Efriza menegaskan Prabowo Subianto harus gaet kiai dan Erick Thohir jika ingin memenangkan perolehan suara di Jawa Timur.

Jika tidak, Efriza mebilai Prabowo Subianto akan mengulang kesalahan yang sama pada Pilpres 2014 dan 2019 silam. 

"Prabowo harus mengambil opsi itu, mendekat kepada kiai dan menjalin hubungan yang baik terus dengan Erick Thohir, atau representasi NU nya hilang" ujar Efriza.

Yusril Ihza Mahendra Yakin Partai Bulan Bintang Tidak Salah Pilih

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra akui keyakinannya untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) di Pilpres 2024.

Meski, keraguan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra itu sempat dirasakan ketika kontestasi Pemilu 2019.

Pernyataan itu disampaikan Yusril Ihza Mahendra saat hadir dalam Konsolidasi Pemenangan PBB pada Pileg dan Capres Prabowo Subianto di zona 2 yaitu di DBL Arena, Surabaya, pada Minggu (3/9/2023).

Menurut Yusril Ihza Mahendra, keputusan mendukung Prabowo Subianto karena orang nomor satu di Partai Gerindra itu dianggap telah memahami kondisi negara saat ini.

"Menteri pertahanan itu tidak hanya berbicara soal perang. Kementerian pertahanan itu ilmu integratif, Pak Prabowo paham kondisi negara ini dan kementeriannya itu menjadi sentral di kabinet Indonesia" papar Yusril.

Yusril meyakini PBB tak salah memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai Capres.

"PBB tetap istiqomah dengan Pak Prabowo. Kita bermusyawarah bersama mengambil keputusan untuk Indonesia" kata Yusril.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang turut hadir pada acara itu mengatakan kehadiran ribuan kader PBB hari ini menunjukkan optimisme bahwa dukungan PBB tidak akan berpaling.

"Kami yakin dukungan ini adalah konsisten dan istiqomah. Karena PBB adalah partai politik yang sudah sekali diambil keputusan tidak akan kemana-mana dengan segala konseskuensi, sekali Prabowo tetap Prabowo," ucap Muzani

Bahkan, Prabowo Subianto menitipkan pesan kepadanya untuk menyampaikan rasa terima kasih yang besar telah mendukungnya sebagai Capres 2024.

"Karena itu atas dukungan dari PBB sejak deklarasi di BSD, di Aceh, di Makassar, dan hari ini Surabaya, Jawa Timur dan dimana-mana."

"Dan nanti akan ada di Padang, Sumatera Barat, bahkan terkahir di Papua. Pak Prabowo menyampaikan terimakasih atas dukungan ini," kata Muzani.

Sementara mengenai calon wakil presiden, Sekjen PBB Afriansyah Noor percaya kepada Prabowo Subianto capres yang diusung pada 2024 mendatang.

Prabowo Subianto akan menentukan siapa pendamping Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

"Kami dari PBB memang terus berikhtiar untuk mengusulkan Prof Yusril sebagai pendamping bacawapres untuk Prabowo Subianto" kata Afriansyah di Surabaya.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Kabinet Joko Widodo itu menyatakan, sosok Yusril layak untuk mendampingi Prabowo Subianto di kursi wakil presiden 2024.

Salah satunya adalah pemahaman Yusril dari sisi hukum tata negara.

Menurut dia, pengalaman di bidang hukum dan pemerintahan, serta jadi ketua umum partai politik yang sejak awal dukung Prabowo Subianto menjadi capres Pemilu 2024 jadi nilai lebih bagi Yusril.

"Mengenai sosok cawapres, PBB akan terus ikhtiar jajaki agar Prof Yusril menjadi cawapres Pak Prabowo, beliau adalah tokoh bangsa, pakar hukum dan tata negara, tidak ada cacat hukum."

"Pasangan Prabowo-Yusril sudah cocok itu. Pasangan Jawa-Luar Jawa (Sumatera), nasionalis-agamis, militer-sipil, seperti pasangan dwi tunggal, dulu Soekarno-Hatta, sekarang Prabowo-Yusril,” ujar Afriansyah Noor.

Namun apabila memang bukan Yusril, lanjut Afriansyah, PBB tetap akan legawa.

Hal itu bukan masalah bagi PBB.

Yang jelas, menurut dia, PBB akan tetap satu komando mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Seperti diketahui konsolidasi ini menindaklanjuti DPP PBB yang mendeklarasikan Prabowo Subianto capres 2024 di ICE BSD pada 30 Juli lalu.

Konsolidasi ini terus berlanjut di beberapa wilayah, seperti Aceh pada 11 Agustus dan Zona 1 bertempat di Makassar pada 26 Agustus.

Sama seperti di Aceh dan Makassar, konsolidasi Zona 2 ini akan diikuti kader PBB dari 12 DPW meliputi:

- Jawa Barat

- Jawa Tengah

- Jawa Timur

- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

- Bali

- Nusa Tenggara Timur (NTT)

- Nusa Tenggara Barat (NTB)

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Timur

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Selatan, dan

- Kalimantan Utara.

Diikuti juga oleh DPC-DPC di 12 DPW tersebut dan perwakilan partai pengusung Prabowo Subianto dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Tidak Seperti SBY, Sebut Prabowo Subianto Merasa Biasa-biasa Saja Ditinggal PKB

Prabowo Subianto tidak masalah ketika PKB memutuskan berkoalisi dengan Partai Nasdem yang meninggalkan Koalisi Indonesia Maju.

Prabowo hanya tersenyum melihat manuver yang dilakukan mantan mitranya di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra usai deklrasi dukungan partainya kepada Prabowo di Surabaya.

"Beliau biasa-biasa saja, santai saja, tidak seperti reaksinya Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," kata Yusril di Surabaya, Minggu (3/9/2023).

Reaksi SBY yang dimaksud yakni setelah Anies Baswedan memutuskan menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan tidak memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

Prabowo Subianto, menurut Yusril, sudah mengantisipasi langkah-langkah politik anggota koalisi Indonesia Maju.

"Politik kan memang harus menyiapkan segala kemungkinan," ujar dia.

Seperti diketahui, PKB yang sebelumnya membuat koalisi bersama Partai Gerindra memilih hengkang setelah masuknya PAN dan Partai Golkar.

PKB kemudian merapat ke koalisi pendukung Anies Baswedan dan dengan cepat mendeklarasikan Muhaimin Iskandar ketua umumnya menjadi cawapres.

Masuknya PKB ke dalam koalisi pendukung Anies Baswedan membuat Partai Demokrat merasa dikhianati dan memilih mencabut dukungan untuk Anies Baswedan.

Dengan keluarnya Partai Demokrat, koalisi partai pendukung Anies Baswedan selain PKB yakni Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Terkait dukungan kepada Prabowo Subianto, PBB memastikan partainya akan konsisten untuk terus mendukung dan tidak akan meninggalkan koalisi bersama PAN dan Partai Golkar.

"Kami konsisten dan tidak akan meninggalkan Pak Prabowo," kata Yusril.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pimpinan PPP dan PDI-Perjuangan akan menggelar pertemuan.

Hal itu untuk menyikapi deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) dari Koalisi Perubahan yaitu Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Pertemuan PPP dan PDI-P itu dilakukan dalam waktu dekat dan diharapkan akan mengeluarkan keputusan tentang sosok yang akan menjadi pasangan capres Ganjar Pranowo.

"Kita menunggu dalam beberapa hari ke depan pimpinan partai politik akan bertemu dalam suasana yang kekeluargaan, mudah-mudahan memasuki tahapan-tahapan berikutnya," ujar Sandi melalui keterangan tertulis, Minggu (3/9/2023).

Sementara itu, soal deklarasi Anies-Cak Imin, menurut Sandiaga, hal itu perlu disambut dengan riang gembira.

"Ya seperti kontestasi demokrasi kan harus kita sambut dengan penuh sukacita dan penuh kegembiraan, karena kan mitra-mitra berdemokrasi," ucapnya.

Selain itu, Sandi menambahkan, pesta demokrasi harus dimaknai dengan semangat persatuan dan kesatuan. Sebab, kontestasi demokrasi senyatanya bukan hanya mencari kedudukan, tetapi pengabdian dan bekerja sama dalam membangun bangsa.

"Jadi konsepnya itu adalah bertanding untuk bersanding, berkompetisi nantinya juga akan berkolaborasi. Jadi saya ingin narasi kita ini narasi yang positif dan narasi yang kekeluargaan, penuh persahabatan," ungkap Sandiaga Uno.

Terkait langkah dan strategi koalisi PPP-PDIP atas deklarasi Anies-Cak Imin, Sandiaga Uno mengungkapkan, pihaknya masih fokus terhadap isu ekonomi.

Hingga hari ini, Sandi masih menyerap aspirasi masyarakat yang diakuinya masih berkutat pada penciptaan lapangan kerja dan stabilitas harga pangan.

"Seperti kata-kata bijak, jadi kita tunggu dulu sampai airnya tenang, semua masih terus mengupayakan keberlanjutan pembangunan, kami di PPP fokusnya di ekonomi hijau, ekonomi yang membuka lapangan kerja," imbuh dia

"Sehingga kerja mudah, harga-harga murah dan Insya Allah kita bisa mempersatukan dan menyambut kontestasi demokrasi ini dengan sukacita," ujar Sandi.

(Wartakotalive.com/Kompas.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved