Pilpres 2024
Paksa PKS Terima Duet Anies-Cak Imin, Partai Nasdem: Jika Tidak Mau Silakan Tarik Dukungan
Nasdem menegaskan PKS harus mau menerima paket Anies Baswedan-Cak Imin. Jika tidak mendukung Cak Imin artinya PKS tidak mendukung Anies. Boleh pergi.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Partai Nasdem masih berpikir positif tentang PKS yang belum juga memberikan dukungan kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Meski demikian Nasdem akan tetap menghormati jika pada akhirnya PKS tidak memberi dukungan kepada Cak Imin.
Artinya PKS boleh saja pergi dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan mengikuti jejak Partai Demokrat.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan pihaknya tak masalah jika PKS menarik dukungan untuk Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).
Sebagai catatan tanpa PKS, Partai Nasdem dan PKB sudah bisa mencalonkan Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Jumlah kursi dua partai ini sudah cukup memenuhi presidential threshold yakni 115 kursi. Kedua partai itu telah memiliki 117 kursi.
Anies merupakan bakal capres yang dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) di 2024.
Pasangan ini sudah melakukan deklarasi di Surabaya. Namun saat deklarasi tidak ada satupun petinggi PKS yang hadir. Bendera PKS juga tidak terlihat di lokasi deklarasi.
"Itu kedaulatan partai PKS (kalau tarik dukungan). Kita tidak bisa memaksakan itu," kata Ali di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Ali menjelaskan yang pasti PKS telah memutuskan Anies sebagai bakal capres yang diusungnya.
"Tapi sekali lagi bahwa PKS sudah mengumumkan Anies sebagai bacapresnya," ucapnya.
Menurutnya, bila PKS menolak Cak Imin sebagai cawapres, maka secara otomatis partai itu menolak Anies.
"Kemudian kalau dia menolak Cak Imin, otomatis menolak Anies juga kan," ungkap Ali.
Ali memastikan partainya tetap berpikir positif. Menurutnya PKS tak mungkin menggelar konferensi pers setelah pasangan Anies-Cak Imin dideklarasi bila tidak memiliki niat yang sama.
"Kalau tentunya PKS tidak memiliki niat yang sama, mereka tidak akan melakukan konpers ketika selesai deklarasi di Surabaya," tegasnya.
Dalam konferensi pers itu PKS menegaskan tetap memberikan dukungan kepada Anies Baswedan. Namun untuk Cak Imin, PKS masih menunggu musyawarah Majelis Syuro.
Bahkan, ata dia, Presiden PKS Ahmad Syaikhu sempat berkomunikasi dengan Cak Imin melalui sambungan telepon.
"Presiden PKS juga sempat komunikasi dengan Cak Imin lewat telepon," imbuh Ali.
Tinggal cocokan waktu
Secara terpisah Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengungkap soal rencana pertemuan antara Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan PKS.
Syaiful Huda menyebut pertemuan antara Anies Baswedan, Cak Imin dan PKS sudah diagendakan.
Sekarang tinggal mencocokan waktu saja antara Anies-Cak Imin dan PKS.
"Kita tunggu tinggal nyocokin waktunya, jadi hanya soal waktu."
"Soal agenda sudah teragenda, tinggal cocokin waktu," kata Syaiful Huda dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (6/9/2023).
Lebih lanjut Syaiful Huda menyebut, sebenarnya kemarin (5/9/2023) ada agenda untuk Anies-Cak Imin bertemu dengan PKS.
Namun Cak Imin tidak bisa karena ada agenda menghadiri acara MTQ Internasional di Banjarmasin.
Sementara itu Anies Baswedan juga memiliki acara lainnya.
"Gus Imin harus membuka Acara MTQ International di Banjarmasin, Mas Anies juga ada acara, jadi enggak bisa."
"Sebenarnya termasuk yang teragendakan hari ini untuk ke PKS," terang Syaiful Huda.
Syaiful Huda menambahkan, PKB menghormati segala tahapan organisasi yang ditempuh PKS untuk bisa menerima bergabungnya PKB ke Koalisi Perubahan.
PKB juga akan menunggu hasil Rapat Majelis Syuro PKS yang salah satu agendanya adalah keputusan PKS untuk ikut mendukung Cak Imin yang menjadi Cawapres Anies Baswedan atau tidak.
"Kita hormati ada tahapan secara organisasi yang harus ditempuh oleh PKS, untuk menjadi bagian dari koalisi ini."
"Salah satunya adalah Rapat Majelis Syuro PKS dan kita tunggu itu. Insyaallah," imbuh Syaiful Huda.
PKS Tunggu Cak Imin Sowan
Sementara itu Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini mengatakan pihaknya masih menunggu Cak Imin sowan sebelum menggelar Musyawarah Majelis Syuro terkait keputusan Cak Imin menjadi cawapres Anies Baswedan.
"Ya insyaallah (Musyawarah Majelis Syuro digelar selepas Cak Imin sowan, Red)," kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Jazuli menyatakan pihaknya membuka komunikasi dengan PKB agar bersilaturahmi politik dengan PKS.
Sebaliknya, PKS juga membuka jika ada parpol lain yang belum mendukung Anies menjadi capres.
"Insya Allah kita akan buka komunikasi, jangankan dengan PKB yang sudah deklarasi dengan Mas Anies, yang belum bergabung sama koalisi ini aja kita komunikasi.
Jadi kalau Cak Imin mau datang ke PKS tentu dengan pintu dan dada terbuka kita menerimanya," jelasnya.
Lebih lanjut, Jazul menambahkan bahwa jadwal pertemuan tersebut masih menunggu waktu yang tepat.
"Kapannya? itu urusan teknis lah. Kalau urusan teknis kan engga harus, pokoknya tunggu saja, insya Allah mudah-mudahan silaturahmi itu.
Tapi untuk pastinya saya kira temen-temen tanya sama PKB lebih bagus. Intinya PKS akan siap menerima," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul NasDem: Kalau PKS Tolak Cak Imin, Otomatis Tolak Anies Baswedan Juga
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.