Pilpres 2024

Cawapresnya Anies Baswedan Pasrah, Cak Imin Mengaku Janji Memenuhi Panggilan KPK Besok: Pasti Datang

Cawapres untuk capres Anies Baswedan, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin janji akan penuhi panggikan KPK sebagai saksi kasus dugaan korupsi.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: PanjiBaskhara
Tribunnews
Cawapres untuk capres Anies Baswedan, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin janji akan penuhi panggikan KPK sebagai saksi kasus dugaan korupsi. Foto: Cak Imin 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pastikan ia bakal memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Cawapres untuk Anies Baswedan ini pun mengaku berjanji akan memenuhi panggilan KPK besok, karena sudah diminta untuk datang.

Besok pasti datang, karena memang ini proses biasa yang ada sebagai saksi, saya diminta untuk datang" ujarnya Cak Imin di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).

Diketahui, Cak Imin akan sebagai saksi kasus dugaan korupsi pada proyek pengadaan sistem proteksi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kemenaker tahun 2012.

Baca juga: Ade Armando Bela Anies Baswedan yang Difitnah Akan Jadikan Indonesia sebagai Negara Khilafah

Baca juga: PKB Sambangi Nasdem Usai Deklarasi Anies-Cak Imin, Cak Imin: Merapatkan Barisan Pemenangan

Baca juga: VIDEO : Alissa Wahid Larang PKB dan Cak Imin Jualan Nama Gus Dur Untuk Kampanye

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyesuaikan permintaan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi pada Kamis (7/9/2023) besok. 

Cak Imin akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

"Tim penyidik telah melakukan komunikasi untuk penjadwalan ulang pemeriksaan terhadap Muhaimin Iskandar sebagai saksi dalam perkara dugaan TPK di Kemenaker.

"Pemeriksaan sebagai saksi akan dilakukan pada Kamis (7/9/2023)," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulisnya, Rabu (6/9/2023).

Penundaan agenda pemeriksaan tersebut sebagaimana yang dimohonkan oleh Cak Imin sebelumnya pada saat menyampaikan konfirmasi ketidakhadirannya dalam pemanggilan untuk hadir pada Selasa 5 September 2023 kemarin.

"Penjadwalan ulang untuk hadir pada Kamis (7/9/2023) besok tentu merupakan waktu yang lebih efektif agar kedua pihak baik tim penyidik maupun saksi dapat mengagendakan proses pemeriksaan tersebut," tuturnya.

Rapatkan Barisan Pemenangan

Sejumlah petinggi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melakukan pertemuan perdana dengan Partai Nasdem di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).

Pantauan di lokasi, terlihat elite PKB pun terus berdatangan seperti Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, dan kader lainnya.

Namun, tak terlihat dari elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Selanjutnya, tepat pukul 14.30 WIB Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar  alias Cak Imin pun tiba di Nasdem Tower.

Hadirnya Cak Imin pun langsung disambut oleh Waketum Nasdem Ahmad Ali.

Ali mengatakan, bahwa kedatangan Cak Imin beserta rombongan PKB lainnya, dalam rangka silahturahmi usai Deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

"Ini adalah silturahmi setelah selesai deklarasi pasangan calon Pak Anies Baswedan dan Bapak Muhaimin Iskandar tentunya tujuan pertemuan hari ini adalah untuk mengkonsolidasikan membangun konfigurasi internal setelah pasangan calon ini dideklarasikan," kata Ali di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).

Kemudian, Ali juga mengatakan, kemungkinan alasan PKS tidak hadir bersama PKB.

"Mengenai PKS, sedianya dari kemarin kami berkoordinasi, nanti awalnya mendapat kepastian bahwa Sekjen PKS akan bersama-sama kita pada hari ini untuk berdiskusi bersama," kata Ali.

"Kemungkinan PKS bergabung saya pikir kita semua, sudah mengetahui beberapa hari lalu, atau beberapa jam setelah deklarasi, Partai Keadilan Sejahtera telah mengumumkan Pak Anies Baswedan sebagai calon presiden. Artinya, mengenai cawapres akan dibicarakan pada mekanisme Partai Keadilan Aejahtera," lanjut Ali.

"Kita tentunya sangat berharap sekali bahwa di dalam waktu tidak terlalu lama PKS juga telah akan memutuskan Cak Imin sebagai calon wakil presiden," sambungnya.

Selain itu, Cak Imin menambahkan, bahwa dirinya merapat ke Nasdem Tower bersama elite PKB lainnya, bukan hanya sekedar merapat biasa.

"Ini bukan sekedar merapat biasa, tetapi ini benar-benar merapatkan barisan pemenangan,"ujar Cak Imin.

"Merapatkan barisan untuk bersama-sama Nasdem menyiapkan langkah-langkah merebut hati rakyat, menjual gagasan, ide, rencana, sekaligus mengharap cinta dengan kepercayaan dari masyarakat," lanjut Cak Imin.

Persilakan Partai Demokrat Dukung Anies-Cak Imin

Koalisi pengusung Capres Anies Baswedan dan Cawapres Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin hanya diperkuat oleh Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sebelumnya, Partai Demokrat yang merupakan rekan politik Partai NasDem di Koalisi Perubahan telah menyatakan keluar dari koalisi karena, merasa kecewa dengan koalisi tersebut.

Partai Demokrat akui keluar dari Koalisi Perubahan usai adanya wacana deklarasi Anies-Cak Imin sebagai pasangan capres-cawapres.

Sementara, PKS yang juga tergabung dalam Koalisi Perubahan sejauh ini belum menetapkan sikap.

Sebab, penentuan dari PKS itu akan diputuskan dalam rapat Majelis Syuro yang akan digelar dalam waktu dekat.

Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi menegaskan, sejauh ini koalisi politik yang dijalin antara Partai NasDem dan PKB sudah kuat.

Namun, pihaknya masih terbuka untuk siapapun Parpol yang ingin bergabung.

"Kami mantap dengan koalisi ini tetapi kami terbuka untuk seluruh partai politik komunitas-komunitas politik untuk bergabung dengan kami" ucap Gus Choi, Rabu (6/9/2023).

Pihaknya bahkan juga terbuka untuk Partai Demokrat jika ingin kembali mendukung Anies Baswedan.

"Jadi kami terbuka dan kami malah berpikir siapapun partai apapun, Demokrat sudah mengatakan mundur kalau balik lagi ya Marhaban. Selamat kembali lagi, silakan. Jadi kami terbuka," jelas dia.

Putri Gus Dur Larang Cak Imin dan PKB Jual Nama Gus Dur

Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin telah diresmikan sebagai pendamping bakal capres Anies Baswedan di Pilpers 2024.

Kehadiran Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies membuat putri sulung Gus Dur, Alissa Wahid, buka suara.

Alissa meminta PKB berhenti jual nama Gus Dur untuk Pemilu 2024 mendatang.

Pernyataan ini disampaikan oleh Alissa di akun twitternya pada Rabu (6/9/2023).

Alissa meminta PKB agar berhenti membuat narasi bohong tentang konflik Gus Dur dan Cak Imin.

“Permintaan saya cuma ini: PKB berhenti membuat narasi bohong tentang konflik Gus Dur dan Imin,” kata Alissa.

Alissa meminta Cak Imin mengakui pernah menyakiti Gus Dur hingga berdampak pada kesehatan cucu pendiri Nahdlatul Ulama tersebut.

Sebagai putri sulung, Alissa menjadi saksi hidup bagaimana peristiwa konflik dengan Cak Imin itu berdampak pada kesehatan ayahnya.

“Akui, dulu menyakiti GD. Saya saksi hidup bagaimana dampak hal itu pada kesehatan beliau,” bebernya.

Maka dari itu, Alissa pun meminta partai yang diketuai Cak Imin itu berhenti jualan nama Gus Dur untuk mencari dukungan publik.

“Stop jualan #GusDur buat mencari dukungan publik. Toh sudah merasa sukses. Sudah, itu saja!” jelasnya.

Alissa menegaskan bahwa ia bukan politisi dan tidak ada agenda merebut PKB. Ia juga tidak pernah komentar urusan PKB soal apapun.

Pegiat HAM itu juga menyindir PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin yang tidak pernah lantang membela minoritas padahal klaim sebagai penerus Gus Dur.

"Saya bukan politisi. Saya tidak ada agenda merebut PKB. Saya tidak pernah komen urusan PKB apapun. Walaupun PKB mengklaim penerus GD tapi mis. tidak pernah muncul bersama minoritas saat ada masalah, saya juga tidak pernah komen" bebernya.

Kisah Gus Dur Hingga Jatuh Stroke Karena Pengkhianatan Cak Imin

Selain itu, Alissa membeberkan bahwa Gus Dur terserang stroke karena pengkhianatan keponakannya sendiri, yaitu Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Hal itu diungkapkan oleh Alissa di blognya alissawahid.wordpress.com pada 6 April 2014 lalu.

Saat konflik Gus Dur dan Cak Imin kembali mencuat, Alissa Wahid membagikan lagi tulisannya di twitter pada Rabu (6/9/2023).

Dalam tulisan berjudul Bapakku bukan Perekayasa Konflik itu, Alissa Wahid menceritakan bagian ayahnya hingga terserang stroke ringan karena konflik dengan Cak Imin.

Di tahun 2008 kata Alissa, saat itu proses hukum PKB Gus Dur versus Cak Imin masih berjalan.

Ketika itu, Gus Dur menyaksikan berita di televisi tentang sidang PTUN sengketa PKB.

Gus Dur mendengar beberapa orang PKB Cak Imin yang diwawancara mengaku lebih senang Gus Dur tidak ada di PKB.

Mendengar orang-orang yang pernah diangkatnya berbicara seperti itu, Gus Dur langsung lemas.

Pendiri PKB itu tidak menyangka kader PKB Cak Imin bisa berbicara seperti itu tentangnya.

Gus Dur kemudian diminta dibawa ke kamar mandi dan seketika terjatuh di depan kamar mandi.

Saat diperiksa ke dokter, Gus Dur disebut terkena serangan stroke ringan akibat stress.

“Bapak berkomentar 'orang-orang ini saya yang bawa masuk politik. Kok tega ya mereka ngomongnya begitu tentang saya, Man?'

"Lalu Bapak minta diantar ke kamar mandi, dan jatuh pingsan di depan pintu kamar mandi. Kata dokter, stroke ringan akibat stres" kisah Alissa.

Nasib PKS Belum Jelas

Partai koalisi pendukung bakal pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) segera menggelar rapat.

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi menyebut di dalam rapat akan membahas langkah-langkah koalisi ke depan.

"Kami akan melakukan rapat koalisi untuk membahas langkah-langkah apa saja yang kami akan lakukan," ucap Gus Choi di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).

Nantinya, kata dia, dalam rapat juga akan membahas terkait pembentukan tim pemenangan eks Gubernur DKI Jakarta itu dan Cak Imin.

Gus Choi mengatakan, tim itu akan merumuskan sosialisasi konsolidasi.

"Tentu langkah berikutnya yang paling penting kita membentuk tim, terus tim akan merumuskan sosialisasi konsolidasi menyampaikan ini lah pasangan kami, visi misi, ini akan kami lakukan," jelas dia.

Namun, Gus Choi belum dapat memastikan siapa saja yang akan tergabung dalam tim pemenangan.

Dia menyebut pertemuan itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Belum (nama-namanya) dalam waktu yang sesingkat-singkatnya insyaallah ada ketemu, sesingkat-singkatnya. Tapi saya nggak bisa sampaikan teknisnya," ungkap dia.

Dalam tim pemenangan itu, kata dia, belum dapat dipastikan apakah PKS akan turut serta di dalamnya.

Sebab, PKS masih akan menggelar rapat dewan syuro untuk memutuskan dukungan di Pilpres.

"Kenapa tak ada PKS? Ya, karena PKS belum ada rapat dewan syuro. Setelah mereka memutuskan, baru sementara kami berdua (NasDem dan PKB)," tutup dia.

(Wartakotalive.com/M32/M27)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved