Pilpres 2024

Cawapresnya Anies Baswedan Pasrah, Cak Imin Mengaku Janji Memenuhi Panggilan KPK Besok: Pasti Datang

Cawapres untuk capres Anies Baswedan, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin janji akan penuhi panggikan KPK sebagai saksi kasus dugaan korupsi.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: PanjiBaskhara
Tribunnews
Cawapres untuk capres Anies Baswedan, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin janji akan penuhi panggikan KPK sebagai saksi kasus dugaan korupsi. Foto: Cak Imin 

“Akui, dulu menyakiti GD. Saya saksi hidup bagaimana dampak hal itu pada kesehatan beliau,” bebernya.

Maka dari itu, Alissa pun meminta partai yang diketuai Cak Imin itu berhenti jualan nama Gus Dur untuk mencari dukungan publik.

“Stop jualan #GusDur buat mencari dukungan publik. Toh sudah merasa sukses. Sudah, itu saja!” jelasnya.

Alissa menegaskan bahwa ia bukan politisi dan tidak ada agenda merebut PKB. Ia juga tidak pernah komentar urusan PKB soal apapun.

Pegiat HAM itu juga menyindir PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin yang tidak pernah lantang membela minoritas padahal klaim sebagai penerus Gus Dur.

"Saya bukan politisi. Saya tidak ada agenda merebut PKB. Saya tidak pernah komen urusan PKB apapun. Walaupun PKB mengklaim penerus GD tapi mis. tidak pernah muncul bersama minoritas saat ada masalah, saya juga tidak pernah komen" bebernya.

Kisah Gus Dur Hingga Jatuh Stroke Karena Pengkhianatan Cak Imin

Selain itu, Alissa membeberkan bahwa Gus Dur terserang stroke karena pengkhianatan keponakannya sendiri, yaitu Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Hal itu diungkapkan oleh Alissa di blognya alissawahid.wordpress.com pada 6 April 2014 lalu.

Saat konflik Gus Dur dan Cak Imin kembali mencuat, Alissa Wahid membagikan lagi tulisannya di twitter pada Rabu (6/9/2023).

Dalam tulisan berjudul Bapakku bukan Perekayasa Konflik itu, Alissa Wahid menceritakan bagian ayahnya hingga terserang stroke ringan karena konflik dengan Cak Imin.

Di tahun 2008 kata Alissa, saat itu proses hukum PKB Gus Dur versus Cak Imin masih berjalan.

Ketika itu, Gus Dur menyaksikan berita di televisi tentang sidang PTUN sengketa PKB.

Gus Dur mendengar beberapa orang PKB Cak Imin yang diwawancara mengaku lebih senang Gus Dur tidak ada di PKB.

Mendengar orang-orang yang pernah diangkatnya berbicara seperti itu, Gus Dur langsung lemas.

Pendiri PKB itu tidak menyangka kader PKB Cak Imin bisa berbicara seperti itu tentangnya.

Gus Dur kemudian diminta dibawa ke kamar mandi dan seketika terjatuh di depan kamar mandi.

Saat diperiksa ke dokter, Gus Dur disebut terkena serangan stroke ringan akibat stress.

“Bapak berkomentar 'orang-orang ini saya yang bawa masuk politik. Kok tega ya mereka ngomongnya begitu tentang saya, Man?'

"Lalu Bapak minta diantar ke kamar mandi, dan jatuh pingsan di depan pintu kamar mandi. Kata dokter, stroke ringan akibat stres" kisah Alissa.

Nasib PKS Belum Jelas

Partai koalisi pendukung bakal pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) segera menggelar rapat.

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi menyebut di dalam rapat akan membahas langkah-langkah koalisi ke depan.

"Kami akan melakukan rapat koalisi untuk membahas langkah-langkah apa saja yang kami akan lakukan," ucap Gus Choi di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).

Nantinya, kata dia, dalam rapat juga akan membahas terkait pembentukan tim pemenangan eks Gubernur DKI Jakarta itu dan Cak Imin.

Gus Choi mengatakan, tim itu akan merumuskan sosialisasi konsolidasi.

"Tentu langkah berikutnya yang paling penting kita membentuk tim, terus tim akan merumuskan sosialisasi konsolidasi menyampaikan ini lah pasangan kami, visi misi, ini akan kami lakukan," jelas dia.

Namun, Gus Choi belum dapat memastikan siapa saja yang akan tergabung dalam tim pemenangan.

Dia menyebut pertemuan itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Belum (nama-namanya) dalam waktu yang sesingkat-singkatnya insyaallah ada ketemu, sesingkat-singkatnya. Tapi saya nggak bisa sampaikan teknisnya," ungkap dia.

Dalam tim pemenangan itu, kata dia, belum dapat dipastikan apakah PKS akan turut serta di dalamnya.

Sebab, PKS masih akan menggelar rapat dewan syuro untuk memutuskan dukungan di Pilpres.

"Kenapa tak ada PKS? Ya, karena PKS belum ada rapat dewan syuro. Setelah mereka memutuskan, baru sementara kami berdua (NasDem dan PKB)," tutup dia.

(Wartakotalive.com/M32/M27)

Sumber: Warta Kota
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved