Pilpres 2024
Konsolidasi Pemenangan, PBB Ikhtiar Yusril Ihza Mahendra Jadi Cawapres untuk Capres Prabowo Subianto
Sekjen PBB Afriansyah Noor mengatakan, partainya ikhtiar Yusril Ihza Mahendra terpilih sebagai cawapres untuk capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
WARTAKOTALIVE.COM - Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang (DPP PBB) gelar Konsolidasi Pemenangan PBB pada Pileg 2024 dan Capres Prabowo Subianto di zona 2.
Kegiatan Konsolidasi Pemenangan PBB tersebut akan berlangsung di DBL Arena, Kota Surabaya.
Konsolidasi ini menindaklanjuti DPP PBB mendeklarasikan Prabowo Subianto capres 2024 di ICE BSD pada 30 Juli lalu.
Konsolidasi ini terus berlanjut di beberapa wilayah, seperti Aceh pada 11 Agustus dan Zona 1 bertempat di Makassar pada 26 Agustus.
Baca juga: Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan, Prabowo: Itu Demokrasi, Saya Santai-santai saja
Baca juga: Demokrat Merasa Dikhianati, Surya Paloh : Apa Saya Kira-Kira Ada Bakat Pengkhianat?
Baca juga: Beda dengan Demokrat, Ini Sikap Prabowo Ketika Tahu Surya Paloh Pilih Cak Imin Jadi Cawapres Anies
Sekjen PBB Afriansyah Noor mengatakan, sama seperti di Aceh dan Makassar, konsolidasi Zona 2 ini akan diikuti kader PBB dari 12 DPW meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara, serta diikuti oleh DPC-DPC di 12 DPW tersebut.
Selain itu hadir juga perwakilan partai pengusung Prabowo Subianto dalam Koalisi Indonesia Maju. Di antaranya Gerindra, PAN, PKB dan Golkar.
"Insyallah konsolidasi zona 2 ini akan dihadiri oleh Pak Prabowo, Prof Yusril, dan 6 ribu kader PBB, serta perwakilan partai Koalisi Indonesia Maju pengusung Pak Prabowo,” kata Afriansyah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/9/2023).
Disinggung terkait calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, Afriansyah mengungkapkan bahwa hingga saat ini DPP PBB masih tetap konsisiten terus menjajaki kader terbaik partai, seorang negarawan yaitu Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Pengalaman di bidang hukum dan pemerintahan, serta jadi ketua umum partai politik yang sejak awal mendukung Prabowo Subianto menjadi bacapres Pemilu 2024 jadi nilai lebih tersendiri bagi Yusril.
"Mengenai sosok cawapres, PBB akan terus ikhitar jajaki agar Prof Yusril menjadi cawapres pak Prabowo, beliau adalah tokoh bangsa, pakar hukum dan tata negara, tidak ada cacat hukum."
"Pasangan Prabowo-Yusril sudah cocok itu. Pasangan Jawa-Luar Jawa (Sumatera), Nasionalis-Agamis, Militer-Sipil, seperti pasangan dwi tunggal dulu Soekarno-Hatta, sekarang Prabowo-Yusril" ujarnya.
"Semua ketua umum di Koalisi Indonesia Maju punya kesempatan untuk mendampingi Pak Prabowo, termasuk Prof Yusril."
"Tapi kembali lagi, keputusan ada di Pak Prabowo, siapapun cawapresnya, PBB tetap all out mendukung Prabowo capres" tegasnya.
Cak Imin Jadi Cawapres Anies Baswedan, Prabowo: Itu Demokrasi, Saya Santai-santai saja
Semalam publik dikejutkan oleh berita Anies Baswedan menggaet Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi cawapres.
Info tersebut diviralkan di medsos oleh Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Kamis (31/8/2023).
Riefky menyebar rilis sikap Partai Demokrat terkait duet Anies Baswedan-Cak Imin.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang sedang mengunjungi markas Partai Golkar pun mendapat pertanyaan dari wartawan.
Seperti biasa, Prabowo tampak santai dan tak kaget.
"Ya inilah namanya demokrasi kita ya. Demokrasi kita musyawarah, saya sendiri belum dengar rencana (pasangan Anies-Muhaimin) itu," ujar Prabowo.
"Tapi itu demokrasi, kita bernegosiasi, kita musyawarah, santai-santai saja ya," imbuhnya.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang ada di samping Prabowo juga tersenyum.
"Kalau politik biasa saja," ujarnya.
Aorlangga sendiri tak menjawab, apakah Cak Imin sudah berkomunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju karena menjadi cawapres Anies.
Menteri Koordinator Perekonomian itu hanya menjawab bahwa hal tersebut akan dibicarakan koalisinya.
"Nanti akan ada pembicaraan. Nanti kita lihat," ujar Airlangga.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh merespons terkait soal adanya Anies Baswedan bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres.
Surya Paloh menjelaskan, bahwa hal tersebut belum final disepakati.
Hal itu disampaikan langsung oleh Surya Paloh di di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023) malam.
"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa," ujarnya.
Kemudian, Surya Paloh pun meminta semuanya untuk menunggu hasil akhirnya.
"Jadi kita tunggu perkembangan satu-dua hari ini," kata Surya Paloh.
"Kalau persetujuan dalam arti kata menggangguk-ngangguk saja Itu belum tuntas sepenuhnya," lanjut Surya Paloh.
Sebelumnya, Anies Baswedan dikabarkan telah memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden di kontestasi Pilpres 2024.
Anies Baswedan bahkan sudah berkunjung ke Ibunda Cak Imin di Jombang.
Hal tersebut terungkap dalam keterangan Pers Partai Demokrat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus anggota Tim 8 Teuku Riefky Harsya.

Dalam surat tersebut Rifky menjelaskan, pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS
Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu.
Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.
"Ini sangat disesalkan. Kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
PDIP Tegaskan Wacana Duet Ganjar-Prabowo Hanya Mimpi
PDI Perjuangan memastikan wacana menduetkan Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024 tidak akan pernah terwujud.
Partai Moncong Putih ini memastikan tidak ada nama Prabowo Subianto dalam daftar bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menanggapi gencarnya wacana duet Ganjar-Prabowo menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Said Abdullah mengatakan, saat ini telah terjaring enam kandidat untuk mendampingi Ganjar. Dari enam kandidat itu tidak ada nama Prabowo.
"Yang ada di kami saat ini adalah lima cawapres plus Mas Gibran, jadi enam cawapres. Jadi itu saja.
Enam cawapres yang dimasukkan tidak ada nama Bapak Prabowo," ujar Said saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Dia menambahkan, Prabowo sudah mendeklarasikan koalisinya sendiri yang bernama Koalisi Indonesia Maju, dan diusung sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
Namun, terkait komunikasi lintas partai, Said memastikan komunikasi PDI-P dengan Gerindra baik-baik saja. Dia pun menjalin komunikasi dengan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
"Saya habis bicara dengan Pak Dasco (Ketua Harian Gerindra) barusan. Komunikasi harus dibuka terus.
Tapi jangan kemudian (mengartikan) apakah ketemu Pak Dasco, ketemu Gus Imin, ketemu dengan Mas Erick, apa dalam rangka untuk menduetkan komunikasi kita, bukan," jelasnya.
Sementara itu, Said mengindikasikan Jokowi juga tidak mungkin menduetkan Prabowo dengan Ganjar. Sebab, kata dia, Jokowi bukanlah ketua partai ataupun koalisi.
"Kan Bapak Presiden sudah menegaskan, Bapak Presiden kalau ditanyakan apakah Bapak Presiden akan menduetkan Ganjar dengan Pak Prabowo? Nah Bapak Presiden sudah di sidang paripurna, clear.
Bapak Jokowi tuh Presiden RI, bukan ketua partai, bukan ketua koalisi," imbuh Said seperti dilansir Kompas.com.
Isu atau wacana menduetkan Ganjar dengan Prabowo muncul setelah baru-baru ini Presiden Jokowi menunjuk-nunjuk Ganjar dan Prabowo saat sedang blusukan di Pasar Grogolan Baru, Kota Pekalongan, Jawa Tengah pada Selasa (29/8/2023).
Usai menunjuk-nunjuk keduanya, Jokowi mengacungkan jempol. Jokowi pun telah menjelaskan maksud dari acungan jempol yang diberikannya untuk Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saat keduanya terlihat akrab ketika blusukan bersama itu.
Jokowi mengatakan, hal itu dilakukannya dalam rangka kebersamaan.
"Ya enggak apa-apa kan bareng-bareng. Kan saya punya jempol, punya jari," ujar Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (31/8/2023).
Saat ditanya lebih lanjut apakah acungan jempol yang dilakukannya dalam rangka memberi kode untuk duet Prabowo-Ganjar untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024, Jokowi tidak memberikan jawaban.
Jokowi justru menyinggung media yang sedikit-sedikit mengartikan perilakunya sebagai kode.
"Kamu ini dikit-dikit kode," tutur Jokowi.
(Wartakotalive.com/Kompas.com)
konsolidasi pemenangan PBB
Yusril Ihza Mahendra
Prabowo Subianto
Pilpres 2024
cawapres
Afriansyah Noor
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.