Pilpres 2024
Basis Nahdlatul Ulama Tetap Condong ke Prabowo Subianto Walaupun Ditinggal Partai Kebangkitan Bangsa
Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara sebut basis Nahdlatul Ulama (NU) konsisten memilih Capres Prabowo Subianto.
WARTAKOTALIVE.COM - Capres Prabowo Subianto tetap mendapatkan dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) di Pilpres 2024.
Hal tersebut dikarenakan arah dukungan NU baik tradisional maupun struktural mengarah ke Prabowo Subianto, yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
Menurut Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara, konsituen NU cenderung mengarahkan dukungan ke Prabowo Subianto.
Sebab, korelasi antara PKB dan NU sendiri dianggap kurang baik.
Baca juga: Cak Imin jadi Cawapres Anies, SBY Sebut Kader Demokrat Emosi dan Tidak Bisa Tahan Perasaan
Baca juga: VIDEO Respon Jokowi Soal Klaim Demokrat Duet Anies-Cak Imin Muncul Usai Pertemuan dengan Surya Paloh
Baca juga: Bikin Demokrat Meradang karena Pilih Cak Imin, Asep Saputra: NasDem Masih Punya Segudang Kejutan
"Konsituen NU itu lebih condong ke Pak Prabowo Subianto," kata Igor, pada Jumat (1/9/2023).
Bahkan lanjut Igor, tak hanya pemilih NU yang mendukung Prabowo Subianto.
Basis pemilih partai hijau, baik PPP maupun PKB disinyalir memilih Prabowo Subianto.
Dalam hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 3-9 Agustus 2023, arah pemilih PKB di Pilpres 2019 condong ke Prabowo Subianto.
Sebanyak 51,5 persen para konsituen PKB mendukung Prabowo Subianto.
"Itu bisa dilihat di hasil survei arah konsituen PKB itu kemana, mayoritas ke Prabowo Subianto," ujarnya.
Igor menilai, hubungan PKB dengan NU sendiri cenderung saling berseberangan.
Hal itu terlihat dari pernyataan Yenny Wahid yang mengatakan warga NU tidak selalu mengikuti arah dari Cak Imin dan PKB.
"Lalu warga NU misal itu dikorelasikan oleh PKB itu kita lihat statementnya Yenny Wahid yg mengatakan NU tidak serta merta ikuti arah dari Cak Imin sebagai ketum PKB," pungkasnya.
PKB Tidak Lagi Berkoalisi dengan Partai Gerindra
Kini, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi lagi tidak berkoalisi dengan Partai Gerindra.
PKB tidak lagi berkoalisi dengan Partai Gerindra setelah Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dikabarkan jadi cawapres untuk Capres Anies Baswedan.
Kemudian, dengan diterimanya Cak Imin menjadi cawapres Anies, maka PKB otomatis telah menjalin koalisi dengan Partai Nasdem.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad dalam konferensi pers pada Jumat (1/9/2023).
"Dengan dinamika yang terjadi terhadap keputusan yang telah diambil PKB yaitu menerima kerjasama politik dengan Partai Nasdem"
"Sehingga otomatis menyebabkan kerjasama politik antara Gerindra dan PKB berakhir atau Koalisi KKIR bubar dengan sendirinya," tuturnya dikutip dari YouTube Kompas TV.
Dasco pun menghormati keputusan PKB untuk berkoalisi dengan Nasdem.
Ia juga meminta agar PKB menjaga iklim Pemilu 2024 agar aman dan lancar.
"Pada prinsipnya, kami menghormati, mengucapkan selamat berjuang serta mengajak PKB untuk bersama-sama menjaga iklim pemilu yang akan datang agar aman dan lancar," kata Dasco.
Seperti diketahui, Cak Imin telah menerima tawaran Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh untuk menjadi cawapres Anies.
Hal ini diketahui dari rilis pers yang diterima Tribunnews.com dari Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, Kamis (31/9/2023).
Riefky mengatakan keputusan itu diambil usai Surya Paloh dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (29/8/2023).
Dirinya mengatakan penunjukan tersebut tanpa sepengetahuan anggota koalisi yaitu Partai Demokrat dan PKS.
"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Riefky.
Bahkan, Riefky menyebut bahwa penunjukan Cak Imin oleh Surya Paloh juga tanpa sepengetahuan Anies.
Ia mengatakan Anies baru tahu setelah Surya Paloh memanggilnya dan meminta agar menerima keputusannya.
Demokrat dan PKS Tahu Cak Imin Cawapres Anies dari Sudirman Said
Selanjutnya, Riefky mengatakan Demokrat dan PKS baru mengetahui Cak Imin menjadi cawapres Anies pada Rabu (30/8/2023).
Bahkan, informasi tersebut tidak disampaikan oleh Anies sendiri, tetapi lewat juru bicaranya, Sudirman Said.
"Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokart, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya," kata Riefky.
PPP Ajak PKS dan Partai Demokrat Dukung Ganjar
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) rayu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat untuk dukung Capres PDIP Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Rayuan itu dilontarkan PPP seusai Capres Anies Baswedan memutuskan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Imin atau Cak Imin sebagai Cawapres di Pilpres 2024.
Ajakan itu disampaikan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek seperti dikutip Tribunnews.com pada Jumat (1/8/2023).
Awiek mengatakan, situasi saat ini makin membuka peluang perubahan koalisi-koalisi partai politik jelang Pilpres 2024.
Awiek menuturkan, hal ini juga semakin membuka peluang Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno (Sandiaga Uno) mendampingi Ganjar Pranowo.
Lalu, Awiek secara blak-blakan mengajak Paetai Demokrat dan PKS bergabung mendukung Ganjar Pranowo, setelah terpilihnya Cak Imin sebagai cawapres untuk Capres Anies Baswedan.
"Itu pertama, semakin membuka peluang perubahan koalisi-koalisi. Yang kedua, dengan komposisi seperti itu peluang Pak Sandiaga Uno di Pak Ganjar semakin terbuka," ucap Awiek.
"Dan kami mengajak Demokrat dan PKS bergabung dengan Ganjar, pendukung Ganjar," lanjutnya.
"Di situ (Koalisi Persatuan untuk Pembangunan) mau kemana lagi? Di UU Pemilu mewajibkan parpol harus mengusung capres supaya pemilu depan bisa mengikuti lagi."
Lebih lanjut, Awiek mengungkapkan, telah menyampaikan ajakan itu ke Demokrat dan PKS secara informal.
"Ya komunikasi resmi belum, tapi komunikasi informal sebatas ngobrol-ngobrol biasa, guyon-guyon politik itu hal yang biasa terutama di DPR lah."
"Guyon-guyon tetapi kan tidak bisa dianggap serius karena sampai hari ini PPP masih terikat dengan keputusan rapimnas, baik Rapimnas 5 maupun Rapimnas 6," ucap Awiek.
Ia mengatakan, selama hasil Rapimnas tidak berubah, maka PPP tetap mengusung Ganjar dan juga merekomendasikan Sandiaga Uno sebagai cawapres Gubernur Jawa Tengah itu.
"Ya mudah-mudahan itu bisa diterima," kata Awiek.
Selanjutnya, Awiek mengungkapkan, PPP rencananya akan melakukan pertemuan silaturahmi dengan Demokrat dan PKS.
Perjuangan AHY untuk Anies Baswedan Hampir Satu Tahun
Beredar kabar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) batal menjadi Bakal Cawapres Anies Baswedan.
Hal ini lantaran Anies Baswedan disebut memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Bakal Cawapres di Pilpres 2024.
Isu ini dilemparkan sendiri oleh Partai Demokrat dan membuat partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berang.
Padahal, selama hampir satu tahun jelang Pilpres 2024, AHY sudah banyak berjuang agar bisa menjadi Cawapres Anies Baswedan.
Misalnya saja, AHY bertandang ke rumah Anies Baswedan pada bulan Maret 2023 lalu.
Di rumah berbentuk joglo itu, AHY meluangkan waktu untuk diskusi dengan Anies Baswedan.
“Mudah-mudahan ini semua bisa menjadi kebaikan bersama kita untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi kedepannya."
"Indonesia yang Aman dan Damai, Adil dan Sejahtera, serta Maju dan Mendunia,” tulis AHY dikutip Warta Kota pada Jumat (1/9/2023).
Selain mendekati Anies Baswedan, AHY juga kerap bertandang ke Markas NasDem partai pertama yang deklarasikan Anies Baswedan sebagai Bakal Capres 2024.
AHY buka puasa bareng bersama Anies Baswedan dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh pada Maret 2023 lalu.
"Saya sangat bersyukur karena dapat kembali menyambung silaturahmi dengan Bapak Surya Paloh dan juga berbagai tokoh senior serta nasional yang hadir di tengah kepadatan agenda masing-masing" tulis AHY.
Pun AHY juga tidak lupa mendekati keluarga Anies Baswedan.
Misalnya saat Idul Fitri 1443 H lalu, anak SBY itu memboyong istri untuk halal bihalal ke rumah Anies Baswedan.
Di sana, AHY bertemu dengan istri serta anak-anak Anies Baswedan.
"Alhamdulillah, kedatangan kami disambut begitu hangat oleh Mas Anies beserta Mbak @fery.farhati, anak-anak, dan keluarga besar beliau,” jelasnya.
AHY juga rutin mengkampanyekan Anies Baswedan.
Misalnya saja saat menghadiri acara relawan pada bulan Mei lalu.
Di pertemuan tersebut, AHY memuji Anies Baswedan yang mengusung konsep keadilan untuk Indonesia.
"Kita semua telah mendengar apa yang menjadi fokus sekaligus keterpanggilan Mas Anies Baswedan, terkait berbagai isu di tanah air."
"Beliau menitikberatkan masalah keadilan dan ketidakmerataan yang harus diperjuangkan karena kita ingin Indonesia benar-benar untuk semua,” tulis AHY.
Terakhir, AHY menjemput Anies Baswedan saat pulang ibadah haji.
AHY menjemput langsung Anies Baswedan di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kita mendoakan semoga hajinya mabrur, bawa keberkahan dan juga menambah semangat perjuangan kita semuanya."
"Alhamdulillah, Mas Anies dan Keluarga tiba dengan selamat dan sehat semuanya" AHY.
(Wartakotalive.com/CC/DES/Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Capres Prabowo Subianto
Partai Kebangkitan Bangsa
Abdul Muhaimin Iskandar
Nahdlatul Ulama
Partai Gerindra
Pilpres 2024
Cak Imin
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.