Pembunuhan

Jasad Imam Masykur Korban Pembunuhan Oknum Paspampres Tanpa Busana Saat Ditemukan di Bendungan Curug

Jenazah Imam Masykur (25), korban penganiayaan oknum anggota Paspamres ditemukan warga di Sungai Citarum tepatnya di Bendungan POJ Curug Tanpa Busana

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Budi Sam Law Malau
Wartakotalive.com/ Muhammad azzam
Lokasi penemuan jasad Imam Masykur (25) korban penculikan dan pembunuhan yang diotaki oknum Paspampres Praka Riswandi Manik di Bendungan Curug, Kabupaten Karawang. Saat ditemukan warga kondisi jenazah imam Masykur tidak mengenakan busana dan tersangkut di enceng gondok. 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG -- Jenazah Imam Masykur (25), korban penculikan dan penganiayaan oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) ditemukan warga di Sungai Citarum tepatnya di Bendungan POJ Curug, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Duyeh (43) warga sekitar mengungkapkan mayat pria asal Aceh itu ditemukan pada Selasa (15/8/2023) sekitar 12.30 WIB.

Saat itu kata Duyeh, diriya baru saja mengambil rumput untuk pakan kambing.

Namun kata dia, tiba-tiba saja ada anak kecil memanggilnya karena mengaku melihat mayat mengambang di Bendungan Curug.

"Saya langsung cek, benar ternyata mayat. Langsung saja saya hubungi orang desa dan kepolisian," kata Duyeh saat ditemui di lokasi, Selasa (29/8/2023).

Saat jenazah ditemukan, lanjut Duyeh, tanpa mengenakan baju dan dalam keadaan terlentang.

Baca juga: Tinggi Badan Penganiaya Imam Masykur Dipertanyakan Warganet, Cuma 160 Cm: Kok Bisa Jadi Paspampres?

Jenazah kata dia mengambang dan tersangkut di skeitar eceng gondok di bendungan.

"Saya engga tahu luka atau gimananya. Cuman melihat posisinya terlentang, ketutup nyangkut di eceng gondok dekat bendungan," jelas dia.

Duyeh juga tak mengetahui bahwa mayat itu korban pembunuhan oleh oknum Paspampres.

Baca juga: Ini Lokasi Penemuan Jasad Imam Masykur di Sungai Citarum Karawang usai Dibuang Oknum Paspampres

Dirinya ketika itu hanya melihat lalu melaporkan penemuan itu ke pihak desa dan kepolisian.

Dia juga mengaku tidak ikut proses mengevakuasi jenazah.

Evakuasai kata dia, dilakukan oleh aparat kepolisian dan petugas setempat.

"Saya engga ikut proses evakuasi, lihat saja dari agak jauh," jelas dia.

Duyeh mengaku baru mengetahui kalau mayat yang ditemukannya itu korban penculikan dan penganiayaan oknum Paspampres, setelah ramai pemberitaan di media.

Sehingga pada Senin (28/8/2023) kemarin, Duyeh diperiksa dari pihak Polisi Milter Kodam Jaya (Pomdam Jaya).

Baca juga: Terungkap Korban Penganiayaan Paspampres Tidak Saja Imam Masykur, Hotman Paris: Ayo Hubungi 911

"Saya engga tahu, tau-taunya dipanggil dan dimintai keterangan sama TNI, gitu di Polsek Klari," katanya.

Kepada penyidik Pomdam Jaya, Duyeh memastikan bahwa jasad Imam Masykur, korban penculikan dan penganiayaan oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) ditemukan mengambang di Sungai Karawang.

Dari hasil penelusuran TribunBekasi.com, jasad itu ditemukan di Sungai Citarum tepatnya di Bendungan POJ Curug, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten karawang.

Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Andi Senjayani menjelaskan, pihaknya mendapatkan kiriman jenazah dari bagian Inafis Polres Karawang pada Selasa, 15 Agustus 2023 pukul 16.30 WIB.

Akan tetapi, kata dia, tidak ada informasi dari lokasi mana, jasad itu ditemukan.

"Iya terkait yang dimaksud itu, kami ada kiriman jenazah dari Inafis Polres Karawang karena mayat tanpa identitas dan diminta visum luar," kata Andi saat ditemui pada Selasa (29/8/2023).

Andi menuturkan, jasad sempat berada di kamar mayat selama delapan hari karena belum juga teridentifikasi.

Baca juga: Terkuak Latar Belakang Oknum Paspampres Culik hingga Siksa Pemuda Aceh

Lalu pada Rabu, 23 Agustus 2023 pukul 19.00 WIB, kata dia datang dari Polisi Milter Kodam Jaya (Pomdam Jaya) dan Polda Metro Jaya untuk memeriksa jenazah.

Kedatangan penyidik Pomdam kata dia didampingi pihak Polres Karawang.

Mereka melakukan pemeriksaan dan identifikasi jenazah sehingga diketahui identitasnya bernama Imam Masykur (25).

"Setelah itu Pomdam Jaya dan Polda Metro Jaya bersama Polres Karawang langsung membawa jenazah dan ke Rumah Sakit Gatot Subroto," beber dia.

Terkait hasil visum luar, kata Andi, pihaknya tidak punya hak dan wewenang untuk menjelaskannya ke publik.

Yang pasti kata dia, RSUD Karawang telah menyerahkan hasil visum jasad itu ke Kepolisian.

"Kita sampaikan kepada kepolisian, karena belum terdeteksi adanya pemeriksaan lanjutan," jelas dia.

Untuk prosedur penemuan jasad tanpa identitas, Andi menambahkan, pihaknya biasanya mendapatkan kiriman dari pihak polsek atau polres bersama tim identifikasi.

Jenazah kemudian dibawa ke ruang forensik dan ruang mayat di RSUD Karawang.

Kemudian, katnya dilakukan visum dan identifikasi sesuai perintah dari kepolisian.

Baca juga: Janggal, Oknum Paspampres dan 2 Prajurit TNI yang Culik dan Bunuh Warga Aceh, Rekam Aksi Penyiksaan

Jika tidak ada keluarga yang mengambilnya, maka ditunggu selama 2 minggu hingga satu bulan.

"Kalau tidak ada, pihak RSUD Karawang akan melakukan pemakaman jasad ke tempat pemakaman khusus jenazah tanpa identitas," katanya.

Seperti diketahui publik dihebohkan dengan aksi kejahatan tiga oknum anggota TNI yang menculik dan menganiaya warga Aceh, pedagang kosmetik di Tangsel atas nama Imam Masykur (25).

Ketiga oknum TNI itu telah diamankan Polisi Militer Kodam Jaya.

Mereka adalah Praka Riswandi Manik alias RM, Praka HS, dan Praka J.

Praka RM diketahui bertugas sebagai anggota Paspampres di Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan.

Sementara Praka HS adalah anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat dan Praka J merupakan anggota TNI di Kodam Iskandar Muda.

Motif mereka menculik dan menganiaya Imam Masykur adalah untuk memeras dengan meminta uang tebusan.(MAZ)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved