Bangun Kekompakan Hadapi Krisis Pangan, HKTI Apresiasi Penghargaan Adhikarya
Upaya Kementan mengantisipasi dampak buruk el nino mendapat apresiasi karena bisa menguatkan produktivitas melalui program percepatan perluasan tanam.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengantisipasi dampak buruk el nino mendapat apresiasi karena bisa menguatkan produktivitas melalui program percepatan dan perluasan tanam.
Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmadja mengatakan keberhasilan itu tak lepas dari Syahrul Yasin Limpo sebagai pemegang komando pembangunan pertanian di Indonesia.
Karena itu, pemberian penghargaan Adhikarya terhadap sejumlah daerah beberapa waktu lalu merupakan langkah tepat mengingat Kementan berhasil menjawab tantangan berbagai krisis.
"Ini bukan sekedar memberi apresiasi tapi pemerintah berharap daerah lain termotivasi melahirkan terobosan cerdas dalam menjawab tantangan pembangunan pertanian," ujar Entang, lewat keterangan, Jumat, (25/8/2023).
Baca juga: Kekeringan Melanda Lahan Persawahan di 13 Kecamatan Kabupaten Bekasi Akibat El Nino
Entang mengatakan, pemberian penghargaan Adhikarya harus dipahami sebagai kinerja daerah yang kreatif menjawab sergapan El Nino yang diperkirakan mengganggu ketersediaan pangan nasional.
"Tanpa kreativitas dan inovasi maka rasanya sulit bagi kita untuk meningkatkan produksi. Karena itu jika ketersediaan pangan dalam negeri terganggu, otomatis akan menyebabkan ketahanan pangan bangsa jadi melemah," katanya.
“Adanya respon cepat dari Kementan seperti menambah luas tanam padi adalah solusi yang patut diberi acungan jempol,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, Wakil Presiden KH Maruf Amin memberikan penghargaan Adhikarya Utama kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ribuan Hektare Sawah di Sukawangi Bekasi Mengalami Kekeringan
Keduanya dinilai terlibat langsung bersama kepala daerah yang terdiri dari 10 Gubernur dan 12 Bupati dalam gerakan Nasional Penanganan Dampak El Nino untuk tambah tanam padi bulan Agustus - September 2023 seluas 500.000 hektare.
Entang mengatakan, El Nino merupakan masalah serius terhadap kemungkinan gagal panen yang melanda berbagai negara termasuk Indonesia. Berdasarkan ramalan, gagal panen akan terjadi antara 300 ribu ton padi hingga 1,2 juta ton.
"El Nino, tidak boleh diibaratkan dengan sebuah musibah yang tak terselesaikan. Tapi, El Nino hanyalah sebuah fenomena perubahan iklim ekstrim yang terjadi di muka bumi. Itu sebabnya, kita perlu menyikapinya secara wajar," katanya.
“Mereka yang menerima penghargaan dan dikoordinasikan Kementerian Pertanian, terekam mampu memberi dukungan optimal terhadap bencana kekeringan melanda Tanah Merdeka,” sambungnya.
Terakhir, Entang menentang rencana importasi yang kerap muncul dari para pejabat negara yang memiliki kepentingan tertentu.
"Kita bukan anti impor, tetapi betapa menggelikan jika kita memiliki sumber daya pertanian yang melimpah, kok masih melakukan impor bahan pangan," jelasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Sosok Hanan Supangat, Bos Pakaian Dalam Rider Tersandung Kasus SYL, Duit Belasan Miliar Disita KPK |
![]() |
---|
Tidak Ditemukan Alat Bukti, Guru Besar UAI Nilai Kasus Firli Bahuri Peras SYL Layak di-SP3 |
![]() |
---|
Lagi Ada Pengajian! Firli Jadi Absen Pemeriksaan Kasusk Pemerasan Terhadap SYL |
![]() |
---|
Polda Metro Pastikan Firli Bahuri Tak Hadir dalam Pemeriksaan Hari Ini, Bakal Dijemput Paksa? |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Firli Bahuri Datangi Polda Metro Jaya Saat Kliennya akan Diperiksa Bareskrim, Ada Apa ? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.