Eksklusif Warta Kota
Intruksi Detail Andika Perkasa Saat Persiapan KTT G20 Bali Sempat Buat Merinding
Andika Perkasa sempat menjadi sorotan publik lantaran memberi intruksi yang amat detail kala pimpin KTT G20 di Bali
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Mantan Panglima TNI Angkatan Darat (AD), Jenderal (Purn) Muhammad Andika Perkasa sempat menjadi sorotan publik lantaran memberi intruksi yang amat detail kala memimpin persiapan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi /KTT G20 Bali, November 2022 lalu.
Kala itu, dia melakukan peninjauan langsung di vanue-vanue tempat tentara di tempatkan, seperti Hutan Mangrove, Garuda Wisnu Kencana, Nusa Dua Bali Beach Convention, hingga beberapa rumah sakit.
Terkait hal tersebut, Andika mengaku telah biasa memberi arahan secara detail kepada anggotanya, lantaran ia telah lama digembleng menjadi seorang pemimpin.
Meski kerap dikait-kaitkan dengan pengalamannya sebelumnya sebagai komandan pasukan pengawalan presiden (Danpaspampres), namun Andika menyangkal hal itu.
"Kalau detail karena kebiasaan sejak masuk (tentara) 40 tahun yang lalu, kan sudah dilatih mimpin. Mimpin mulai dari yang paling kecil, regu sembilan orang dipimpin, tambah besar, tambah besar, semakin banyak pasukannya," ujar Andika dalam sesi wawancara ekslusif bersama Tribun Network, Rabu (23/8/2023).
Baca juga: Alasan Andika Perkasa Pangkas Pengawalan Presiden Saat Jadi Danpaspampres Era Jokowi-JK
"Bukan (bekas Paspampres), ya karena kebiasaan memimpin. Memimpin sering-sering, karena kan zaman dulu itu belum ada handphone, jadi perintah itu harus langsung," imbuh dia.
Hal itu lantaran pendidikan setiap prajurit yang berbeda-beda. Sehingga proses penerimaannya pun akan beragam.
"Jadi kami ngomong begini, dari sembilan anak buah kami, lima paham, yang empat belum tentu dan karena pengalaman lah yang mengajarkan saya harus detail," ungkap dia.
Oleh karena itu, lanjut Andika, saat KTT G20 digelar dan ia menjadi Panglima TNI saat itu, dirinya terjun langsung mengawal persiapan tersebut mulai dari perencanaannya.
"Di situ kami plot situasinya di hutan mangrove itu begini, terbuka dong. Terbuka semakin rawan, karena kalau di dalam gedung lebih enak, lalau misalkan di luar (outdoor) itu lebih bahaya, apalagi enggak ada gedung," kata Andika.
"Mangrove kan berarti rata aja jatuh pun. Orang jauh dia bawa sniper (senjata) bisa, sehingga kami harus tentukan plotingnya posisi pasukan," lanjutnya.
Sementara yang terjadi kala itu, kata Andika, hutan mangrove tempat pasukannya berjaga itu punya jalur setapak yang sedikit.
Kebanyakan, hanya hutan dan dedaunan yang lebat.
"Padahal di situ ada akses dari laut lepas, saya enggak mau ambil risiko, di hutan mangrove itu kan harus ada titik-titik tiap kalau enggak salah jarak 50 meter ada pos pos, dan kami masuk posisi itu kan H-10 sudah masuk posisi, enggak bisa kami tunggu sampai hari H," kata Andika.
Baca juga: 40 Tahun Jadi Prajurit TNI, Pengalaman Paling Berkesan Jenderal Andika saat Jadi Pengawal Jokowi
"Siapa yang keluar masuk sini, harus mulai kami periksa. Nah salahnya kalau hutan mangrove itu pasang surut," imbuh dia.
Arief Rosyid Hasan Sebut Kompetensi Anak Muda Tak Cuma Pengalaman |
![]() |
---|
Komando TKN Fanta Prediksi Setelah Gibran Dilantik Sanggup Beradaptasi Meski Minim Pengalaman |
![]() |
---|
Pinkan Mambo Pernah Dibayar Cuma 30 Ribu Per 3 Jam hingga Digodain Om-om |
![]() |
---|
Wakil Ketua Komisi E DPRD Elva Farhi Qolbina Bercita-cita Jadi Anggota Legislatif Sejak SMP |
![]() |
---|
Pengobatan Alternatif Mak Erot Diminati dari Kalangan Pejabat hingga Artis, Hanya Pakai Rempah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.