Pilpres 2024
PKS Terbelah Soal Tawaran dari PDIP Duet Ganjar-Anies, Presiden Partai Bilang Yes, Majelis Syuro No
Dua pimpinan teras PKS berbeda pendapat soal kemungkinan terjadinya duet Ganjar-Anies Baswedan. Duet ini diusulkan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap opsi duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan terbelah.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut dalam politik semua keyakinan bisa terjadi, termasuk menjodohkan Ganjar dengan Anies Baswedan.
Namun sikap berbeda ditunjukkan oleh Wakil Ketua Dewan Syuro Hidayat Nurwahid. Mantan Presiden PKS itu tegas menolak kehadiran Ganjar di kubu Koalisi Persatuan untuk Perubahan.
Sampai saat ini baik Ganjar maupun Anies belum menentukan pasangan dalam kontestasi Pilpres 2024. Pun demikian dengan Prabowo Subianto, juga belum menetapkan pasangannya.
Ganjar diusung PDIP yang bekerja sama dengan PPP. Dua partai non-parkemen Perindo dan Hanura juga sudah menyatakan dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah itu.
Sementara Anies Baswedan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang dimotori oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS. Di sisi lain, Prabowo Subianto mendapat dukungan dari Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar dan PAN.
Ahmad Syaikhu menilai peluang untuk menduetkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 masih sangat terbuka.
Menurutnya, penentuan calon presiden dan calon wakil presiden oleh partai politik belum final.
Dinamika politik masih bisa terjadi terjadi hingga pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden ke KPU pada Oktober-November 2023.
"Sampai hari ini saya kira partai-partai masih belum pada satu ketetapan final ya, masih mencari dinamika-dinamika satu sama lain," kata dia saat ditemui usai menghadiri acara grand final Lomba Baca Teks Proklamasi Mirip Bung Karno ke-6 di Swiss Belhotel, Tuban, Badung, Bali, Selasa (22/8/2023).
"Jadi masih sangat mungkin terjadi pergeseran sampai pada saat nanti menjelang pendaftaran baru itu ketahuan akan saling mengunci dan final," lanjutnya.
Kendati demikian, Syaikhu menegaskan kerja sama politik antara PKS, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem untuk mengusung Anies sebagai calon presiden akan tetap solid.
"Seperti saya katakan mungkin-mungkin aja, tapi kita akan memberikan penekanan bahwa tiga partai tadi masih sampai hari ini insya Allah, masih solid.
Tapi tadi kalau peluang dan segala macamnya ya masih sangat terbuka sepanjang belum pada proses pendaftaran ke KPU," tutur Ahmad Syaikhu.
Syaikhu mengatakan penentuan calon wakil presiden sepenuhnya ada pada tangan Anies sesuai dengan kesempatan tiga partai koalisi tersebut.
PKS telah menitipkan tiga poin penting kepada Anies dalam menentukan pendampingnya.
Yakni, memiliki wawasan nasionalis dan religius, siap menjadi pasangan dwitunggal, dan paling penting mampu mendongkrak elektabilitas.
"Dalam piagam koalisi, menyerahkan sepenuhnya penentuan calon wakil presiden kepada Anies Rasyid Baswedan. Oleh karen itu kita tinggal menunggu pak Anies akan mengumumkan dan siapa yang akan dipilih," imbuhnya.
Berbeda Sikap
Sikap yang berbeda ditunjukkan oleh Hidayat Nur Wahid. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS itu tegas menolak mimpi yang ditawarkan PDIP tersebut.
Hidayat mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk mendorong Anies Baswedan menjadi capres.
Sebaliknya, PKS tidak pernah berwacana agar Anies menjadi cawapres. Pun PKS mengaku masih komitmen dengan Demokrat dan Nasdem untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Capres.
"PKS kan sudah komitmen untuk jadikan Pak Anies bukan cawapres, tapi jadi capres dengan Demokrat dan dengan Nasdem, kita konsisten di sana," kata Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Selasa (22/8/2023).
Namun begitu, ia tidak mempermasalahkan terkait wacana yang digulirkan tersebut. Hanya saja, PKS dipastikan tidak akan tergoda dengan adanya wacana tersebut.
Sebab menurut PKS yang terpenting dalam Pilpres 2024 nanti ialah sebuah perubahan.
"Orang wacanakan silakan saja wacana-wacana tersebut, tapi PKS tidak tergoda untuk menjadikan Pak Anies hanya sebagai cawapres, kita menginginkan beliau sebagai capres untuk menghadirkan perubahan untuk bisa lebih baik," jelasnya.
Wacana menduetkan Ganjar dan Anies dikemukakan Ketua DPP PDI-P Said Abdullah.
Said mengaku tak mau meremehkan potensi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo memenangkan skema head to head melawan Prabowo dalam hasil survei Litbang Kompas.
"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas," ujar Said pada 21 Agustus 2023.
Ditambah lagi, Said mengatakan, Anies dan Ganjar merupakan satu almamater. Keduanya lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Oleh karena itu, Said membayangkan Anies dan Ganjar bersatu di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. "Apalagi, jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan.
Tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama-sama masih muda, cerdas, dan energik," kata Said.
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.