Kualitas Udara di Jakarta Tetap Tidak Sehat Meski ASN WFH
Kualitas udara di Jakarta tetap buruk meski sebagian Aparatur Sipil Negara (ASN) menjalankan Work Form Home (WFH).
Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta tetap buruk meski sebagian Aparatur Sipil Negara (ASN) menjalankan Work Form Home (WFH).
Kualitas udara di Jakarta di hari pertama ASN WFH terpantau dalam situs iqair pada Senin (21/8/2023).
Dalam situs itu dijelaskan kualitas udara di Jakarta berstatus oranye hingga merah.
Adapun status oranye artinya udara di Jakarta tidak sehat bagi kelompok sensitif sementara status merah artinya tidak sehat atau buruk.
Indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka tertinggi 156 pada pukul 14.00 WIB yang artinya tidak sehat.
Adapun konsentrasi particulate matter (PM) 2.5 atau debu halusnya mencapai 11,1 kali dari panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Saat Work From Home, ASN Harus Absen Secara Mobile Pakai Seragam Dinas
Di mana kelembaban udara 50 persen dan suhu 30 derajat celcius. Sehingga warga Jakarta pun diperingati untuk memakai masker saat beraktifitas di luar ruangan.
Kualitas udara terburuk di Jakarta terpantau di Stasiun Jeruk Purut dengan angka 156 yang artinya tidak sehat.
Selain itu beberapa wilayah seperti Kemayoran, Kemang, dan Simprug berada di atas angka 120 yang artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Diketahui Penerapan WFH berlaku untuk 50 persen ASN Pemprov DKI, mulai Senin (21/8/2023) hingga Sabtu (21/10/2023).
Adapun penerapan WFH itu disebut sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta yang tercemar karena polusi kendaraan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.