Pilpres 2024

Gibran Rakabuming Bakal Usulkan Yenny Wahid Jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan alasannya memanggil Yenny Wahid dengan sebutan ibu wakil Presiden.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Sigit Nugroho
Youtube/Arnold Purnomo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa dirinya akan mengusulkan nama putri Gus Dur, Yenny Wahid, sebagai cawapres Ganjar Pranowo. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Wali Kota Depok Gibran Rakabuming Raka buka suara terkait sosok yang pantas menjadi pendamping bacapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Putra Presiden Jokowi itu mengatakan bahwa dirinya akan mengusulkan nama putri Gus Dur, Yenny Wahid, sebagai cawapres Ganjar Pranowo.

Gibran mengungkapkan hal itu usai melemparkan guyon dan menyebut Yenny Wahid sebagai ibu wakil Presiden.

Dikutip dari Tribun Solo pada Minggu (20/8/2023) Gibran Rakabuming mengungkapkan alasannya memanggil Yenny Wahid dengan sebutan ibu wakil Presiden.

Menurut Gibran, Yenny Wahid sebagai bacawapres terkuat di Pilpres 2024.

"Oh iya Mbak Yenny (saya sebut sebagai Cawapres), Ya karena calon terkuat," kata Gibran saat ditemui di acara Jalan Sehat 45.000 kader DPC PDIP Solo.

Gibran berujar bahwa Yenny Wahid merupakan calon terkuat yang akan digaet semua bacapres yang kini telah muncul.

Baca juga: Melalui Gibran Rakabuming Raka, Dukungan Jokowi kepada Capres Prabowo Subianto Dinilai Makin Terang

"Mbak Yenny. Semua bacapres," ucap Gibran.

Saat ditanya apakah Gibran akan mengajukan nama Yenny Wahid untuk mendampingi Ganjar Pranowo, Ia tidak memungkirinya.

Meski demikian, Gibran menjelaskan bahwa dirinya tetap mengikuti keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

"Boleh-boleh (akan diusulkan dampingi Ganjar), eh tapi harus sesuai keputusan Bu Ketua Umum ya," tutupnya.

Sebelumnya tiba-tiba putra Presiden Jokowi Gibran Rakabuming sebut putri Gus Dur Yenny Wahid Wakil Presiden.

Bukan lagi disebut bakal Cawapres, Wali Kota Solo itu menyebut Yenny Wahid sebagai Wakil Presiden.

Hal itu disampaikan Gibran saat bercanda dengan Yenny Wahid di twitter pada Sabtu (19/8/2023).

Awalnya, Yenny Wahid meledek Gibran Rakabuming yang memakai seragam bertuliskan petugas parkir.

Yenny Wahid pun meledek bahwa ia baru tahu Gibran petugas parkir bukan petugas yang lain.

Baca juga: Pilpres 2024, Gibran Rakabuming Raka Dinilai Lebih Nyaman ke Prabowo Subianto

“Ternyata petugas parkir… Kirain petugas par…. Colek @gibran_tweet,” tulis Yenny Wahid.

Ledekan Yenny Wahid ke Gibran pun dibalas kader PDIP tersebut.

Gibran menyebut Yenny Wahid sebagai Bu Wakil Presiden.

Pria asal Solo itupun meminta arahan kepada Yenny Wahid.

“Siap. Mohon arahan bu wakil presiden,” balas Gibran. 

Baca juga: Hina Presiden Jokowi, Rocky Gerung Dilaporkan ke Polisi, Gibran Rakabuming Raka: Biar Warga Menilai

Solid

Di sisi lain, pada Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, membahas kasus pembajakan Budiman Sudjatmiko oleh kubu Prabowo Subianto.

Hasto menilai bahwa bergabungnya kader PDIP Budiman Sudjatmiko ke bacapres Prabowo Subianto disebut sebagai upaya pengeroyokan terhadap bacapres Ganjar Pranowo.

Hasto menyebut bahwa pihak lawan telah melakukan bujuk rayu kekuasaan untuk mengeroyok Ganjar Pranowo.

Menurut Hasto, itu tidak etis dan sama saja dengan gaya penjajah yang mengadu domba atau politik devide at impera.

Hal itu diungkapkan Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur, Minggu (20/8/2023), seperti dikutip Tribunnews.com.

Hasto berujar bahwa dengan melakukan politik devide et impera hal itu menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak lawan.

Baca juga: PDIP Punya Dua Pilihan untuk Budiman Sudjatmiko: Mundur atau Dipecat dengan Tidak Hormat

“Meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," sambung Hasto.

Hasto juga memberi catatan soal lokasi deklarasi dukungan di Provinsi Jawa Tengah.

Hasto menerangkan tindakan yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang, justru akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid.

Tindakan seperti ini justru akan membuat semangat kader Banteng semakin bergelora.

Kejadian yang mirip pernah terjadi ketika Pemilu 2019.

Baca juga: Begini Tanggapan Budiman Sudjatmiko soal Isu Bakal Menjadi Cawapres Prabowo Subianto

Pecat atau Mundur

Selain itu, Hasto mengatakan bahwa PDIP akan berikan sanksi tegas kepada Budiman, karena telah mendukung Prabowo Subianto.

Bahkan, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun akan menyampaikan hal tersebut pada hari Senin (21/8/2023).

"Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan. Yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai," kata hasto.

Baca juga: Tegas! PDIP Bakal Pecat atau Minta Budiman Sudjatmiko Mengundurkan Diri karena Dukung Prabowo

"Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," ujar Hasto.

Sedih

Sementara itu, Budiman berharap tak dipecat oleh partainya usai menyatakan dukungannya kepada Prabowo sebagai bacapres di Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Budiman, di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/8/2023) malam. 

"Saya tahu bahwa itu sangat menyedihkan untuk saya. Saya bayangkan saja saya bisa berkaca-kaca. Karena, bagi saya PDIP bahkan sejak nama PDI itu parpol sudah saya dukung sejak kampanyenya, sejak kelas 6 SD," kata Budiman. 

"Dan, jika ada sanksi buat saya itu secara personal dan emosional itu mengganggu saya," ujar Budiman. 

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa Budiman mendeklarasikan relawan Prabowo Subianto yakni Prabowo-Budiman (Prabu) di Semarang, pada Jumat (18/82023) lalu. 

Kemudian, bagi Budiman, sosok Prabowo adalah pilihan capres paling baik ketimbang nama yang lain. 

Menurut Budiman, bukan berarti tak ada cacat, tapi Prabowo adalah yang paling baik secara strategi politik untuk Indonesia saat ini.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Berharap Tak Dipecat PDIP Meski Dukung Prabowo Subianto

"Saya melihat tak sempurna Pak Prabowo, tak ideal, tapi relatif di banding yang lain. Karena itu bagi saya kepemimpinan strategis penting untuk persatuan nasional," jelas Budiman. 

Budiman mengungkapkan bahwa secara informal, dirinya ternyata pernah dipanggil oleh DPP PDIP setelah menyatakan dukungannya untuk Prabowo. 

Namun demikian, belum ada surat resmi berisi sanksi yang dia terima sejauh ini.

"Namun jika misalnya yang saya katakan, yang saya lakukan salah keliru, ya dengan berat hati seandainya saya secara administratif dicabut keangotaan saya, tentu saya sangat sedih," terang Budiman

"Tapi yakinlah yang tercabut dari saya hanya status administrastif saya sebagai seorang kader nasionalis Sukarnois, tapi saya sendiri tentu tetap ada," ujar Budiman.

Meski siap menerima sanksi, bukan berarti ia minta dipecat dari PDIP. 

Tetapi, Budiman menyebut, bahwa dirinya  berharap tidak dipecat dari PDI Perjuangan

"Tapi sanksinya tidak harus dipecat. Saya sih berharap itu," ucap Budiman.

BERITA VIDEO: Budiman Sudjatmiko Berharap Tak Dipecat PDIP Karena Terang-terangan Dukung Prabowo

Budiman menyebut, jika dukungan ke Prabowo dianggap suatu kekeliruan, maka dirinya akan bertanggung jawab 100 persen.

Menurut Budiman, ia tak membawa nama partai dan tak bermaksud meminta jabatan ataupun uang dalam deklarasi tersebut.

Deklarasi itu merupakan gerakan dari lintas partai dan golongan.

 “Di sini saya tidak membawa partai, saya bersama Prabu mendukung sosok Prabowo bukan partainya,” ungkap Budiman.

Beri Ucapan Selamat

Sedangkan, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mendoakan Budiman Sudjatmiko agar bisa menjadi Calon Wakil Presiden dari Prabowo Subianto.

Hal itu diungkapkan Djarot, karea Budiman telah memberikan dukungan kepada Prabowo.

Dikutip dari Kompas Tv pada Minggu (20/8/2023), awalnya Djarot seperti enggan menanggapi aksi Budiman Sudjatmiko yang merapat ke Prabowo Subianto.

Djarot pun bertanya ke awak media, Prabowo itu apa.

Saat ditanya ulang terkait pendapatnya soal Budiman Sudjatmiko yang merapat ke Prabowo Subianto, Djarot menjawab tidak masalah.

Bahkan, Djarot mengucapkan selamat kepada Budiman Sudjatmiko yang menjadi calon Wakil Presiden dari Prabowo Subianto.

Pun PDIP mengaku akan mendorong Budiman Sudjatmiko sebagai Wakil Presiden Prabowo Subianto.

“Oh berarti selamat bagi Pak Budiman karena sebagai calon Wakil Presiden dari Pak Prabowo, kita dorong supaya Pak Budiman jadi wakilnya Prabowo,” pungkasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved