Berita Jakarta

Tekan Polusi Udara, TransJakarta Bakal Terapkan Retrofitting Demi Mempercepat Elektrifikasi Bus

Direktur Utama PT TransJakarta, Welfizon Yuza mengatakan pihaknya akan menerapkan retrofitting untuk percepatan elektrifikasi bus.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com/Fitriyandi Al Fajri
Direktur Utama PT TransJakarta, Welfizon Yuza mengatakan pihaknya akan menerapkan retrofitting untuk percepatan elektrifikasi bus, demi menekan polusi udara, Jumat (18/8/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) masih melakukan retrofit atau mengonversi bus konvensional menjadi tenaga listrik.

Upaya mengonversi bus konvensional menjadi tenaga listrik dilakukan untuk menekan polusi udara yang disebabkan emisi gas buang kendaraan.

"Sekarang kan kami sudah jalankan 52 (bus listrik), 48 dalam proses produksi. Ada 2 brand (bus listrik) baru. Kalau sekarang kan yang jalan (unit pabrikan) BYD, operatornya Mayasari,” kata Direktur Utama PT TransJakarta, Welfizon Yuza kepada wartawan pada Jumat (18/8/2023).

Welfizon mengatakan, PT Bianglala Metropolitan juga akan menjadi mitra TransJakarta dengan unit busnya bernama Golden Dragon.

Ke depan juga ada Perum Damri yang ikut bergabung, sebelumnya Perum PPD dengan unit bernama Skywell. 

"Jadi nanti akan ada tiga brand yang beroperasi dengan tiga operator yang berbeda. Ke depannya, apa yang kami lakukan untuk percepatan istilahnya retrofitting,” katanya.

"Jadi diesel, sasis, dan karoserinya masih bisa digunakan, engine-nya diganti yang tadinya menggunakan solar, itu diganti dengan baterai" sambungnya.

Berdasarkan pengalaman di beberapa negara di dunia, lanjut dia, retrofitting dilakukan untuk mempercepat elektrifikasi.

Selain itu, biayanya juga jauh lebih rendah dibanding mengganti armada secara keseluruhan dengan tenaga listrik.

"Ini yang kami sekarang sedang eksplor dengan beberapa perusahaan. Ada yang dari dalam negeri dan luar negeri, untuk mencoba mempelajari."

"Nanti kami akan coba beberapa unit, begitu bisnis modelnya kami sudah tahu, dampak teknisnya sudah kami siapkan, mungkin kami akan coba,” jelas Welfizon.

Selain itu, TransJakarta juga berharap adanya regulasi dari pemerintah terkait masa pakai bus yang telah dikonversi.

Nantinya sisa masa pakai bus konvensional yang telah dikonversi bisa jauh lebih lama.

"Kami berharap pada saat retrofitting dilakukan, bisa direset umurnya menjadi 0 lagi. Perda kan membatasi 10 tahun (umur bus beroperasi), kalau misalnya ada bus di tahun ketujuh, terus di-retrofitting, kmi berharap dari 0 lagi" imbuhnya.

"Jadi bisa dipakai 10 tahun ke depan. Kalau cuma menghabiskan sisa tiga tahunnya, ya menjadi tidak ekonomis."

"Kami berharap ada aturan yang membolehkan bus bisa direset umurnya ketika retrofitting, karena itu kan sasis dan karoserinya masih menggunakan yang lama tapi engine-nya yang kami ganti,” lanjutnya.

(Wartakotalive.com/FAF)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved