Berita Jakarta

Bayi Kritis Akibat Perawat Lalai Kasih Susu Formula, RSAB Harapan Kita Libatkan 6 Dokter

Humas RSAB, Nia Kurniati menyebut bahwa Nala saat ini tengah berada dalam perawatan intensif. 

|
Wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah
Nala, bayi 2 bulan berjuang menghadapi fase kritisnya di NICU RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat karena suster lalai beri susu formula 

Ditambah lagi, dia harus menyaksikan kondisi Nala memburuk di hari yang sama. Dia mendapati tubuh putrinya menguning.

"Tiba-tiba hari Selasa itu udah kelihatan semuanya itu makin kuning. Itu kuning dilihat pakai kasat mata kalau itu benar-benar kuning udah sampai ke mata, lidah, semua itu udah benar-benar kuning pekat," jelas Chintia.

Tak sampai di situ, beberapa hari kemudian, Chintia melihat feses Nala mengeluarkan darah yang berwarna merah kehitaman.

Namun lagi-lagi, kata dia, perawat yang mengurusi Nala menepis mentah-mentah pendapat Chintia. 

Menurut perawat tersebut, gumpalan itu hanyalah feses saja, bukan darah.

Hingga akhirnya karena tak kunjung ditangani, malam harinya anak keduanya itu mengalami anfal atau kejang-kejang.

Napasnya memberat hingga membuat dadanya kembang kempis begitu dalam.

Di saat itulah, perawat tersebut panik dan memanggil dokter yang menangani saat Nala.

"Dokter IGD bilang, 'Bu begini dari jam berapa?' Dari pukul 07.00 WIB, 'Berarti udah lebih dari 10 kali ya?' Iya. Dokter bilang, 'Ibu enggak info ke suster?', karena susternya ada di situ, saya tunjuk. 'Saya sudah info sama suster ini' susternya diam saja," kata Chintia berkaca-kaca.

"Akhinya Nala dibawa ke ICU. Ternyata di ICU datanglah dokter ICU kalau Nala keadaannya itu udah kompleks banget, kritis, bahkan harapan hidupnya tuh kecil," katanya lagi.

Bahkan, ungkap Chintia, Nala mengalami pendarahan di kepalanya.

"Bahkan bibirnya pun udah miring-miring pas lagi kejang itu. Sampai kemaren itu masih miring-miring," ujarnya,

Melihat kondisi putrinya jadi seperti itu, Chintia memutuskan untuk mempublikasikan di media sosial.

Dia berharap, putrinya itu mendapatkan keadilan.

Atau minimal perawat yang mengurusi Nala dan diduga salah memberikan susu formula, meminta maaf kepadanya.

"Kemaren pun udah keluarkan statement ini belum clear, karena belum ada bentuk tanggungjawab. Dan mereka juga tanya 'Buat apa ibu blow up ini'. Saya jawab, 'Kalau kami enggak blow up, kalian tuh enggak ada itikad baik'. Dia bilang, 'Saya ada itikad baik, ini buktinya saya samperin ibu', ya itu karena nunggu viral dulu, aku bilang," kata Chintia.

Padahal, ungkap dia, sebelum memutuskan untuk mempublikasikan hal ini ke media sosial, dia sudah berupaya menghubungi kepala ruangan hingga meninggalkan kontaknya di ruangan Nala.

Namun, tidak ada timbal balik yang diterimanya.

"Sekarang anak saya kritis, beratnya sangat mengenaskan kondisinya. Sampai saat ini dari susternya itu tak ada permintaan maaf, hanya dari kepala ruangan rawat aja, dari rumah sakit juga belum ada permintaan maaf," pungkas dia. 

Sementara itu, Humas RSAB Harapan Kita, Nia saat dikonformasi atas hal ini mengatakan bahwa pihaknya masih akan mengomunikasikan dahulu terkait kasus Nala kepada Chintia.

"Terkait dengan pasien ini, sedang kami komunikasikan dengan orang tua pasien," ujar Nia saat dihubungi Warta Kota, Rabu. (m40)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved