Pilpres 2024
Prabowo Subianto: Saya Tak Menyesal Bergabung dengan Jokowi, Sekarang Indonesia Bersatu
Prabowo Subianto mengungkapkan tak menyesali keputusannya bergabung ke pemerintahan Jokowi.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan tak menyesali keputusannya bergabung ke pemerintahan Jokowi.
Menteri Pertahanan itu optimis di bawah kepemimpinan Jokowi bisa menyejahterahkan masyarakat Tanah Air.
Hal itu disampaikan saat memberikan sambutannya persemian Rumah Pemenangan Relawan Prabowo Subianto yang dihadiri ratusan relawan Jokowi.
"Dan saya tidak menyesal sedikitpun keputusan saya, saya yakin keputusan saya benar dan Alhamdulillah Indonesia bersatu dan Indonesia sekarang kelihatannya kuat dan kita di ambang bangkit menuju Indonesia emas," jelas ucap Prabowo dalam sambutannya di Rumah Pemenangan Relawan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).
"Karena sejak awal saya berkeyakinan walaupun saya bersaing, melawan Jokowi saya bersaing, bersaing dengan semangat, bersaing dengan tegas, tapi bersaing sebagai saudara, bersaing sebagai kawan seperjuangan," tambah dia.
Baca juga: Relawan Presiden Jokowi Memilih Dukung Capres Prabowo Subianto dari Partai Gerindra di Pilpres 2024
Baca juga: Pendukung Ganjar Berguguran, Budiman Sudjatmiko Blak-blakan soal Rencana Mendukung Prabowo Subianto
Dia mengisahkan soal keputusannya bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Awalnya, kata dia, Indonesia berpeluang menjadi negara besar ke-4 di dunia pada 2045-2050.
Meski demikian, ia mengingatkan hal itu bisa tercapai jika masyarakat Indonesia bersatu.
"Kita akan menjadi negara ke-4 terbesar di dunia, tetapi syaratnya, syaratnya adalah kita harus bersatu, bangsa Indonesia harus bersatu dan terutama para pemimpinnya harus mencontoh, kita harus bisa bekerja sama,"ucap Prabowo.
"Hari ini telah ditunjukkan oleh Pak Joko Widodo, pada tahun 2019 beliau menang tetapi beliau langsung mengajak saya, rival yang beliau kalahkan diajak untuk bersatu demi kepentingan bangsa yang kita cintai, demi kepentingan rakyat Indonesia," ungkap dia.
Elektabilitas Tinggi
lektabilitas tinggi yang dimiliki capres Prabowo Subianto jadi faktor utama bertambahnya dukungan jelang Pilpres 2024 mendatang.
Dukungan untuk Prabowo Subianto tersebut sangat bermanfaat untuk memenangkan kontestasi demokrasi tahun 2024 mendatang.
Terbaru, dukungan dua partai besar di Indonesia yakni Partai Golkar dan PAN kepada Prabowo Subianto jadi bukti konkret eksistensi di kancah perpolitikan Indonesia.
Elektabilitasnya yang tinggi menjadikan partai politik (parpol) yang merapat memiliki kans besar untuk memenangkan Pilpres 2024.
Baca juga: Siapapun Cawapresnya, Elektabilitas Capres Prabowo Subianto Masih Tertinggi dari Kandidat Lainnya
Baca juga: Bukan Kader Partai, Erick Thohir Dinilai Solusi Dijadikan Cawapres Koalisi Capres Prabowo Subianto
Baca juga: Pertemanan Rusak gegara Beda Pilihan Capres, Guntur Romli Sebut Abu Janda Penjilat Prabowo
"Elektabilitas Prabowo yang tinggi menjadi magnet elektoral bagi Golkar dan PAN untuk bergabung," katanya Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan, Selasa (15/8/2023).
Yusak melihat, parpol yang mendekat ke Prabowo pemilik basis massa solid. PAN dengan kader-kader anak muda dan artisnya dianggap sangat menguntungkan Prabowo di kalangan generasi muda.
Basis massa yang jelas membuat Prabowo sangat memungkinkan memenangkan Pilpres 2024 dengan mesin politik yang dimiliki PAN.
"PAN bisa menggerakkan mesin politiknya secara powerfull untuk memenangkan Prabowo," ujar Yusak.
Selain itu, Golkar yang ikut mendeklarasikan dukungan sangat mampu membuat Prabowo menjadi sosok yang kuat sebagai capres di Pilpres 2024.
Menurutnya, dengan pengalaman Golkar di pemerintahan sangat mampu membantu Prabowo mengelola sistem kepemerintahan selanjutnya.
Yusak menyebut, dengan adanya dua parpol yang membantu Prabowo sangat mampu memperkuat mesin politik untuk memenangkan pertarungan Pilpres 2024.
"Caleg-caleg petarung Golkar inilah yang bisa menjadi mesin politik pemenangan prabowo di masing-masing daerah pemilihan," ucap dia.
Siapapun Cawapresnya, Elektabilitas Prabowo Subianto Masih Tertinggi
Capres Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi dalam simulasi berpasangan versi Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) periode 3 - 15 Juli 2023.
Pun dipasangkan dengan calon wakil presiden (cawapres) manapun, elektabilitas Menteri Pertahanan RI tersebut selalu teratas dalam simulasi tiga pasangan.
Dalam simulasi ini, Prabowo Subianto selalu dihadapkan dengan Capres PDIP, Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
Adapun bila Prabowo dipasangkan dengan Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar, tingkat elektabilitasnya selalu menduduki peringkat pertama.
Dari data survei yang dikeluarkan LSI Denny JA, Prabowo bila dipasangkan dengan Gibran akan mendapatkan dukungan sebesar 38,8 persen.
Disusul Prabowo-Erick dengan 38,9 persen, Prabowo-Airlangga 37,5 persen dan Prabowo-Cak Imin 36,5 persen.
"Dari data ini bisa kita ambil kesimpulan bahwa pertama, siapa pun wakil dari Pak Prabowo, itu relatif beliau melampaui pasangan lainnya"
"Baik wakilnya beliau ini Gibran, kemudian Erick Thohir, Airlangga Hartarto maupun juga Muhaimin Iskandar dia tetap melampaui pasangan Ganjar-Sandi maupun juga Anies-AHY,” kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, Selasa (15/8/2023).
Ardian menambahkan, dalam setiap simulasi yang dilakukan LSI Denny JA, elektabilitas Prabowo dengan pasangannya dipertemukan dengan duet Ganjar dan Menparekraf Sandiaga Uno lalu duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hasilnya, bila Prabowo berpasangan dengan Gibran, pasangan itu mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 38,8 persen, sedangkan Ganjar-Sandiaga hanya mengantongi 33,1 persen suara, disusul Anies dan AHY dengan 16,4 persen.
Kemudian, bila Prabowo tandem dengan Erick Thohir, total elektabilitas yang didapat adalah 38,9 persen, lebih tinggi dari Ganjar-Sandiaga 34,4 persen dan Anies-AHY dengan 15,8 persen.
Selanjutnya, jika Prabowo berpasangan dengan Airlangga, total dukungan yang didapat sangat tinggi yakni mencapai 37,5 persen, diikuti Ganjar-Sandiaga dengan 35,9 persen dan Anies-AHY dengan 20,2 persen.
Terakhir, bila Prabowo berduet dengan Muhaimin Iskandar, keduanya secara keseluruhan akan mendapatkan elektabilitas sebesar 36,5 persen, lalu Ganjar-Sandiaga dengan total suara 36,2 persen dan Anies-AHY 20,5 persen.
“Kenapa ini dilakukan, ini sebenarnya ingin melihat bahwa bagaimana pergerakan dari Pak Prabowo ketika disandingkan dengan masing-masing yang ada. Kenapa tidak ada simulasi kandidat lain, mungkin di kesempatan lain akan kita lakukan hal itu,” ujar Ardian.
Di survei yang sama, tingkat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menempati peringkat teratas dari simulasi tiga nama Capres yang akan bertanding pada Pilpres 2024 mendatang.
Dari hasil survei LSI Denny JA tersebut, Prabowo berhasil mendapatkan raihan suara sebesar 38,2 persen, menguntit Ganjar dengan 35,3 persen dan Anies yang hanya mendapatkan dukungan sebanyak 18,4 persen.
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.