Pilpres 2024

Siapapun Cawapresnya, Elektabilitas Capres Prabowo Subianto Masih Tertinggi dari Kandidat Lainnya

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa sebut siapapun cawapresnya, Capres Prabowo Subianto terus memiliki elektabilitas tertinggi.

Editor: PanjiBaskhara
WartaKota/Alfian Firmansyah
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa sebut siapapun cawapresnya, Capres Prabowo Subianto terus memiliki elektabilitas tertinggi. Foto: (Dari kiri ke kanan): Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, bacapres Prabowo Subinato, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. 

WARTAKOTALIVE.COM - Capres Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi dalam simulasi berpasangan versi Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) periode 3 - 15 Juli 2023.

Pun dipasangkan dengan calon wakil presiden (cawapres) manapun, elektabilitas Menteri Pertahanan RI tersebut selalu teratas dalam simulasi tiga pasangan.

Dalam simulasi ini, Prabowo Subianto selalu dihadapkan dengan Capres PDIP, Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Adapun bila Prabowo dipasangkan dengan Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar, tingkat elektabilitasnya selalu menduduki peringkat pertama.

Baca juga: Bukan Kader Partai, Erick Thohir Dinilai Solusi Dijadikan Cawapres Koalisi Capres Prabowo Subianto

Baca juga: Pertemanan Rusak gegara Beda Pilihan Capres, Guntur Romli Sebut Abu Janda Penjilat Prabowo

Baca juga: Abu Janda Sebut Prabowo Subianto Presiden ke-8 RI, Guntur Romli: Dulu Ngejek Sekarang Jilat

Dari data survei yang dikeluarkan LSI Denny JA, Prabowo bila dipasangkan dengan Gibran akan mendapatkan dukungan sebesar 38,8 persen.

Disusul Prabowo-Erick dengan 38,9 persen, Prabowo-Airlangga 37,5 persen dan Prabowo-Cak Imin 36,5 persen.

"Dari data ini bisa kita ambil kesimpulan bahwa pertama, siapa pun wakil dari Pak Prabowo, itu relatif beliau melampaui pasangan lainnya"

"Baik wakilnya beliau ini Gibran, kemudian Erick Thohir, Airlangga Hartarto maupun juga Muhaimin Iskandar dia tetap melampaui pasangan Ganjar-Sandi maupun juga Anies-AHY,” kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, Selasa (15/8/2023).

Ardian menambahkan, dalam setiap simulasi yang dilakukan LSI Denny JA, elektabilitas Prabowo dengan pasangannya dipertemukan dengan duet Ganjar dan Menparekraf Sandiaga Uno lalu duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hasilnya, bila Prabowo berpasangan dengan Gibran, pasangan itu mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 38,8 persen, sedangkan Ganjar-Sandiaga hanya mengantongi 33,1 persen suara, disusul Anies dan AHY dengan 16,4 persen.

Kemudian, bila Prabowo tandem dengan Erick Thohir, total elektabilitas yang didapat adalah 38,9 persen, lebih tinggi dari Ganjar-Sandiaga 34,4 persen dan Anies-AHY dengan 15,8 persen.

Selanjutnya, jika Prabowo berpasangan dengan Airlangga, total dukungan yang didapat sangat tinggi yakni mencapai 37,5 persen, diikuti Ganjar-Sandiaga dengan 35,9 persen dan Anies-AHY dengan 20,2 persen.

Terakhir, bila Prabowo berduet dengan Muhaimin Iskandar, keduanya secara keseluruhan akan mendapatkan elektabilitas sebesar 36,5 persen, lalu Ganjar-Sandiaga dengan total suara 36,2 persen dan Anies-AHY 20,5 persen.

“Kenapa ini dilakukan, ini sebenarnya ingin melihat bahwa bagaimana pergerakan dari Pak Prabowo ketika disandingkan dengan masing-masing yang ada. Kenapa tidak ada simulasi kandidat lain, mungkin di kesempatan lain akan kita lakukan hal itu,” ujar Ardian.

Di survei yang sama, tingkat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menempati peringkat teratas dari simulasi tiga nama Capres yang akan bertanding pada Pilpres 2024 mendatang.

Dari hasil survei LSI Denny JA tersebut, Prabowo berhasil mendapatkan raihan suara sebesar 38,2 persen, menguntit Ganjar dengan 35,3 persen dan Anies yang hanya mendapatkan dukungan sebanyak 18,4 persen.

Erick Thohir Dinilai Solusi Dijadikan Cawapres Koalisi Capres Prabowo Subianto

Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sebagai solusi untuk posisi Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari koalisi Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto.

Sebab, latar belakang profesional mantan Presiden Inter Milan yang tidak berpartai dapat menjadi penengah bagi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Di mana KKIR terdiri dari banyak partai yakni Gerindra, PKB, Golkar, PAN dan PBB.

“Saya kok melihat bahwa mungkin ada mencari kesepakatan titik, ya bisa di Erick yang tidak berpartai di mana-mana,” kata Direktur Riset Populi Center, Usep S Achyar.

Selain karena tidak memiliki partai, latar belakang profesional Erick Thohir dinilai tepat mendampingi Prabowo.

Sebab, jika latar belakang profesional yang dimiliki Erick Thohir akan melengkapi kepemimpinan Prabowo.

Di samping itu, Erick Thohir memiliki banyak modal politik yang dapat menjadi keunggulan ketika menjadi cawapres.

Salah satunya adalah elektabilitas yang tinggi.

Hal tersebut tentu menjadi pertimbangan besar dalam penentuan cawapres di KKIR.

“Bargaining position-nya banyak Pak Erick Thohir itu. Satu, elektabilitasnya,” ucap Usep.

Dalam beberapa hasil survei memang menempatkan elektabilitas Erick Thohir tertinggi di antara yang lain.

Seperti survei dari Lembaga Survey & Poling Indonesia (SPIN) periode Juli 2023 terlihat elektabilitas Erick Thohir berada di posisi pertama.

Ketua PSSI ini berhasil mendapatkan torehan angka sebesar 21,3 persen.

Raihan Erick Thohir tersebut mengalahkan kandidat Cawapres lain seperti Khofifah, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar.

Capres Unggulan

Mengantongi tingkat elektabilitas tertinggi jika dipasangkan dengan empat Cawapres pada Pilpres 2024, jadi bukti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto jadi salah satu capres potensial, pimpin Indonesia pada periode berikutnya.

Setidaknya hal itu tercermin dari hasil survei yang telah dikeluarkan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada periode survei 3-15 Juli 2023.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa akui, Prabowo Subianto merupakan salah satu capres bila dipasangkan dengan kandidat Cawapres lain.

Maka dengan tingkat elektabilitasnya akan melebihi Capres PDIP, Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Adapun bila Prabowo Subianto dipasangkan dengan Gibran Rakabuming Raka, Erick Thohir, Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, tingkat elektabilitasnya menduduki peringkat pertama.

Dari data survei yang dikeluarkan LSI Denny JA, Prabowo bila dipasangkan dengan Gibran akan mendapatkan dukungan sebesar 38,8 persen, disusul Prabowo-Erick dengan 38,9 persen, Prabowo-Airlangga 37,5 persen dan Prabowo-Cak Imin 36,5 persen.

"Dari data ini bisa kita ambil kesimpulan bahwa pertama, siapa pun wakil dari Pak Prabowo, itu relatif beliau melampaui pasangan lainnya, baik wakilnya beliau ini Gibran,"

"Kemudian Erick Thohir, Airlangga Hartarto maupun juga Muhaimin Iskandar dia tetap melampaui pasangan Ganjar-Sandi maupun juga Anies-AHY,” kata Ardian, Selasa (15/8/2023).

Ardian menambahkan, dalam setiap simulasi dilakukan oleh LSI Denny JA, elektabilitas Prabowo dengan pasangannya dipertemukan dengan duet Ganjar dan Menparekraf Sandiaga Uno lalu duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hasilnya, bila Prabowo Subianto berpasangan dengan Gibran, pasangan itu mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 38,8 persen.

Sedangkan Ganjar-Sandiaga hanya mengantongi 33,1 persen suara, disusul Anies dan AHY dengan 16,4 persen.

Kemudian, bila Prabowo tandem dengan Erick Thohir, total elektabilitas yang didapat adalah 38,9 persen, lebih tinggi dari Ganjar-Sandiaga 34,4 persen dan Anies-AHY dengan 15,8 persen.

Selanjutnya, jika Prabowo berpasangan dengan Airlangga, total dukungan yang didapat sangat tinggi yakni capai 37,5 persen, diikuti Ganjar-Sandiaga dengan 35,9 persen dan Anies-AHY dengan 20,2 persen.

Terakhir, bila Prabowo Subianto berduet dengan Muhaimin Iskandar, keduanya secara keseluruhan akan mendapatkan elektabilitas sebesar 36,5 persen.

Lalu Ganjar-Sandiaga dengan total suara 36,2 persen dan Anies-AHY 20,5 persen.

"Kenapa ini dilakukan, ini sebenarnya ingin melihat bahwa bagaimana pergerakan dari Pak Prabowo ketika disandingkan dengan masing-masing yang ada. Kenapa tidak ada simulasi kandidat lain, mungkin di kesempatan lain akan kita lakukan hal itu" ujar Ardian.

Di survei yang sama, tingkat elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menempati peringkat teratas dari simulasi tiga nama Capres yang akan bertanding pada Pilpres 2024 mendatang.

Dari hasil survei LSI Denny JA tersebut, Prabowo Subianto berhasil mendapatkan raihan suara sebesar 38,2 persen, menguntit Ganjar Pranowo dengan 35,3 persen dan Anies Baswedan yang hanya mendapatkan dukungan sebanyak 18,4 persen.

Kekuatan Magnet Politik Prabowo

Kuatnya magnet politik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto jadi salah satu sebab Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) merapat ke Ketua Umum Partai Gerindra itu jelang Pilpres 2024 mendatang.

Prabowo Subianto yang beberapa hari kebelakang selalu unggul di berbagai lembaga survei jadi alasan Golkar-PAN usung Prabowo pada Pemilu mendatang.

"Saya berpandangan pertama bahwa tidak bisa dipungkiri dengan beberapa indikator survei-survei yang keluar, Prabowo ini leading di antara 2 Capres lainnya yaitu Ganjar dan Anies."

"Kalau ditanya ini adalah magnet politik ya tentu saja" kata Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional, Adib Miftahul, Senin (14/8/2023).

Adib melanjutkan, menjelang Pilpres 2024, perlahan-lahan mulai terkuak, berbagai macam kalkulasi terbentuknya poros koalisi yang diusung oleh beberapa partai politik (parpol) termasuk oleh Partai Gerindra.

Adapun poros koalisi yang dibangun Gerindra memang terbukti menjadi magnet politik bagi Golkar dan PAN.

"Ini yang sering saya sebut bahwa formulasi-formulasi itu sedikit demi sedikit sudah mulai terbentuk poros koalisi yang diusung oleh Gerindra"

"Ternyata memang menjadi magnet politik dengan figurnya yaitu Prabowo Subianto, dan terjawab ketika Golkar dan PAN merapat" lanjutnya.

Selain, poros koalisi yang kuat, figur Prabowo juga terbukti mengantongi elektabilitas tertinggi dibandingkan Capres PDIP, Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Dalam survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023, Capres Partai Gerindra itu berhasil mengantongi dukungan tertinggi.

Dari hasil survei LSI tersebut, Prabowo berhasil menempati peringkat pertama dengan total suara sebesar 35,8 persen, diikuti Ganjar Pranowo dengan 32,2 persen dan Anies Baswedan yang hanya mengantongi suara sebesar 21,4 persen.

Karenanya, secara hitungan matematis, Adib meyakini jika poros yang mendukung Prabowo Subianto sudah bisa memunculkan nama Capres-Cawapres untuk berlaga pada Pemilu 2024 mendatang.

Ia melanjutkan, jika saat ini magnet politik kuat yang dimiliki Prabowo Subianto memang menjadi daya tarik mumpuni bagi tiap-tiap parpol melabuhkan dukungan kepadanya.

"Secara hitungan matematis ini sudah bisa mengusung Capres dan Cawapres karena kan sudah ada Gerindra, PKB, Golkar dan PAN,” tutur Adib.

"Ini yang saya kira kalau ditanya soal magnet politik, tidak bisa dipungkiri Prabowo sedikit demi sedikit leading di antara dua kontestan lain. Magnet politik untuk hari ini berpihak kepada Prabowo" ujarnya.

Daya Elektoral Melesat

Prabowo Subianto berkomitmen melanjutkan program Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Dampaknya, daya elektoral yang dimiliki Prabowo Subianto menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang kian melesat.

Prabowo Subianto memiliki perhatian tinggi atas program-program Presiden Jokowi terutama yang berkaitan dengan hilirisasi.

"Prabowo sering mengatakan dia akan meneruskan programnya Jokowi itu salah satu menurut saya memang Prabowo itu salah satu orang yang diendorse Pak Jokowi" kata Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, Selasa (15/8/2023).

Program-program digagas Presiden Jokowi memang terbukti menjadi daya tarik bagi Prabowo Subiato untuk dilanjutkan jika diberikan amanah sebagai pemimpin Indonesia periode selanjutnya.

Satu di antara sekian banyak program yang akan dilanjutkan oleh Ketua Umum Gerindra itu adalah hilirisasi.

Prabowo Subianto juga mengeklaim jika hilirisasi bisa dilanjutkan.

Karena hal itu akan berdampak pada pendapatan Indonesia yang akan naik hingga puluhan kali lipat.

Tak hanya itu, Prabowo Subainto menambahkan, pengolahan mineral mentah di dalam negeri  mutlak dilakukan guna menciptakan nilai tambah.

Ia juga mencontohkan adanya larangan ekspor bijih nikel, hal itu sukses mendongkrak pendapatan negara hingga 20 kali lipat.

Adanya tekad Prabowo untuk melanjutkan program dan kebijakan yang sudah dicanangkan Presiden Jokowi, hal itu berdampak positif pada daya elektoral yang dimiliki.

Berdasarkan pada survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA), Prabowo Subianto berada di peringkat pertama dari simulasi tiga nama capres.

Pada survei yang dilakukan periode 3-15 Juli 2023, Prabowo berhasil unggul dari Capres PDIP, Ganjar Prabowo serta Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Di dalam survei tersebut, Prabowo berhasil mengantongi elektabilitas sebesar 38,2 persen, diikuti Ganjar dengan 35,3 persen dan Anies yang hanya meraup suara sebesar 18,4 persen.

Maka itu, Adib yakini peningkatan daya elektoral tersebut berkaitan erat dengan komitmen kuat Prabowo untuk meneruskan program dan pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi.

“Itu bisa dilihat ketika, Prabowo selalu mengatakan programnya Pak Jokowi akan terus dilanjutkan, setali itu menurut saya, itu adalah sebuah jawaban. Makanya kalau ditanyakan bahwa restu dari Pak Jokowi saya kira clear,” pungkas Adib.

Gerindra Ungkap Kriteria dan Nama Cawapres Prabowo Subianto

Partai Gerindra mengungkapkan kriteria bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto untuk pemilihan presiden atau pilpres 2024 mendatang.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut cawapres harus bisa melengkapi Prabowo Subianto seperti dari kalangan sipil hingga tokoh muda.

"Pasti yang komplementer ya, melengkapi. Artinya kalau Pak Prabowo latar belakangnya militer, ya tentu cawapres kalau bisa sipil"

"Kalau Pak Prabowo senior, cawapresnya tentu junior muda," ucap Fadli dilansir Tribunnews, Selasa (15/8/2023).

Dia menuturkan kriteria yang kuat mendampingi Prabowo di Pilpres 2024 sudah ada beberapa kandidat.

"Saya kira hal-hal yang komplementer itu ada pada beberapa kandidat kan. Kandidat-kandidat yang ada disebutkan itu semuanya. Nanti pada waktunya dirembukkan," jelas dia.

Adapun hasil survei juga merupakan indikator penting dalam menentukan cawapres Prabowo.

"Itu saya kira harus dilihat juga dari survei. Jadi salah satu indikator melihat. Jadi penting juga melihat survei," jelas dia.

Dia pun menyebut beberapa nama yang dinilainya memenuhi syarat untuk mendampingi Prabowo.

Beberapa nama itu di antaranya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan atau Zulhas, dan Gibran Rakabuming Raka.

"Kalau kita lihat dari calon-calon yang ada pada umumnya, Cak Imin eligible, Pak Erick eligible, Pak Airlangga eligible, Pak Zul juga, Mas Gibran, semuanya eligible," jelas dia.

Gibran Rakabuming Bacawapres Prabowo Subianto Terpopuler

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merekam popularitas dan kesukaan publik terhadap putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres untuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto

Ada 4 tokoh yang masuk dalam survei ini, salah satunya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Adapun survei LSI Denny JA ini bertajuk 'Gibran, Generasi Milenial & Pertarungan Cawapres 2024'.

LSI Denny JA mengungkapkan Gibran merupakan satu-satunya wakil dari generasi milenial di daftar cawapres beredar.

Pengumpulan data survei LSI Denny JA dilakukan pada periode 3-15 Juli 2023 dengan melibatkan 1.200 responden yang diwawancarai tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

Metodologi sampling yakni multistage random sampling dan dilengkapi riset kualitatif.

Survei ini disebut mempunyai margin of error +- 2,9 persen.

LSI Denny JA mengupas kekuatan Gibran dibanding tiga nama lain yang santer disebut-sebut akan mengisi pos cawapresnya Prabowo Subianto

"Kekuatan Gibran dibandingkan cawapres Prabowo lainnya, ada Pak Erick, kemudian Pak Airlangga, kemudian juga Pak Muhaimin," ucap pembicara LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam rilis survei secara virtual, Senin (14/8/2023).

Ardian menyebut ada dua faktor dalam perbandingan kekuatan Gibran dan 3 nama lain untuk bursa cawapresnya Prabowo.

Faktor tersebut yakni tingkat popularitas dan kesukaan.

"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hukum besi dari demokrasi elektoral kita orang tidak mungkin pilih jika dia tidak kenal."

"Tapi sudah kenal pun tidak menjadi jaminan dia akan dipilih ketika dia tidak disukai. Mereka harus dikenal, disukai, baru pemilih mau memutuskan pilihannya itu sendiri," jelas dia.

Menurutnya, dalam hal popularitas, Gibran Rakabuming unggul atas Erick Thohir, Airlangga dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Tingkat popularitas Gibran ada di angka 66,5 persen .

"Terlihat Gibran Rakabuming Raka, dibandingkan 3 tokoh yang lainnya, ini Gibran di angka 66,5 persen . Kemudian Erick Thohir di angka 61,8 persen , kemudian Airlangga Hartarto 52,3.

(Wartakotalive.com/CC/Yolanda Putri Dewanti)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved