Penyiraman Air Keras

Pelaku Penyiraman Air Keras Pelajar STM di Jakarta Timur Ditangkap, Motifnya Dendam Lama Dua Sekolah

Korban menegaskan tidak mengenali pelaku, dan peristiwa tersebut diduga dilakukan karena motif kesengajaan untuk mencari keributan.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Pelajar yang menjadi korban penyiraman air keras oleh pelajar lain. Seluruh wajahnya melepuh dan mengenaskan. 

Sebab, imbas cairan dari penyiraman tersebut telah menyerap secara mendalam ke bagian tubuh Abizar.

Apabila tidak ditangani, akan berbahaya untuk jangka ke depan kesehatan Abizar, karena masih terdapat kandungan kimia di dalam tubuh dari air keras tersebut, akan terus merusak bagian sel tubuh.

“Dokter menganjurkan untuk operasi plastik karena itu cairannya masih ada di tubuh, kalau dibiarkan terus bisa merambat juga,” kata Rubiati.

Namun tindakan operasi tersebut belum bisa dilakukan tim dokter saat, sebab masih memfokuskan untuk pemulihan pada bagian mata Abizar.

Sembari berharap adanya bantuan berupa donasi yang dapat meringankan proses operasi.

“Saat ini lagi difokuskan untuk penyembuhan bagian matanya karena disiram air keras, dan berharap juga ada bantuan untuk operasi plastik,“ tuturnya.

Selain berharap penyembuhan terhadap putranya itu, Rubiati juga ingin Polisi segera menangkap pelaku.

“Semoga pelaku ditangkap, supaya tidak ada kejadian serupa ini untuk ke depannya,” pungkasnya.

Sementara, Polsek Pulogadung telah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi yang mengetahui kejadian penyiraman air keras ke wajah Abidzar, Kamis (10/8).

Kapolsek Pulogadung Kompol Andika Muslim mengatakan langkah itu bagian dari upaya jajarannya guna memburu pelaku.

"Kami masih melaksanakan upaya penyelidikan. Mudah-mudahan secepatnya kita bisa ungkap," kata Andika saat dihubungi awak media, Kamis (10/8).

Ditambahnya, Andika beserta jajaran juga belum dapat memastikan antara kelompok pelaku dan korban saling mengenal atau tidak.

"Untuk sementara kami lagi dalami. Masih kami dalami terkait dengan pelaku, kami masih laksanakan lidik," imbuhnya.

Sebelumnya, pihak keluarga Abizar sudah melaporkan peristiwa ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Pulogadung, dan kemudian telah diterima atas dugaan tindak pidana penganiayaan.

"Itu jadi atensi kami, kita upayakan untuk segera mengungkap pelakunya," pungkasnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved