Pilpres 2024

Partai Demokrat Yakin Anies Baswedan Menang di Pilpres 2024 Tanpa Dukungan PAN dan Partai Golkar

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra akui yakin Anies Baswedan menang di Pilpres 2024 tanpa dukungan PAN dan Golkar.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra akui yakin Anies Baswedan menang di Pilpres 2024 tanpa dukungan PAN dan Golkar. Foto: Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat diwawancarai awak media di kantor DPP Demokrat Jakarta, Senin (3/4/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) mengikuti jejak Partai Golkar.

Dimana Partai Golkar bersikap tak akan mendukung bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra buka suara terkait Partai Golkar tak beri dukungan untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Pihaknya, kata dia, menghormati sikap partai berlambang matahari putih itu yang menutup pintu untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

"Kami hormati. Tiap parpol (partai politik) punya hak untuk tentukan sikap, punya kemandirian dan independensi," ucapnya Herzaky kepada wartawan dikutip, Rabu (9/8/2023).

Herzaky menyebut bahwa Partai Demokrat tak memaksakan parpol untuk bergabung dalam KPP.

Namun, ia menegaskan parpol sebaiknya menentukan sikap tegas untuk menentukan arah dukungannya.

"Semangatnya beda, jiwanya beda. Nanti malah pecah di dalam. Sudah tepat itu langkah teman-teman," jelas dia.

Diberitakan, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga mengatakan, pihaknya telah menutup pintu untuk mendukung Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Sama (dengan Golkar), kan dari awal saya mengatakan bahwa PAN akan berkoalisi dengan partai pemerintah," jelas Viva di kantor DPP PAN, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).

Politikus partai berlambang matahari putih itu menekankan bahwa PAN bakal berkoalisi dan mendukung bakal capres yang memiliki kemungkinan menang tertinggi.

Hal tersebut lantaran PAN sudah dua kali mengalami kekalahan pada Pilpres 2014 dan 2019.

"Prediksi untuk itu adalah pasangan calon yang memiliki tren kenaikan elektabilitas yang cenderung naik dan kita melihat realitas sosial di lapangan," jelasnya.

Sebagai informasi, mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu diusung oleh KPP yang berisi dua partai politik (parpol) oposisi.

Yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta satu parpol koalisi pemerintah yakni Partai Nasdem.

(Wartakotalive.com/M27)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved