Terorisme
Terkuak, Pembuat Bom Panci Agus Muslim Jaring Calon Penganten Berkedok Lembaga Pendidikan Agama
S alias Supri pembuat bom panci Agus Muslim membuka lembaga pendidikan agama untuk menjaring calon penganten atau pelaku bom bunuh diri
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror (AT) Polri dalam sepekan terakhir membekuk 5 orang tersangka teroris yang terbukti ikut serta mempersiapkan aksi brutal Agus Muslim alias Agus Sujatno, pelaku peledakkan diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, pada 7 Desember 2022 lalu.
Dari para tersangka teroris yang dibekuk salah satunya adalah S alias Supri yang menjadi otak peracik atau pembuat bom. S adalah seorang penjahit lulusan SMP.
S belajar meracik bom dari gembong teroris Dr Azahari Husin asal Malaysia yang ditembak mati Densus 88 di Kota Batu Malang. Sealain itu salah satu tersangka adalah istri Agus Muslim. Ia terbukti mempersiapkan suaminya untuk melakukan bom bunuh diri.
Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi, mengatakan dari rangkaian penyelidikan yang panjang, muncullah sebuah nama bernama S alias Supri.
"Nama ini terendus dari identifikasi kendaraan roda dua yang dipakai oleh alm Agus Sujatno alias Agus Muslim dan diketahui bahwa tersangka S pernah bersamanya di Ciamis tidak lama sebelum kejadian," kata Islah Bahrawi di akun Twitternya @islah_bahrawi, Minggu (6/8/2023).
Dari pengakuan Supri kata Islah terungkap bahwa bom Astana Anyar memang dibuat olehnya. Dia beberapa kali menyerahkan sendiri paket bom itu dalam keadaan semi terurai kepada alm Agus di Boyolali atau mengantarkan sendiri ke Jawa Barat.

Baca juga: Jadi Teroris Gara-gara Salah Pilih Guru Ngaji, Sidiq Latihan Semi Militer dan Ajakan Bom Bunuh Diri
"Di sekitaran wilayah kota Bandung, bom itu lalu dirakit secara bertahap oleh Agus dengan panduan langsung dari S alias Supri untuk kemudian diledakkan di Polsek Astana Anyar," ujarnya.
Bahkan yang mencengangkan, kata Islah, S alias Supri dan kelompoknya (tersangka T, A dan P) masih berencana untuk membuat aksi-aksi bom berikutnya.
"Diketahui dari banyak alat bukti yang didapat tim Sidik Densus 88, masih ada beberapa rangkaian bom yang telah dipersiapkan untuk diledakkan di beberapa tempat," ujar Islah.
"Dari pengakuan para tersangka, mereka juga merencanakan untuk meledakkan Mapolresta Surakarta dalam waktu dekat, namun terhalang belum ada "penganten" yang siap," katanya.
"Dari hasil penyidikan juga ditemukan bahwa kelompok S adalah "Sel Aktif" anggota jaringan teror lama yang masih bergerak untuk melakukan rekrutmen berkedok lembaga pendidikan agama," ujar Islah.
Lembaga pendidikan agama itu menurut Islah dibangun khusus untuk merekrut calon penganten atau pelaku peledakan bom bunuh diri.
"Lembaga pendidikan agama tersebut bertujuan untuk proses regenerasi ideologi dan mencetak "calon-calon penganten". Lembaga pendidikan tersebut juga sebagai alat untuk menjaring dana (termasuk biaya untuk membuat bom) melalui kotak sumbangan dengan kedok infaq," kata Islah.
"Kotak sumbangan itu, tersebar pada 51 titik di seputaran Solo Raya dengan label "Sahabat Langit" dan "Sahabat Ummat",' kata dia.
Dalam beberapa waktu ke depan, menurut Islah, Densus 88 akan terus melakukan pendalaman dan pengembangan terhadap setiap orang yang terlibat dalam aksi teror bom Astana Anyar beserta rencana-rencana mereka selanjutnya.
Siswa SMA di Kabupaten Gowa Sulsel Dibekuk Densus 88 karena Ngajak Ngebom Tempat Ibadah |
![]() |
---|
Kisah Wiji Joko, Eks Kombatan Jamaah Islamiyah, Dalami Ilmu Militer dan Persenjataan di Filipina |
![]() |
---|
Densus 88 Antiteror Ungkap Peran 3 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jawa Tengah |
![]() |
---|
Densus 88 Ringkus 3 Terduga Teroris di Jawa Tengah dalam Satu Hari Operasi |
![]() |
---|
Terduga Teroris di Bekasi Dikenal Sosok Humble dan Rajin Ibadah, Warga Sama Sekali Tidak Curiga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.