Pilpres 2024

PDIP Sebut Anies Baswedan Tidak Paham dengan Kinerja Presiden Jokowi, Hasto Kristiyanto: Mohon Maaf

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kritik janji politik Bacapres Anies Baswedan yang dinilai tidak paham dengan kinerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota/Yulianto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kritik janji politik Bacapres Anies Baswedan yang dinilai tidak paham dengan kinerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengkritik janji politik yang dilontarkan Bacapres Anies Baswedan.

Dimana, Anies Baswedan melontarkan janji politiknya dalam kegiatan jalan sehat yang digelar DPW PKS Jawa Barat (Jabar) di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Sabtu (5/8/2023).

Dalam pidatonya Anies Baswedan minta kader PKS mendukung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dalam Pilpres 2024  jika ingin sembako tidak mahal dan terjangkau.

Menurut Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan belum memahami betul apa yang dilakukan Presiden RI Joko Widodo selama ini terhadap rakyat Indonesia.

Baca juga: Simpatisan Ganjar Rangkul Millenial Ciptakan Ekonomi Mandiri dengan Panen Madu dan Budi Daya Lebah

Baca juga: Anies Baswedan Obral Empat Janji di Tegallega, Sekjen PDIP: Dia Tidak Paham Kerja Jokowi

Baca juga: Kabar Cak Imin Bakal Merapat ke PDIP Mendukung Capres Ganjar Pranowo, Batal Bela Prabowo Subianto?

Hasto Kristiyanto mengatakan, dengan adanya bangunan waduk, sudah merupakan upaya pemerintah menurunkan harga pangan.

"Dengan membangun waduk-waduk, infrastruktur yang baik itu merupakan upaya untuk menurunkan harga pangan, memperbaiki distribusi," katanya di sela-sela kegiatan Pelatihan Jurkam PDIP Tingkat Nasional Dalam Menghadapi Pemilu 2024 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (5/8/2023).

Menurut Hasto Kristiyanto, sosok Anies Baswedan tersebut tidak memamahi apa yang dilakukan Presiden Jokowi terhadap rakyat. 

Karena itu kata Hasto, dengan adanya pembangunan jalan tol hingga pelabuhan, itu menurunkan biaya transportasi, dan menjangkau lokasi produksi pangan. 

"Pak Anies mohon maaf belum memahami apa yang dilakukan Presiden Jokowi, bahwa ketika membangun jalan tol, pelabuhan di bangun, itu kan untuk menurunkan biaya transportasi, dan juga untuk menjangkau ke sentra-sentra produksi pangan," kata Hasto. 

"Begitu banyak yang sudah dibangun itu merupakan suatu desain untuk membangun kedaulatan pangan kita. itu yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan merupakan bagian paltform PDI Perjuangan, mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang pangan,"lanjutnya.

Diketahui, Anies Baswedan layangkan empat janji politiknya saat pidato di Lapangan Tegallega, Kota Bandung,Jawa Barat, pada Sabtu (5/8/2023).

Janji pertama harga pangan tidak akan  mahal.

Anies Baswedan minta kader PKS  dukung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dalam Pilpres 2024  jika ingin sembako tak mahal dan terjangkau.

Janji kedua terkait kesehatan.

Karena menurut Anies Baswedan biaya berobat sangat mahal.

"Orang sakit masuk rumah sakit jadi miskin, harusnya pemerintah menjamin kesehatan rakyat.

Janji ketiga adalah lapangan kerja yang memadai.

Menurut Anies Baswedan, lapangan pekerjaan tidak seperti saat ini.

Yakni banyak lulusan SMK dan perguruan tinggi yang tidak bekerja. 

"Lapangan kerja sulit,  apakah kesulitan akan dilanjutkan? Kalau ingin mudah cari kerja pilih perubahan," teriak Anies Baswedan disambut massa.

Janji politik keempat soal kebijakan PPDB.

Dianggap Anies Baswedan selalu bermasalah tiap tahun dan merugikan warga khususnya warga kurang mampu.

Kabar Cak Imin Bakal Merapat ke PDIP Mendukung Capres Ganjar Pranowo

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto sambut positif sinyal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dimana sinyal PKB dimaksud Hasto Kristiyanto mengenai peluang untuk membangun kerja sama politik di Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Hasto Kristiyanto menyusul pernyataan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin atau Cal Imin, yang memberi sinyal akan merapat ke PDIP, mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres.

Hasto Hasto Kristiyanto pun menilai, kerja sama politik merupakan sebuah kultur bangsa dalam membangun Indonesia ke depan.

"Ya kami welcome, karena kerjasama itu kan menjadi suatu keharusan menjadi bagian dari kultur bangsa," ujar Hasto Kristiyanto di sela-sela kegiatan Pelatihan Jurkam PDIP Tingkat Nasional Dalam Menghadapi Pemilu 2024 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (5/8/2023).

Hasto Kristiyanto menambahkan, bahwa PDIP dan PKB memiliki sejarah dan historis yang amat panjang, terutama dari aspek ideologi kedekatan para pemimpinnya.

Tak hanya itu, ia juga menilai bahwa PDIP dan PKB memiliki akar basis massa yang saling melengkapi satu sama lainnya.

Sehingga, kemungkinan kerja sama itu pun disambut baik oleh partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Apalagi hubungan PDI Perjuangan dengan PKB itu kan memang dari sejarah pembentukannya dari aspek ideologi kedekatan para pemimpinnya, dan juga secara kultural serta akar basis massa itu memang saling melengkapi," ungkap Hasto.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masuk menjadi satu diantara kandidat cawapres untuk Ganjar Pranowo.

Sebab itu, menjadi pertimbangan PKB untuk merapat ke koalisi PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo.

"Pintu itu terbuka, nah pintu terbuka itu kan harus dijadikan satu pertimbangan lah," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Namun realitanya saat ini, PKB telah menekan kerja sama politik dengan Partai Gerindra.

PKB dan Gerindra telah membuat poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Tapi hari ini pertimbangan PKB pintunya adalah di Pak Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra)," ujar Cak Imin.

Sebelumnya juga, Ketua DPP PDIP Puan Maharani ungkap, saat ini bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo sudah mengerucut menjadi lima nama.

Dari lima nama tersebut, ada nama politikus PPP Sandiaga Uno, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Capek Menunggu Gerindra, Cak Imin Seriusi Tawaran PDIP

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mulai capek menunggu harapan dari Partai Gerindra.

Pasalnya, nyaris setahun Cak Imin hanya di-PHP kan oleh sang Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Prabowo dianggap 'melirik' kandidat cawapres lain karena terpengaruh elektabilitas.

Prabowo dianggap lupa pada Cak Imin, padahal PKB sejak dini memberanikan diri berkoalisi membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Di saat masa galau itu, PDIP pun menggoda Cak Imin, dan kini mulai diseriusi, yakni terbuka untuk berkoalisi di Pilpres 2024.

Opsi berkoalisi dengan PDIP itu dimungkinkan terjadi apabila partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memiliki tawaran yang lebih jelas.

"Barangkali (opsi kedua). Tawarannya apa dulu?" kata Cak Imin saat ditemui awak media di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, pada Jumat (4/8/2023).

Saat disinggung terkait tawaran yang diinginkan di PDIP, Wakil Ketua DPR RI ini menyebut tawarannya adalah kursi cawapres.

Cak Imin menjadi satu dari lima kandidat cawapres Ganjar Pranowo yang pernah disebutkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Ya Cawapres kan (tawarannya), tapi kan masih nominasi," ujar Cak Imin.

Masuknya nama Cak Imin dalam lima besar cawapres Ganjar itu juga menjadi pertimbangan PKB untuk merapat ke koalisi PDIP.

Kata Cak Imin, saat ini PKB juga masih membuka pintu untuk parpol manapun termasuk dengan PDIP.

"Pintu itu terbuka, nah pintu terbuka itu kan harus dijadikan satu pertimbangan lah," katanya.

Namun realitanya saat ini, PKB telah menekan kerja sama politik dengan Partai Gerindra.

PKB dan Gerindra telah membuat poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Tapi hari ini pertimbangan PKB pintunya adalah di Pak Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra)," ujar Cak Imin.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan saat ini bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo mengerucut jadi lima nama.

Dari lima nama tersebut, ada nama politikus PPP Sandiaga Uno, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Hal itu diungkapkannya usai menghadiri peringatan Harlah ke-25 PKB, di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023).

"Sekarang sudah mengerucut lima (nama), salah satunya Cak Imin," ungkap Puan.

Kemudian, Ketua DPR RI itu mengungkap lima nama yang masuk radar menjadi bacawapres Ganjar.

"Pak Sandiaga, Pak Erick Thohir, Pak Andika, Mas AHY, Cak Imin," katanya.

Cak Imin menyatakan soal potensi dirinya maju sebagai cawapres di Pilpres 2024 masih terbuka.

Cak Imin menyatakan, untuk saat ini segala ketentuan masih bisa terjadi.

Dia bahkan mengungkit soal majunya Ma'ruf Amin saat Pilpres 2019 lalu.

Kata dia, sejatinya Ma'ruf Amin tidak memiliki cita-cita untuk menjadi cawapres saat itu, namun, kondisinya memungkinkan hal lain.

"Ya KH Ma'ruf Amin itu sudah tidak ada mimpi jadi wapres, tapi ketika mau diumumkan tiba-tiba jadi wapres, soal keyakinan itu berapa persen saya kira gak ada yang tahu, misteri," kata Cak Imin saat ditemui di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

Lebih lanjut kata Cak Imin, untuk saat ini tidak ada pihak yang perlu merasa paling terpilih atau yang bisa unggul.

Sebab, terpilihnya pemimpin nasional itu ditentukan oleh banyak hal, termasuk keterpilihan dari seluruh penduduk Indonesia.

"Karena apa, dari 280 juta penduduk, hanya dua orang yang dipilih, presiden dan wapres, jadi jangan rumongso atau merasa paling terpilih atau jangan rumongso merasa tidak terpilih, itu semua misteri," tutur dia.

Dengan begitu, Wakil Ketua DPR RI tersebut menyebut, untuk saat ini yang bisa dilakukan hanyalah berupaya untuk bisa mendapatkan peran tersebut.

Sebab kata dia, kursi cawapres yang selama ini ditargetkan oleh Cak Imin bersama PKB, merupakan mandat dari para ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan para kader PKB serta pengikut Gus Dur.

"Tugas kita ini adalah berusaha yang terbaik untuk mendapatkan peran itu, karena apa, karena saya ini kan sebetulnya tugas aja," ujar dia.

"Tugas saya berjuang merebut itu dari PKB dari NU daru kadernya Gus Dur untuk berjuang merebut itu, soal berapa persen, dengan siapa, ya itu nanti, takdir yang bicara," tukas Cak Imin.

(Wartakotalive.com/M32/Tribunnews.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved