Berita Jakarta

Sultan Kesulitan Makan Imbas dari Terjerat Kabel Optik, Berat Badan Turun 22 Kilogram

Berat badan Sultan Rif'at Alfatih (20) selaku korban terjerat kabel optik di Jalan Pangeran Antasari, menurun 22 kilogram karena luka di kerongkongan.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Rendy Rutama
Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen pol Hariyanto saat doorstop di RS Polri, kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/8/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, KRAMAT JATI - Berat badan Sultan Rif'at Alfatih (20) selaku korban terjerat kabel optik di Jalan Pangeran Antasari, kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menurun hingga 22 Kilogram.

Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen pol Hariyanto mengatakan penurunan berat badan Sultan dikarenakan imbas dari kejadian tersebut yang melukai bagian kerongkongan, dan proses makan dan minimnya pun menjadi terganggu.

“Jadi ini sekunder dari gangguan yang terjadi langsung ya itu kabel itu kena laring atau jalur nafas dan kerongkonmgan, karena terjadi gangguan itu maka ananda ini untk makannya terganggu, beratnya menurun sejak Januari 2023 udah banyak, dari 68 Kg jadi 46 Kg,” kata Hariyanto saat ditemui awak media di RS Polri, Jumat (4/8/2023).

Kini, pihak RS tengah memfokuskan terhadap pengaturan gizi Sultan terlebih dahulu.

Selain itu, Sultan juga akan mendapatkan pendampingan khusus dari para medis guna kelangsungan penyembuhan.

Tim Dokkes Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan sambangi rumah Sultan di daerah Bintaro, Kamis (3/8/2023)
Tim Dokkes Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan sambangi rumah Sultan di daerah Bintaro, Kamis (3/8/2023) (Ist)

“Kita lihat ananda ini kan rawat jalan di rumah barangkali pengaturan gizi, dan sebagainya perlu kira dampimgi, jadi saat ini ke sini kita fokus perbaikan secara umumnya dulu, untuk nanti secara bersama - sama dengan RS atau ahli yang sebelumnya merawat,” tuturnya.

Tiga  pihak RS berkolaborasi menangani secara intensif Sultan yang kini dipindah rawat ke RS Polri Kramat Jati.

Hariyanto mengatakan kolaborasi itu melibatkan tim dokter yang merawat sebelumnya dari RS Fatmawati, RSCM, dan kini RS Polri Kramat Jati.

Besar harapannya, hal itu dilakukan guna memperbaiki kondisi umum dan tindakan lainnya terkait pemulihan Sultan.

“Untuk dokter spesialisnya itu THT, bedah digestif, bedah penyakit dalam, penyakit dalam konsultan gastro hepatologi, anastesi, anastesi konsultan intensiv care, ahli gizi, fisioterapis, hingga perawat mahir,” kata Hariyanto saat dihubugi awak media, Kamis (3/8).

Baca juga: Mau Dikasih Rp2 Miliar, Keluarga Sultan Rifat Mendadak Minta Rp10 M, Pihak PT Bali Tower Tak Mampu

Kini, proses perawatan terhadap Sultan tengah difokuskan terhadap pemulihan kondisi fisik secara umur, terkhusus berat badan.

"Iya, (Sultan) sedang kita rawat inap. Kita perbaiki kondisi umumnya, seperti meningkatkan berat badan," imbuhnya.

Selanjutnya, Sultan akan dirawat inap di RS Polri sesuai permintaan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dinilai kondisinya memprihatinkan.

Sebagai informasi, Polres Jakarta Selatan bawa mahasiswa korban kabel fiber optik di Jalan Antasari, yakni Sultan untuk jalani perawatan di RS Polri.

Padahal, sebelumnya pihak Polres Metro Jakarta Selatan, sempat menolak laporan ayah Sultan, yakni Fatih dua hari pasca kecelakaan yang menimpa anaknya.

Baca juga: Tim Gabungan Dokter Spesialis Tangani Perawatan Sultan Korban Kabel Menjuntai Bali Tower di RS Polri

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved