Viral Medsos

Disebut Guru Gembul Kaum Elite Global, Hotman Paris: Perlu Diucapkan Terima Kasih atau Disomasi?

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea merespon pernyataan Guru Gembul yang menyebutnya sebagai kaum elite global.

|
Editor: PanjiBaskhara
Kolase Wartakotalive.com/Istimewa
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea merespon pernyataan Guru Gembul yang menyebutnya sebagai kaum elite global. Foto Kolase: Hotman Paris Hutapea dan Guru Gembul 

WARTAKOTALIVE.COM - Seorang guru sejarah yang diyakini mengajar di salah satu SMAN Kota Bandung, Jawa Barat sekaligus seorang YouTuber, Guru Gembul, jadi sorotan publik hingga viral di media sosial (Medsos).

Diketahui, Guru Gembul menyebut nama-nama public figur merupakan kaum elite global.

Salah satu sosok yang disebut Guru Gembul sebagai kaum elite global adalah pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Disebut Guru Gembul sebagai kaum elite global, membuat Hotman Paris Hutapea bereaksi.

Baca juga: Keluarga Curiga soal Tewasnya Bripda Ignatius, Langsung Minta Bantuan Hotman Paris

Baca juga: UP DATE: Polisi Tembak Polisi, Hotman Paris Turun Tangan, Siap Bantu Keluarga Bripda Dwi Frisco

Baca juga: Bripda Ignatius Diduga Ditembak Seniornya di Densus 88, Hotman Paris Siap Bantu Keluarga Korban

Pengacara kondang tersebut merespon melalui akun Instagramnya @hotmanparisofficial, Selasa (1/8/2023).

Hotman Paris pun meminta saran kepada netizen terkait pernyataan Guru Gembul tersebut.

Hotman Paris minta saran apakah pernyataan Guru Gembul tersebut patut dibalas dengan ucapan terima kasih atau disomasi.

"Wah ini guru gembul perlu di ucapkan terimakasih atau di somasi ? Apa saran netizen ?" tulis akun Instagram @hotmanparisofficial dikutip Wartakotalive.com.

Dalam video yang diunggah Hotman Paris, Guru Gembul tidak hanya menyebut Hotman Paris sebagai kaum elite Gombal.

Guru Gembul menyebut nama Deddy Corbuzier dan Raffi Ahmad.

Dalam video tersebut, Guru Gembul berani bersumpah jika Raffi Ahmad, Deddy Corbuzier dan Hotman Paris adalah kaum elite global.

Profil Hotman Paris

Hotman Paris Hutapea, (lahir 20 Oktober 1959) adalah pengacara, presenter, dan pengusaha Indonesia yang terkenal dengan gayanya yang flamboyan, klien terkenal, dan gaya hidup mewah.

Selain itu, Hotman Paris juga aktif mencetak para calon advokat di FHP Law School.

Dia bergerak di bidang hukum bisnis internasional.

Dijuluki sebagai “Raja Pailit” dan pengacara selebritis Indonesia, serta pengacara 30 Miliar.

Mendapatkan julukan 'Celebrity Lawyers', ‘The Most Dangerous Lawyer’ oleh majalah SWA, dan 'Bling-bling Lawyer' oleh salah satu majalah di Australia.

Kehidupan Awal

Hotman lahir pada 20 Oktober 1959 di desa Laguboti, Sumatra Utara. Ia adalah anak keenam dari 10 bersaudara dalam keluarga Batak Protestan.

Nama depannya diambil dari kata Batak hot ma, yang berarti 'kuat/eratlah'.

Ayahnya menjalankan perusahaan bus antarkota bernama Bintang Utara dan sering harus tinggal jauh dari rumah di ibukota Sumatera Utara, Medan.

Ibunya tetap tinggal di Laguboti dan mendorong anak-anak untuk makan dengan sehat, terutama ikan dan daun pepaya.

Delapan dari 10 anak menjadi lulusan universitas.

Hotman berencana untuk belajar di Institut Teknologi Bandung yang bergengsi di Indonesia tetapi gagal lulus ujian masuk.

Dia mengaku tahu jawabannya, tetapi tidak tahu cara mengisi lembar jawaban.

Alhasil, ia mendaftar kuliah hukum di Universitas Katolik Parahyangan di Bandung, Jawa Barat.

Dia mengatakan dia tidak pernah bermimpi menjadi pengacara karena dia biasa bertemu dengan orang-orang yang bergelar sarjana hukum namun belum bekerja.

Meskipun awalnya kurang antusias, Hotman menikmati studinya dan meraih nilai tinggi, menjadi mahasiswa pertama Fakultas Hukum yang menyelesaikan kuliah dalam tiga setengah tahun.

Dia lulus pada tahun 1981.

Karier

Setelah Hotman lulus dari fakultas hukum, salah satu teman dosennya menasihatinya untuk mendatangi kantor hukum O.C. Kaligis.

Dia naik bus ke kantor di kompleks ruko di daerah Glodok dan melamar pekerjaan.

Bekerja di Kaligis, Hotman mendapatkan pengalaman pengadilan pertamanya.

"Suatu kali OC Kaligis menyuruh saya datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Sebenarnya itu hanya sidang biasa."

"Namun, sejak pengalaman persidangan pertama itu, kaki ini tidak bisa diam. Selalu bergetar" ujarnya.

Kemudian pada tahun 1982, ia bergabung dengan firma pengacara senior Adnan Buyung Nasution, Nasution Lubis Hadiputranto.

Hotman direkrut oleh Bank Indonesia karena prestasi akademisnya yang tinggi.

Dia berhenti setelah satu tahun, kemudian mengatakan dia menyadari dia tidak akan pernah kaya di sana.

Pada tahun 1983, Hotman bekerja di Makarim & Taira S, sebuah firma hukum perusahaan internasional.

Selama 1987-1998, dia melakukan beberapa pekerjaan untuk afiliasi firma Australia, Freehill, Hollingdale & Page.

Pada tahun 1998, ia berbicara menentang pengacara asing di Indonesia.

Dia meninggalkan Makarim & Taira S untuk mendirikan perusahaannya sendiri, Hotman Paris Hutapea & Partners pada tahun 1999.

Perusahaannya berfokus pada litigasi keuangan internasional dan penyelesaian sengketa.

Ia menjadi terkenal karena membantu konglomerat Indonesia menghapus hutang luar negeri, seringkali dengan alasan pengaturan awal mereka ilegal menurut hukum Indonesia.

Tanggal 15 April 2022, Hotman Paris mengundurkan diri dari Perhimpunan Advokat Indonesia atau Peradi. Kemudian bergabung ke Dewan Pengacara Nasional (DPN) Indonesia.

(Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved