Pendidikan

Arsip Pembentukan ASEAN Dinominasikan pada Register MOWCAP Siklus Nominasi 2023-2024

Penyerahan sertifikat Memory of the World (MOW) UNESCO atas penetapan Arsip Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke ANRI dan Perpus Nasional.

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Istimewa
Arsip Pembentukan ASEAN Dinominasikan pada Register MOWCAP Siklus Nominasi 2023-2024 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Arsip Pembentukan ASEAN Dinominasikan pada Register MOWCAP Siklus Nominasi 2023-2024

Berdasarkan hasil pertemuan Executive Council of the Southeast Asia Regional Branch of the International Council on Archives (SARBICA) pada 20 April dan 13 September 2022 yang dihadiri pimpinan 10 lembaga kearsipan negara-negara ASEAN, disepakati bahwa Arsip Pembentukan ASEAN akan dinominasikan pada register Memory of the World Committee for Asia and the Pacific (MOWCAP) pada
siklus nominasi berikutnya.

SARBICA menunjuk Indonesia dalam hal ini Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai koordinator sekaligus mengoordinasikan kegiatan ini dengan Sekretariat ASEAN dan membentuk sebuah Working Group dalam rangka mempersiapkan nominasi.

Baca juga: Kepala ANRI: Arsip Nasional Negara-Negara Berpenduduk Mayoritas Muslim Dapat Berperan di Dunia

Guna meningkatkan efisiensi kinerja Working Group SARBICA untuk mempersiapkan dan finalisasi terhadap penominasian Arsip Pembentukan ASEAN dalam register MOWCAP, maka ANRI sebagai tuan rumah menyelenggarakan seminar bertajuk Indonesian Documentary Heritages: Recalling The First NAM, To Build The World Anew and Hikayat Aceh as MOW & International Seminar on ASEAN’s Formation Archives di Ruang Serbaguna Noerhadi Magetsari, ANRI, Jakarta Selatan pada 26 Juli 2023.

Acara ini akan dihadiri Anggota DPR RI dan Duta Arsip, Rieke Diah Pitaloka dan dibuka Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas.

Seminar ini membahas peran kiprah ASEAN serta strategi dan pengenalan penominasian bersama Arsip Pembentukan ASEAN pada register MOWCAP dengan menghadirkan pembicara kunci Director of Community Affairs ASEAN, Lee Yoong Yoong dan beberapa narasumber, yakni Dewan Penasihat ANRI Bidang Kemaritiman, Connie Rahakundini Bakrie, Secretary General of MOWCAP, Linh Anh Moreau, dan
Vice President of MOWCAP, Vu Thi Minh Huong.

Selain itu, akan dilaksanakan penyerahan sertifikat Memory of the World (MOW) UNESCO atas penetapan Arsip Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) I, Arsip Pidato Sukarno di PBB, dan Naskah Hikayat Aceh dari Kementerian Luar Negeri RI kepada ANRI dan Perpustakaan Nasional RI.

Penyerahan sertifikat tersebut didasarkan pada hasil sidang Dewan Eksekutif UNESCO pada Mei 2023 yang membuahkan keputusan bermakna bagi bangsa Indonesia. Melalui sidang tersebut Indonesia berhasil menunjukkan dan menambah kembali pengakuan dunia terhadap arsip yang dimiliki Indonesia.

Arsip pidato Presiden Soekarno di Sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, 1960 To Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN Build the World Anew dan arsip KTT GNB I berhasil ditetapkan UNESCO menjadi MOW.

Arsip pidato Presiden Soekarno tersebut diusulkan oleh Indonesia (single nomination). Sedangkan arsip pertemuan KTT GNB I merupakan hasil usulan bersama (joint nomination) antara Aljazair, Mesir, India, Indonesia, dan Serbia.

Arsip pidato Presiden Soekarno di Sidang PBB, New York, 1960 "To Build the World Anew" memuat pemikiran Presiden Soekarno tentang nasionalisme, antikolonialisme, anti-imperialisme, solidaritas dan keadillan sosial antarbangsa, perdamaian, kebijakan koeksistentsi, pelucutan senjata, restrukturisasi PBB dan Pancasila sebagai ideologi alternatif.

Arsip tersebut dapat menunjukkan bukti bahwa Presiden Sukarno mendorong negara lain di dunia untuk lebih efektif dalam menciptakan perdamaian dan kesetaraan dunia yang diwujudkan dalam GNB pada tahun 1961.

Pidato Presiden Soekarno tersebut terekam dalam arsip yang dikelola ANRI, terdiri dari 28 lembar arsip
tekstual, 2 arsip foto, 5 roll film dan 1 kaset rekaman suara.

Sementara itu, arsip KTT GNB I yang diselenggarakan di Beograd, Yugoslavia merekam informasi dan menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia saat itu mampu menunjukkan peran aktif negara dunia ketiga dalam meredakan ketegangan, seruan mengakhiri kolonialisme, imperialis medan rasisme, serta mendorong hidup berdampingan secara damai di dunia.

Baca juga: Digitalisasi Pengelolaan Arsip BPJS Ketenagakerjaan Diganjar Penghargaan oleh ANRI

Khazanah arsip yang dinominasikan oleh lima negara ini terdiri dari 76 lembar arsip tekstual, 242 lembar foto, 1 arsip audio dan 15 arsip film.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved