Pilpres 2024
AHY Lempar Isu Jokowi Jegal Anies Baswedan, Survei Buktikan hanya Sedikit yang Percaya
AHY menduga ada upaya pemerintahan Jokowi ganjal pencalonan Anies Baswedan. Namun hasil survei menyebut sedikit yang percaya isu itu.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Isu adanya upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo menjegal bakal calon presiden ternyata tidak mendapat respon masyarakat.
Hanya sebagian kecil masyarakat yang percaya ada upaya sistematis untuk menjegal langkah Anies Baswedan maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
Belum lama ini Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melontarkan isu tersebut.
AHY menduga upaya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengajukan Peninjauan Kembali (PK) terkait kepengurusan Partai Demokrat untuk menjegal pencalonan Anies.
Menurut dia, anak buah Presiden Joko Widodo itu terus mengganggu soliditas Partai Demokrat yang menjadi anggota Koalisi perubahan untuk Persatuan (KPP).
Koalisi ini terdiri dari Demokrat, Nasdem, dan PKS. Jika salah satu dari partai itu keluar, maka Anies kehilangan tiket maju sebagai calon presiden.
Baca juga: Dirinya Disebut Orang Kampungan oleh Luhut, AHY: Ada Upaya Tidak Ingin Koalisi Perubahan Terjadi
“PK ini bukan tidak mungkin erat kaitannya dengan kepentingan politik pihak tertentu.
Tujuannya jelas, menggagalkan pencapresan Saudara Anies Baswedan,” ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, 3 April 2023.
Namun hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menyebut mayoritas publik tidak mempercayai isu penjegalan Anies Baswedan dari posisi bakal calon presiden (capres).
Seperti dilansir Kompas.com, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari 1.220 responden, hanya 19,9 persen responden yang mempercayai isu penjegalan Anies.
“Kemudian kita tanya isu penjegalan Anies sebagai capres yang percaya terhadap isu ini-itu 19,9 persen,” kata Burhan dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Indikator Politik Indonesia, Minggu (23/7/2023).
Sementara itu, mayoritas responden tidak mempercayai isu penjegalan Anies dengan jumlah mencapai 46,7 persen.
Sementara, 33,4 persen responden lainnya mengaku tidak bisa menjawab. “Karena mungkin mereka enggak tahu ya,” tutur Burhan.
Baca juga: Nasib Bacawapres Anies Baswedan, AHY: Tidak Sekadar Berharap Deklarasi Lalu Goyang
Lebih lanjut, para responden ditanya mengenai siapa pihak yang dianggap menjegal Anies maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Sebanyak 19,9 persen responden itu kemudian menjawab 10,1 persen lawan politik Anies, 8,5 persen PDI-P, 3,2 persen Ganjar Pranowo, Prabowo 3,2 persen, Megawati 3,1 persen, pemerintah 2,8 persen, dan lainnya.
Meski anggapan mereka ditujukan kepada banyak pihak, kelompok yang mempercayai isu ini hanya sebagian kecil dari seluruh responden.
“Sebagian besar tidak percaya sama isu itu,” papar Burhanuddin.
Bantahan Luhut Pandjaitan
Sebelumnya isu adanya upaya pemerintan menjegal Anies Baswedan juga ditepis oleh Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Luhut, Presiden Joko Widodo tidak akan menjegal calon tertentu. Sebab, ia merupakan orang yang demokratis.
Baca juga: Luhut Sebut AHY Kampungan, Jansen Sitindaon Ungkit Dosa Jokowi Hingga Bandingkan Prestasi SBY
"Presiden itu bukan seperti yang dibilang Agus Yudhoyono tadi. Enggak betul sama sekali itu, saya jamin kalau itu.
Saya kan perwira, kalau itu saya jamin enggak ada, jadi enggak usah bikin bicara-bicara, kampungan itu menurut saya," kata Luhut dalam program Rosi di Kompas TV, Kamis (20/7/2023).
Survei Indikator ini digelar pada 20-24 Juni 2023. Survei dilakukan terhadap 1.220 responden dari seluruh provinsi dengan usia minimal 17 tahun atau sudah bisa mengikuti pemilu.
Survei dilakukan secara tatap muka dan memilih responden dengan metode simple random sampling. Margin of error dari survei ini sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Indikator Politik: Mayoritas Responden Tak Percaya Anies Dijegal Jadi Capres"
| Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
|
|---|
| Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
|
|---|
| Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
|
|---|
| AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
|
|---|
| Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Tidak-Ada-Upaya-Penjegalan-Anies-Baswedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.