Tawuran Pelajar

Heru Budi Hartono Gertak Pelajar SMPN 188, Cabut KJP dan DO Siswa yang Tawuran dan Narkoba

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono coba menggertak pelajar yang hobi tawuran. Di depan siswa SMPN 188 dia akan cabut KJP.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
warta kota/miftahulmunir
Pj Gubernur meninjau belajar mengajar di SMPN 188 Jakarta, Jakarta Timur, Jumat (21/7/2023). Dalam kunjungan itu Heru minta pelajar jangan tawuran dan memakai narkoba. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mendatangi SMPN 188, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (21/7/2023) pagi.

Ia datang bersama Wali Kota Jakarta Timur untuk meninjau proses belajar mengajar di SMP tersebut.

Menurutnya, ini merupakan kunjungan ke sekolah yang ketiga kalinya di DKI Jakarta pasca masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

"Anak-anaknya ceria-ceria, dua kelas tadi masuk semua muridnya dibanding kemarin (sekolah lain yang ditinjau) ada yang sakit dan sebagainya, semangat belajar," kata Heru.

Heru tadi memberikan pesan kepada para siswa untuk semangat belajar, tidak tawuran, merokok dan tidak boleh menggunakan narkoba.

Pria berkacamata itu memberikan ultimatum kepada seluruh siswa apabila ketahun tawuran, merokok dan narkoba akan di keluarkan dari sekolah atau dicabut Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Baca juga: Polisi Telat Datang, Viral di Medsos Pelajar Bogor Hendak Tawuran, Konvoi Acungkan Senjata Tajam

Ia juga meminta kepada Kepala Sekolah SMPN 188 dan para guru agar mengawasi anak didiknya secara ketat.

"Supaya mereka anak Jakarta bisa berprestasi semuanya, bisa meraih peluang-peluang yang ada dikemudian hari," ujarnya.

Menurutnya, di SMPN 188 Jakarta ini, satu kelas ada sekira 36 siswa dan yang mendapat KJP sebanyak 16 orang.

Pemprov DKI berkomitmen bakal memberikan KJP bagi anak-anak atau siswa yang orangtuanya tidak mampu.

Baca juga: Tahun Ajaran Baru Sekolah, Pelajar SMA Mulai Tawuran Pakai Celurit di Penjaringan

"Jadi KJP itu berdasarkan data DTKS," singkatnya.

Sebelumnya, Sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) DKI 2023 masih dikeluhkan oleh warga Jakarta karena bingung dengan sistem zonasi.

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono sudah lakukan evaluasi secara internal terkait sistem zonasi sekolah.

"Ya evaluasinya kita harus melayani mereka yang memang ada orangtua yang belum familiar dengan sistem komputer, itu kita layani," ucapnya, Kamis (20/7/2023).

Menurutnya, dengan sistem pendaftaran secara online untuk peecepatan pelayanan kepada masyarakat.

Sehingga masyarakat bisa melakukan pendaftaran anak sekolah dari rumah dan menunggu hasilnya secara online juga.

"Tadi saya juga sudah bicara dengan Pak Sekda dan dinas pendidikan, ada beberapa zonasi, contohnya memang pertama meningkatkan kreatifitas guru, karena zonasi," tuturnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved