Berita Tangerang

Kisruh Lahan, SDN Lengkong Karya Tangsel Dikeliling Tembok Cuma Menyisakan Jalan untuk Orang

Pemilik lahan di dekat SDN Lengkong Karya Tangerang Selatan menembok keliling sekolah dan hanya menyisakan 1 mete

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Dian Anditya Mutiara
Wartakotalive/Rafzanjani Simanjorang
Kisruh Lahan, Pintu Masuk SDN Lengkong Karya di Tangsel Ditutup, Pemilik Lahan Bermurah Hati Sisakan 1 Meteran untuk Keluar Masuk Siswa 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG- Pemilik lahan di dekat SDN Lengkong Karya Tangerang Selatan menembok keliling sekolah dan hanya menyisakan 1 meter untuk keluar masuk orang. 

Akibatnya, siswa siswi SDN Lengkong Karya, Tangerang Selatan sempat menumpuk di depan gerbang sekolah.

Salah satunya diduga kuat karena pintu masuk ke sekolah ditembok pemilik lahan.

Pemilik lahan hanya menyisakan satu meteran untuk akses keluar masuk murid dan guru.

Neneng Herdiyani (49) selaku kepala SDN Lengkong Karya, Tangerang Selatan menjelaskan penumpukan wali dan murid bukan karena pintu yang ditembok.

"Karena hari pertama masuk, jadi banyak wali murid yang mengantar anaknya yang masuk kelas 1 SD. Dan dari awal memang pengantaran hanya sampai batas gerbang saja," kata Neneng, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Pagar Bak Benteng Istana, Ini Penampakan Rumah Panji Gumilang di Depok

Menurutnya, biasanya wali murid setelah mengantar si buah hati langsung pulang.

Neneng sendiri berharap agar permasalahan tanah bisa terselesaikan dengan cepat.

"Agar sekolah punya akses masuk yang legal. Ini supaya mutu pendidikan di sini tercapai," kata Neneng.

Sebelumnya, akses masuk ke sekolah ditutup oleh pemilik lahan karena lambatnya respon dari pemerintah terkait kisruh lahan.

Pemilik lahan bermurah hati dengan memberikan ruang satu meteran untuk keluar masuknya guru dan siswa.

Neneng mengatakan sejak dirinya menjabat sebagai kepala sekolah setahun lalu, pemilik lahan berinisial HW sudah menginformasikan terkait hak tanahnya.

Katanya, sang pemilik lahan tengah menanti pembayaran tanahnya, namun tak kunjung dilunasi.

Baca juga: Tembok Sekolah Embun Pagi Islamic School di Pondok Kelapa Roboh Timpa Rumah dan Mobil Warga

Sebelum menembok pintu masuk pekan lalu, H pun memberitahu niatnya kepada Neneng.

"Sebelum ditembok, beliau sudah meminta izin kepada saya, memberitahu mau menutup pintu ini. Pihak sekolah diberi satu meter," katanya saat ditemui di sekolah, Senin (17/7/2023).

Neneng mengatakan kisruh lahan sebenarnya telah berlangsung sejak lama.

Setahu dirinya, HW sudah kerap meminta kejelasan atau respon dari pemerintah terkait lahannya.

"Keinginan pak HW juga sudah saya sampaikan ke dinas, ke kelurahan juga," ucapnya.

Hanya saja, setahu dirinya anggaran untuk lahannya akan dianggarkan di anggaran perubahan. 

Waktu yang cukup lama bagi pemilik lahan.

Penembokan pun dilakukan beberapa hari lalu.

"Saat dikabarin akan ada penembokan, saya juga sudah kabarin ke dinas," katanya.

"Tapi masih Alhamdulillah diberikan satu meteran. Dan tadi sudah ada komunikasi melalui telpon dari pemilik lahan dengan dinas," tutupnya.

Sebagai kepala sekolah, Neneng hanya bisa berharap kisruh lahan segera berakhir dan pintu dapat terbuka normal kembali untuk 277 murid yang ada di sekolah tersebut. (Raf)

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved