Pembunuhan

Biadab, Suami Ikut Aliran Sesat, Istri Dimutilasi, Otak Disantap dan Tengkorak Jadi Asbak

Sebuah berita pembunuhan paling brutal datang dari Meksiko. Seorang pria memutilasi sang istri, lalu otak dibikin taco, dan tengkorak jadi asbak.

Editor: Valentino Verry
mirror.co.uk
Alvaro dan almarhum istrinya, Maria Montserrat Animas Montiel, saat masih hidup. Alvaro yang tinggal di Puebla, Meksiko, kerasukan setan hingga tega membunuh dan memutilasi jasad istrinya itu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kebiadaban manusia di dunia ini kian meningkat tiap tahun.

Terbaru, warga Meksiko dikejutkan oleh berita paling biadab di dunia, yakni seorang pria muda bernama Alvaro membunuh istrinya, Maria Montserrat Animas Montiel.

Menurut ulasan Mirror.co.uk, Alvaro yang berusia 32 tahun ini gelap mata membunuh istrinya karena mengikuti aliran sesat.

Baca juga: Memelas Minta Ampun ke Keluarga Korban Mutilasi Bekasi, Ecky Ngaku Sangat Mencintai Angela

Yang bikin merinding, setelah dibunuh jasad sang istri dimutilasi. Bagian otak dimasak jadi taco.

Pria tersebut mengaku diperintah oleh Santa Muerte (Bunda Kematian Suci) dan iblis untuk melakukan aksinya gilanya itu.

Kini, Alvaro ditahan polisi setempat. Dia ditahan sejak 2 Juli 2023.

Menurut laporan, aksi pembunuhan yang dilakukan Alvaro terhadap istrinya terjadi pada 29 Juni 2023 lalu.

Baca juga: Mutilasi di Bekasi, Tangis Kakak Kandung Angela Pecah di Persidangan: Kok Nasib Mu Begini Tik?!

Ada dugaan, saat membunuh sang istri, pelaku ini tengah berada di bawah pengaruh zat terlarang.

Selama interogasi, dia memberitahu petugas bahwa Santa Muerte (Bunda Kematian Suci) dan iblis telah memerintahkannya untuk melakukan kejahatan tersebut.

Oleh karena itu, ia harus menuruti perintahnya. Dia tak ingin menolak perintah orang suci dan iblis tersebut.

Setelah pembunuhan itu, Alvaro yang kemudian dijuluki "Cannibal of Puebla" itu diduga memotong-motong tubuh korban Maria Montserrat Animas Montiel dan memasukkan jenazahnya ke dalam kantong plastik.

Dia diduga melemparkan beberapa dari potongan tubuh tersebut ke jurang di belakang rumah mereka.

Ilustrasi mutilasi.
Ilustrasi mutilasi. (Istimewa)

Sisa potongan tubuh lainnya, disimpan di dalam properti rumah mereka.

Menurut sumber yang dekat dengan Alvaro, pria itu mengaku memakan sebagian otak istrinya dengan dibuat taco, dan menggunakan sebagian tengkorak istrinya yang hancur sebagai asbak.

Dua hari setelah pembunuhan itu, Alvaro memanggil salah satu putri tirinya untuk mengakui kejahatannya.

Lantas putri tirinya memberi tahu neneknya tentang pengakuan Alvaro tersebut.

Ibu korban, Maria Alicia Montiel Serran, mengatakan tak menyangka menantu prianya sangat tega membunuh putrinya.

"Dia menyuruh salah satu putrinya untuk datang dan menjemput ibunya karena 'saya sudah membunuhnya dan memasukkannya ke dalam tas'."

Maria Alicia menambahkan bahwa Alvaro mengaku mencincang tubuh korban berusia 38 tahun itu dengan parang, pahat, dan palu.

"Saya memanggilnya sambil menangis, menanyakan mengapa dia melakukan itu padanya jika dia bukan orang jahat," tutur Maria.

"Tetapi ia hanya berkata saya membunuhnya, saya potong-potong, dan saya lempar dia ke jurang di dalam tas."

Alvaro pun menambahkan selama ia membunuh istrinya, ia yakin istrinya tak merasa kesakitan.

"Dia tidak menderita."

Diketahui, Maria Montserrat menikahi Alvaro kurang dari setahun yang lalu.

Dia memiliki lima anak perempuan, berusia 12 hingga 23 tahun.

Dua anak bungsu tinggal bersama pasangan itu dan, menurut nenek, mereka menjadi sasaran kekerasan dan pelecehan seksual dari ayah tiri mereka.

"Dia akan memata-matai mereka saat mereka mandi, dan putriku, yah, kamu tahu bahwa karena cinta, dia selalu memihak padanya," tutur Maria Alicia.

Keluarga korban mengklaim Alvaro seorang tukang bangunan yang gemar meminum alkohol.

Pelaku juga mengonsumsi obat-obatan terlarang serta melakukan kekerasan terhadap istrinya.

Keluarga mengatakan pasangan itu sering memposting tentang pemujaan mereka terhadap Santa Muerte di media sosial.

Polisi dilaporkan menemukan altar ilmu hitam di rumah mereka.

"Narkoba, dia menggunakannya, dan dia mendengus kokain dan segalanya," ungkap Maria Alicia.

"Yah, saya pikir dia memiliki masalah mental karena melakukan hal seperti itu." jelasnya lagi.

"Dia mengagumi yang di bawah, yah, saya tahu karena dia punya Santa Tato Muerte di salah satu kakinya yang berwarna-warni." tegasnya.

Lebih lanjut, kini keluarga korban belum bisa memakamkan ibu lima anak tersebut.

Hal ini lantaran polisi masih mencari sebagian jenazahnya yang juga diperlukan untuk tes DNA.

Kini pelaku akan mendapatkan hukuman berat atas perbuatannya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved