Ganjar Pranowo Akhirnya Copot Kepala Sekolah di Rembang Yang Pungut Iuran Infak ke Siswa

Ganjar Pranowo Akhirnya Copot Kepala Sekolah di Rembang Yang Pungut Iuran Infak ke Siswa

Editor: Joanita Ary
tangkapan layar Instagram @ganjar_pranowo
Ganjar Kaget Dicurhati Siswa SMKN 1 Sale Rembang Ada Pungli Berkedok Infaq di Sekolah 

WARTAKOTALIVECOM – Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah akhirnya mencopot Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sale Kabupaten Rembang karena dugaan pungutan liar atau pungli.

Menurutnya, penarikan iuran tersebut dilakukan dengan dalih infak

Ganjar juga mengaku telah memerintahkan agar uang yang telah terkumpul dikembalikan.

"Dia kami bebas tugaskan. Kemudian kami melakukan pengecekan dan minta untuk dikembalikan," ujar Ganjar melalui keterangan tertulis.

Menurut Ganjar pencopotan itu ia lakukan kejadian serupa tak terjadi lagi di kemudian hari di wilayahnya.

Ganjar meminta masyarakat yang mengalami atau mengetahui kejadian serupa agar tak segan untuk melapor.

Ganjar mengatakan ia telah berulang kali mengingatkan agar tidak menarik iuran apapun dalam bentuk apapun kepada siswa maupun orang tua atau wali.

Pasalnya telah ada regulasi yang mengatur larangan tersebut.

"Jadi kami titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan," kata dia.

Ganjar menyebut, ada sejumlah cara lain yang bisa dilakukan sekolah selain menarik iuran dari siswa maupun orang tua.

"Ada beberapa sekolah cukup kreatif, dia membangun dengan mengundang alumni, itu kan boleh tapi bukan siswa, kasihan siswanya," tuturnya.

Kasus ini berawal saat Ganjar bertemu dengan sejumlah siswa-siswi SMK di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Saat itu Ganjar kaget ketika seorang siswi menceritakan jika ia membayar uang infak kepada sekolah sebesar Rp 300 ribu.

Kemudian Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah Uswatun Hasanah mengungkapkan, berdasarkan hasil pengecekan, uang hasil iuran itu rencananya digunakan membangun sarana ibadah.

Dia mengatakan, dari total 534 siswa, ada sebanyak 460 di antaranya sudah membayar.

Kemudian sebanyak 44 siswa tidak membayar karena tidak mampu. Serta 30 siswa tidak membayar lantaran pertimbangan sudah tahun keempat.

"Sampai saat ini dana yang terkumpul Rp 130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala. Pembangunan musala saat ini sudah mencapai 40 persen," kata dia.

 

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved