LGBT

MUI Resah Kaum LGBT se-ASEAN Kumpul di Jakarta, Anwar Abbas: Pemerintah Harus Larang ini!

Kaum LGBT se-ASEAN akan menggelar pertemuan di Jakarta pekan depan. Hal ini bikin MUI resah, karena menyimpang dari norma agama.

Editor: Valentino Verry
ibadah.co.id
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas minta pemerintah melarang acara pertemuan komunitas LGBT se-ASEAN yang akan berlangsung 17-21 Juli 2023 di Jakarta. Jika terlaksana ini melanggar konstitusi. 

"Ini menurut saya mengkhawatirkan. Ini kan berarti terjadi pergeseran perilaku sosial," terang Jekek sapaan akrabnya.

Dia menjelaskan penyelesaian permasalahan itu tidak bisa dilakukan dengan regulasi.

Menurutnya perlu dibangun kesadaran terkait apa dampak yang muncul akibat hal tersebut.

"Kita bangun kesadaran dengan pendekatan-pendekatan, melalui konseling, asesmen dan pendampingan. Kalau sudah mapan, kita perkuat dengan regulasi," jelasnya.

Saat ditanya berapa jumlah temuan di lapangan atas fenomena itu, Jekek menyebutnya tinggi namun dia tak merinci berapa jumlah temuan LGBT itu.

"Umpamanya tiga temuan menurut saya sudah tinggi karena ada anomali, anak usia sekolah kok. Ada problem baru di Wonogiri berkaitan indikasi LGBT ini," imbuh dia.

Kedepan pihaknya akan membahas bagaimana cara memecahkan masalah itu. Pihaknya bersama dinas terkait akan mendeteksi potensi-potensi masalah yang muncul seperti HIV/AIDS.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Setyarini, mengatakan LGBT menjadi salah satu penyebaran HIV. Menurut dia, fenomena tersebut seperti fenomena gunung es.

Pihaknya juga mencoba melakukan screening kepada orang-orang yang berpotensi terpapar usai melakukan pendekatan.

"Memang ada potensi kenaikan kasus HIV karena LGBT, tapi faktor penyebabnya ada banyak," ujarnya.

Orang Tua Diminta Waspada

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Kurnia Listyarini, mengatakan peran pengawasan orang tua dan lingkungan diperlukan dalam mengantisipasi fenomena itu.

Lingkungan perlu mengetahui komunitas yang dekat dengan si anak.

Kemudahan akses dengan perkembangan teknologi informasi justru dimanfaatkan sekelompok orang yang memiliki maksud tertentu, salah satunya komunitas LGBT yang terendus tersebar di sejumlah kecamatan di Wonogiri.

"Saat lingkungan melihat tanda-tanda komunitas yang berkumpul sampai malam, itu belum tentu komunitas yang sekedar tidak aman dari minuman keras atau sejenisnya, namun ternyata dari perilaku menyimpang (LGBT)," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (19/5/2023).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved