Pilpres 2024

AHY Dilepas, Yenny Wahid Cawapres Terkuat Anies Baswedan di Pilpres 2024, Diumumkan Usai Ibadah Haji

Cawapres Anies Baswedan mulai kelihatan, Koalisi Perubahan tampaknya sepakat mengusung Yenny Wahid untuk dampingi Anies Baswedan.

Editor: Valentino Verry
Instagram
Yenny Wahid, putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dikabarkan menjadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024. Yenny diprediksi akan merebut suara NU. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Setelah melalui perdebatan alot, akhirnya cawapres Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan mengerucut satu nama yang cukup kuat, yakni Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid.

"Sebagai seorang sahabat dari Yenny, saya akan mengatakan, saya akan sangat bahagia, jika dia dipilih Anies jadi calon wakil presiden,” ujar Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (23/6/2023).

Yenny Wahid kian menonjol setelah intens melakukan pertemuan dengan sejumlah politisi Partai Nasdem.

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid tersebut bahkan terang-terangan diajukan Partai Nasdem sebagai kandidat cawapres Anies.

Karena itu, Ahmad Ali berharap Anies Baswedan mau memilih Yenny Wahid menjadi pendampingnya di Pilpres 2024.

Sementara itu, informasi yang diperoleh Tribunnews.com, Yenny Wahid dianggap repsentatif mewakili suara pemilih NU (Nahdlatul Ulama).

Selain berasal dari Jawa Timur yang memiliki basis suara pemilih besar di Indonesia, Yenny Wahid juga dianggap bisa mengakumulasi suara perempuan.

Baca juga: Yenny Wahid Berharap Veddriq Leonardo Bisa Pertahankan Rekor di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2023

Yenny Wahid disebut-sebut sebagai jalan tengah kebuntuan nama cawapres Anies Baswedan setelah sebelumnya nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sempat mengemuka.

Yenny Wahid merupakan mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bidang Komunikasi Politik tahun 2006 lalu.

Diharapkan dia bisa diterima anggota Koalisi Perubahan lainnya seperti Demokrat dan PKS.

Sejauh ini terdapat tiga nama sosok yang disebut-sebut masuk dalam bursa bakal cawapres Anies.

Baca juga: Yenny Wahid: BNPT dan Densus 88 Jadi Rujukan Pencegahan Terorisme Dunia

Mereka adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.

Yenny dipandang memiliki sejumlah keunggulan yang bisa melengkapi Anies dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

“Naif kalau kita katakan Yenny Wahid itu tidak menjadi salah satu orang yang dipandang pantas mendampingi Anies,” tandas Ali.

Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Ahmad Ali menyatakan Yenny Wahid berpotensi besar jadi cawapres Anies Baswedan.
Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Ahmad Ali menyatakan Yenny Wahid berpotensi besar jadi cawapres Anies Baswedan. (Warta Kota/Leonardus Wical Zelena Arga)

Rekam Jejak Yenny Wahid

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan tokoh seperti Yenny yang memiliki kapasitas dan memiliki rekam jejak yang baik, sudah sepantasnya dipertimbangkan Anies menjadi bakal cawapresnya.

Ia lalu menjelaskan sejumlah kelebihan Yenny.

Pertama, kata Ahmad Ali, Yenny merupakan figur yang bisa mewakili Nahdlatul Ulama (NU).

Sebab, ia merupakan cucu KH Wahid Hasyim, pendiri NU, dan mewarisi pemikiran Gus Dur sebagai figur yang menjunjung tinggi pluralisme.

“Pikiran-pikiran Gus Dur itu tergambar dalam diri seorang Yenny Wahid, karena dia punya waktu yang cukup mendampingi almahrum Gus Dur selama hidup beliau."

"Saya mengapresiasi, siapa pun yang menjadi presiden harusnya mempertimbangkan Yenny Wahid sebagai salah satu (kandidat) wakil presiden,” katanya.

Diumumkan Seusai Ibadah Haji

Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dalam waktu dekat ini akan memiliki cawapres wanita yang tangguh.
Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dalam waktu dekat ini akan memiliki cawapres wanita yang tangguh. (Bangka Pos/Adi Saputra)

Sebelumnya, Anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan Sudirman Said menyebut Anies Baswedan tinggal mencari waktu terbaik untuk mengumumkan nama bakal cawapresnya.

Kemungkinan, waktu terbaik itu ialah usai ia kembali dari melaksanakan ibadah haji di tanah suci.

Sudirman juga menyebut Anies telah memberitahukan nama bakal cawapres pilihannya kepada para ketua umum partai pendukung.

Menurut Sudirman, tiga ketua umum partai politik pengusung Anies Baswedan yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS sudah mengetahui satu nama bakal cawapres di kantong Anies.

“(Anies sudah) berkeliling ke semua pimpinan partai untuk pamitan sekaligus menjelaskan arah keputusannya itu,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, Anies juga meminta Tim Delapan KPP berhenti membicarakan penentuan bakal cawapres. Sebab, waktunya sudah selesai.

“Sekarang sudah harus dipersiapkan mengidentifikasi tempat, acaranya bagaimana, jadi hal teknis kita kerjakan,” ujarnya.

Sosok bakal calon wakil presiden (Cawapres) Anies disebut akan diumumkan setelah ia pulang dari menunaikan ibadah haji.

Adapun Anies bertolak ke Tanah Suci pada 22 Juni 2023.

Informasi rencana pengumuman sosok bakal cawapres Anies dikonfirmasi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Muzzammil Yusuf. Ia juga diketahui sebagai anggota Tim Delapan KPP.

“Sepulang dari haji, Insyaallah beliau akan umumkan (cawapres)," ujar Muzzammil saat dimintai konfirmasi, Jumat (23/6/2023).

Menurut dia, Anies sudah meminta agenda atau kegiatan selama satu bulan ke depan dibahas.

Adapun Tim 8 KPP sepenuhnya menyerahkan pemilihan nama cawapres ke mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Tim 8 sudah jumpa Pak Anies menjelang Pak Anies berangkat haji. Dan Tim Delapan yang mewakili tiga partai alhamdulillah solid," ujarnya.

Reaksi Partai Demokrat

Menanggapi hal ini, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat , Herzaky Mahendra Putra mengingatkan Nasdem mematuhi perjanjian KPP.

Bagi Demokrat, kata Herzaky, persoalan cawapres Anies sudah selesai dan sudah menandatangani piagam.

“Sudah kita serahkan (penentuan bakal cawapres) pada Mas Anies. Sudah clear, kita dukung,” ujar Herzaky pada Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

Herzaky mengingatkan semua pihak internal KPP menghormati keputusan Anies yang sampai saat ini telah menyimpan satu nama cawapres. Hanya saja, sosoknya belum diumumkan ke publik.

Ia juga meminta Anies tetap memiliki keleluasaan memilih pasangannya dalam menghadapi Pilpres 2024.

“Kalau Mas Anies sudah memilih, janganlah diganggu-ganggu, jangan dijegal-jegal, jangan diotak-atik. Biarkan Mas Anies dong,” tutur Herzaky.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved