Pilpres 2024

Sandiaga Gabung PPP, Loyalis Erick Thohir 'Meradang': Gerindra Saja Dikhianati demi Tiket Cawapres

Dede Budhyarto yang dikenal sebagai relawan Jokowi dan loyalis Erick Thohir menyinggung kiprah politik Sandiaga Uno

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Dede Budhyarto (Dok Twitter @kangdede78) menyinggung Sandiaga Uno yang bergabung dengan PPP 

Antara lain, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Terkait hal tersebut, Sandiaga Uno angkat bicara.

Dirinya menjelaskan keputusan politiknya tidak terpaku pada partai politik, tetapi lebih kepada pemikiran dan konsep Poros Percepatan Pembangunan yang ditawarkannya.

Baca juga: Presiden PKS Beda Pendapat dengan Majelis Syura, Soal Sandiaga Jadi Cawapres Anies Baswedan

Sebab, menurutnya, kontestasi demokrasi dan pemilihan kaderisasi kepemimpinan nasional harus difokuskan kepada isu utama, yakni pemulihan ekonomi dan keberlanjutan pembangunan.

"Apa isu utamanya? Karena saya keliling Indonesia, mulai dari Aceh sampai Papua, bahwa isu utama itu adalah mengenai ekonomi. Saya ingin justru diskursus ini berbicara lebih banyak tentang ekonomi, di mana kesejahteraan masyarakat, lapangan kerja, (stabilitas) harga-harga bahan pokok," ungkap Sandiaga Uno di Komplek Parlemen Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Jumat (9/6/2023).

"Nah, kalau kita sepakat dulu nih, diskursusnya ekonomi, dengan PPP kini saya sedang mengikuti proses, ada yang menyebutnya 'ospek' dari Plt Ketum, karena saya ingin meyakini saya harus bergabung dengan partai untuk membawa pemikiran ini. Dan mudah-mudahan dalam beberapa minggu ke depan, ini bisa kita finalkan," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Sandiaga Uno terkait hubungannya dengan PKS.

Sebagai sahabat yang telah berjuang tujuh tahun bersama, dirinya mengajak PKS ikut ke dalam Poros Percepatan Pembangunan.

Pemikiran tersebut katanya disambut baik oleh para pimpinan PKS.

Bahkan, lanjutnya, terdapat sejumlah catatan untuk meningkatkan perekonomian bangsa, di antaranya pembangunan ekonomi syariah dan penanganan hukum yang lebih berkeadilan.

Selain itu, terdapat juga catatan dalam sejumlah agenda keumatan dan agenda kebangsaan yang bisa dilakukan bersama.

"Karena membangun Indonesia ini kita tidak bisa terpecah belah, kita harus bersatu padu karena waktunya ini sangat sempit, (bonus demografi) cuma 13-15 tahun ke depan. Bonus demografi ini harus kita pastikan di mana kita harus menghimpun semua kekuatan bangsa untuk membangun Indonesia ke depan," jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkan Sandiaga Uno, PPP telah sepemikiran dengan konsep Poros Percepatan Pembangunan yang ditawarkannya.

Dirinya pun berharap PKS bisa ikut bagian dari Poros Percepatan Pembangunan untuk membangun bangsa bersama.

"Ini tentunya kita bicara bagaimana membangun bangsa bersama," ungkap Sandiaga Uno.

"Sekarang PPP sudah menemui kesepahaman, saya sekarang tengah mengikuti proses 'perpeloncoan' dan ini masih berjalan dan mudah-mudahan segera kita finalkan," ungkap Sandiaga Uno.

Penulis : Yolanda Putri/Alfian Firmansyah/Wartakotalive.com

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved