Pendidikan

Unkris Mewisuda 1.418 Lulusan di Sentul, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Sampaikan Orasi Ilmiah

Kepala Staf TNI AD Jenderal Dudung Abdurachman sampaikan orasi ilmiah saat Universitas Krisnadwipayana mewisuda 1.418 lulusan di Sentul Bogor.

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Istimewa
Unkris Mewisuda 1.418 Lulusan di Sentul, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman Sampaikan Orasi Ilmiah 

Tren perkembangan teknologi juga telah bergeser sehingga perusahaan teknologi digital merajai ekosistem dan ekonomi dunia. Perubahan-perubahan tersebut, sangat berdampak pada generasi milenial.

“Di era ini semua orang terbuka peluang untuk menjadi pengusaha karena kemajuan teknologi. Peluang menjadi pengusaha ini penting, karena lapangan pekerjaan menjadi semakin berkurang akibat kemajuan teknologi,” tambahnya.

Para lulusan perguruan tinggi, lanjut Prof Gayus, perlu melakukan perubahan paradigma berpikir. Apabila sebelum era digital, untuk menjadi pemenang hanya perlu lebih efisien dan produktif, maka pada era sekarang perlu diperkuat dengan inovasi, kreativitas, serta enterpreneurship.

Lebih lanjut Prof Gayus juga meminta agar para lulusan Unkris untuk tetap menjadi manusia pembelajar. Kegiatan belajar tidak lagi berlangsung di ruang kelas, tetapi belajar dari ruang kerja yang nyata di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Kurangnya Asupan Gizi dan Latihan Fisik Picu Resiko Penurunan Kekuatan dan Fungsi Otot Pada Lansia

Dalam era disrupsi saat ini, menurut Prof Gayus, para sarjana harus terus mengembangkan soft skill yang sangat strategis seperti kemampuan membangun jaringan (networking) dengan berbagai pihak, kemampuan penyesuaian diri untuk bekerja dan berpikir interdisipliner, kebiasaan membagi data dan informasi sebab data dan informasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang memiliki peran yang sangat penting, baik dalam tugas-tugas di pemerintahan maupun di sektor swasta/usaha.

Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya, Kasad Jend. TNI Dudung mengatakan bahwa wisuda merupakan suatu langkah awal bagi para wisudawan untuk memasuki gerbang pengabdian yang baru dalam melaksanakan tridarma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat luas.

Karena itu para wisudawan hendaknya menyiapkan diri dengan sebaik mungkin, berbekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari Unkris.

“Bekal yang didapat selama Anda kuliah, dapat dikembangkan secara lebih maksimal agar memiliki nilai tambah, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi yang lebih penting lahi adalah mendorong kemajuan bangsa,” kata Kasad.

Ia mengingatkan bahwa sebagai lulusan perguruan tinggi, alumni Unkris merupakan bagian dari generasi pemikir, di mana kelompok generasi ini menjadi pilar penting dan memiliki peranan besar dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Menteri PUPR Basuki Jadi Kandidat Bakal Cawapres Ganjar: Saya Seorang Birokrat dan Sudah Tua!

Maju mundurnya suatu bangsa sedikit banyak ditentukan oleh pemikiran dan kontribusi aktif para cendekiawan yang digadang-gadang sebagai agen perubagan (agent of change).

Diakui Kasad, saat ini pada tataran global pendidikan memiliki peran yang signifikan untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu menjadikan SDM Indonesia lebih berkualitas merupakan kunci penting untuk bisa memenangkan kompetisi atau persaingan di tingkat global.

Ia juga mengingatkan perubahan gaya hidup akibat globalisasi, asimilasi dan terpaan budaya asing yang terus menerus berdampak pada menurunnya kesadaran sebagian masyarakat akan jati diri bangsa Indonesia yakni Pancasila.

Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar sesama misalnya, jika dibiarkan terus pada akhirnya dapat menimbulkan ekses tidak peduli dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Pengaruh globalisasi terhadap nilai nasionalisme sangat terasa bahkan mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran sehingga tidak menutup kemungkinan rasa nasionalisme warga negara akan runtuh, sikap dan pandangan terhadap ideologi Pancasila akan berubah,” tegasnya.

Upaya membendung ekses negative dari pengaruh globalisasi tersebut menurut Kasad, bidang akademik memiliki peran yang vital dan sangat penting. Melalui bidang akademik, pengaruh globalisasi bisa dibendung dengan cara revitalisasi wawasan dan karakter kebangsaaan di lingkungan perguruan tinggi.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved