Kriminalitas
Bani Rupanya Sudah Main Tangan Sejak Lama, Pernah Dilaporkan Balqis Tahun 2016 Tapi Berakhir Damai
Bani Rupanya Sudah Main Tangan Sejak Lama, Pernah Dilaporkan Balqis Tahun 2016 Tapi Berakhir Damai
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) antara pasangan suami istri (pasutri) di Depok, Jawa Barat, disebut bukan yang pertama kali.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, pihak istri, yakni Putri Balqis pernah melaporkan suaminya inisial Bani Idham F Bayuni atas kasus serupa pada 2016.
"Penganiayaan ini terhadap istri ataupun korban ini bukan hanya sekali. Tahun 2016 ternyata sudah pernah dilaporkan, namun terjadi restorative justice," kata Hengki di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/5/2023).
Eks Kapolres Metro Jakarta Pusat tersebut menuturkan bahwa kasus itu utamanya perlu diselesaikan secara kekeluargaan.
Baca juga: Viral Kasus KDRT, Ahli Psikologi Forensik Pertanyakan Status Tersangka: KDRT Bukan Victimless Crime
Baca juga: Profil Wakil Bupati Rokan Hilir yang Ngamar Bareng Pejabat Dispenda, Miliki Harta Rp 2,1 Miliar

"Karena memang dalam undang-undang KDRT, azas dan tujuan salah satunya adalah mempertahankan keutuhan rumah tangga," tutur dia.
"Setelah dilaporkan kemarin, sehingga kami mencoba melihat apakah ada delik-delik yang lain terhadap istri daripada pelaku ini," sambungnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan lantaran kasus tersebut berulang, pihaknya menambahkan pasal baru yakni Pasal 64.
"Karena ini perbuatan berulang, kami tambahkan pasal 64 KUHP, voortgezette handeling atau perbuatan berlanjut," kata Hengki.
"Apabila ini benar dan kami temukan, maka ancaman hukumannya terhadap sang suami ini bisa bertambah sepertiga," lanjut dia.

Sedih Lihat Anaknya Babak Belur, Ayah Putri Balqis Berharap Sidang Cerai dan Kasus KDRT Berlanjut
Sebelumnya, Ayah Putri Balqis, Noviansyah Siregar menceritakan kondisi terkini putrinya pasca dirawat di rumah sakit.
Usai menjalani perawatan di rumah sakit, kesehatan Putri Balqis diungkapkannya kini semakin membaik.
Putrinya yang semula terkapar pasca ditahan di Mapolres Metro Depok itu pun katanya sudah menjalani sidang cerai di Pengadilan Agama Kota Bekasi.
"Alhamdulillah ya, sudah bertemu anak ada semangat, kemarin itu kan asam lambung dia naik, stress juga gak ketemu sama anak, kemarin sudah menjalani sidang kedua di Pengadilan Agama Bekasi," ungkapnya saat dihubungi pada Jumat (26/5/2023).
Terkait adanya penangguhan penahanan serta keputusan pihak Kepolisian untuk menghentikan sementara kasus KDRT putrinya, Noviansyah angkat bicara.
Dirinya berharap kasus KDRT yang dialami Putri Balqis dan Bani Idham Fitrianto Bayuni dapat terus berjalan.
Begitu juga dengan proses perceraian putrinya di pengadilan Agama Bekasi.
Alasannya karena dirinya kecewa dan sedih dengan perlakuan dari menantunya.
Selain itu dirinya berharap permasalahan bisa selesai dengan tuntas.
"Harapan saya tetap berjalan di kasus KDRT-nya dan juga proses di Pengadilan Agama nya," ucapnya.
Baca juga: Salsabila Syaira Kembali Viral di Twitter, Berikut Sosok dan Profil Lengkapnya
Baca juga: Viral Bu Kades Sidokepung Elok Suciati Disandera Warga, Dikawal Puluhan Polisi Keluar Balai Desa

Kapolda Metro Jaya Hentikan Sementara Kasus KDRT di Depok: Menyatukan Kembali Keluarga yang Utuh
Harapan Ayah Putri Balqis berbeda dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.
Dalam keterangan tertulis resminya, Irjen Karyoto menghentikan sementara kasus KDRT tersebut.
Dirinya menilai kasus tersebut harus dijadikan pembelajaran bagi jajarannya untuk bisa berimbang dalam menangani perkara.
Sebab diketahui, Putri Balqis dan Bani Idham Fitrianto Bayuni telah ditetapkan sebagai tersangka.
Namun, hanya Putri Balqis yang menjalani ditahan.
Sedangkan Bani Idham Fitrianto Bayuni ditangguhkan penahanannya karena tengah dirawat di rumah sakit.
"Kami mengharapkan mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran, buat penyidik lain, kalau menangani perkara harus benar-benar berimbang, kalau ada dua laporan, ya dua-dua nya, kalau memang terpenuhinya unsur, perbuatan pidana itu bisa ya harus berimbang, " ungkapnya dikutip dari Antara pada Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Bukan karena KDRT-Diremas Anaknya, Ayah Putri Balqis Ungkap Menantunya Punya Penyakit Kelamin Bawaan
Baca juga: Posting Video Turis Asing Bugil di Bali Tanpa Sensor, Peter F Gontha Siap Diblokir Demi Harga Diri

Terkait penetapan status tersangka, Karyoto menegaskan pihaknya telah menangguhkan penahanan terhadap Putri Balqis dan Bani Idham Fitrianto Bayuni.
Karyoto pun menegaskan kasus KDRT yang viral di media sosial itu untuk sementara dihentikan.
Alasannya karena Bani Idham Fitrianto Bayuni perlu melakukan pengobatan, sedangkan Putri Balqis diberikan waktu untuk merenung.
"Artinya di kedua belah, pihak sementara suami yang melaporkan istri dan istri melaporkan suami sama-sama tidak ditahan. Memang kondisinya sebenarnya di kedua belah pihak ini suami istri, dua-duanya bisa dilakukan penahanan," ungkap Karyoto.
Baca juga: Viral Putri Balqis Jadi Korban KDRT Tapi Malah Ditahan, Hotman Paris Langsung Turun Tangan
Baca juga: Kesaksian Putri Balqis Soal KDRT Suaminya Bikin Ngilu, Adik: Ditonjok, Dijambak dan Diseret
"Sementara kita 'hold' dulu, karena suami perlu pengobatan akibat kekerasan itu, yang istri biar diberikan waktu istilahnya kontemplasi apakah kira-kira nanti dalam waktu tertentu sudah kondisi baik, keduanya akan kita pertemukan kembali," jelasnya.
Dirinya pun berharap lewat kontemplasi tersebut terjadi kesepakatan damai antar kedua belah pihak.
Sehingga Putri Balqis dan Bani Idham Fitrianto Bayuni dapat kembali rujuk.
"Kalau memungkinkan untuk 'restorative justice', akan kita lakukan karena semangat dalam Undang-Undang KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) itu adalah untuk menyatukan kembali sebuah keluarga yang utuh, " ucapnya.
Restorative Justice Gagal, Polisi Tetapkan Suami-Istri Kasus KDRT yang Viral di Depok Jadi Tersangka
Sebelumnya, Satreskrim Polres Metro Depok angkat bicara perihal penetapan status tersangka terhadap suami dan istri kasus KDRT yang viral di Kota Depok.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengungkapkan kasus KDRT tersebut terjadi pada 26 Februari 2023.
Sepasang suami istri terlibat cekcok.
Sang suami katanya tersinggung dengan ucapan sang istri.
Kesal dengan sikap istrinya, sang suami diungkapkannya melemparkan bubuk cabe ke arah wajah sang istri.
"Intinya ada cekcok suami istri kemudian, sang suami tersinggung dengan ucapan istri kemudian (suami) menumpahkan bubuk cabe ke istrinya," ucap Yogen, Rabu (24/5/2023).
Tak terima dilempar bubuk cabe, sang Istri katanya tak tinggal diam.
Sang istri kemudian memeras alat vital suami dengan keras.
Baca juga: Gara-gara Pamer Gaji Rp32 Juta, Dokter Ngabila Salama Diperiksa Inspektorat DKI, Ini Hasilnya
Baca juga: Pemilik Ruko di Pluit Kena Batunya, Berani Tantang Ketua RT & Serobot Fasum, 20 Ruko Dibongkar Paksa

Kesakitan alat vitalnya diremas, sang suami katanya memukuli wajah sang istri berulang kali hingga mengalami lebam.
"Sang istri meremas dengan keras untuk alat kelamin suami kemudian untuk berusaha melepaskannya sang suami memukul ke istrinya," kata Yogen.
Pertikaian keduanya pun berakhir.
Mereka kemudian saling melaporkan peristiwa KDRT itu ke Mapolres Metro Depok.
"Terjadi saling lapor di Polres Depok. Dimana sang istri yang lebih dulu melaporkan suami, baru kemudian suami melaporkan istri," ucap Yogen.
Terkait hal tersebut, Polres Metro Depok diungkapkannya telah berupaya memfasilitasi upaya penyelesaian Restorative Justice (RJ) terhadap kasus KDRT tersebut.
Baca juga: Viral Putri Balqis Jadi Korban KDRT Tapi Malah Ditahan, Hotman Paris Langsung Turun Tangan
Baca juga: Kesaksian Putri Balqis Soal KDRT Suaminya Bikin Ngilu, Adik: Ditonjok, Dijambak dan Diseret
Namun, upaya perdamaian yang ditawarkan tidak disambut baik oleh salah satu pihak.
Sehingga kasus pidana KDRT pun berlanjut.
"Dari salah satu pihak suami mengajukan RJ, pihak istri tidak hadir sama sekali, sehingga akhirnya kasus berlanjut, kita lakukan semua sebagai tersangka," ungkap Yogen kepada awak media, Rabu (24/5/2023).
Disinggung terkait dasar penetapan tersangka kepada istri, Yogen menyampaikan bahwa sejak awal pemeriksaan kasus ini, pihak istri kurang kooperatif.
"Sejak awal tidak kooperatif dari mulai tahap penyelidikan ya, pemeriksaan sebagai saksi kemudian saat naik penyidikan juga tidak kooperatif, kita panggil tidak hadir, hadirnya pada saat pemanggilan kedua itu pun mepet," ucap Yogen.
"Kita coba lakukan RJ namun tidak hadir juga, jadi permasalahannya tidak selesai dan informasi bahwa akses anak juga tidak diberitahukan kepada suami meskipun suami masih menafkahi, sampai sekarang suami belum bisa menemui anaknya," sambungnya.
Kendati demikian terkait penetapan tersangka, bukan saja hanya istri yang ditetapkan.
Pun suami juga ditetapkan sebagai tersangka meski saat ini untuk suami belum bisa dilakukan penahanan, sebab masih dirawat di rumah sakit.
"Ada rekomendasi dari rumah sakit untuk tidak boleh dilakukan penahanan melihat kondisi fisik suami, memang luka dari sang suami ini terkait alat kelaminnya sangat parah ya, sehingga harus dilakukan operasi," ucap Yogen.
Sahara Ungkap Fakta Mengejutkan, Putri Balqis Sudah Sering Dianiaya Selama 14 Tahun Berumah Tangga
Berbeda dengan keterangan Yogen, Adik dari Putri Balqis, Sahara Hanum mengungkapkan kronologi kasus KDRT yang menjerat kakaknya.
Mulai dari membuat laporan polisi, ditetapkan sebagai tersangka, ditahan di Mapolres Depok hingga dilarikan ke rumah sakit.
Sahara mengungkapkan kakak kandungnya itu mengalami KDRT oleh Bani Idham Fitrianto Bayuni sejak lama.
Namun, kakaknya justru menjadi tersangka atas kasus KDRT setelah Bani Idham Fitrianto Bayuni melaporkan balik kakaknya.
"Ini kakak kandung gue namanya Putri Balqis, dia korban KDRT suaminya. (hampir mati) tetapi sekarang status dia adalah tersangka karena suaminya lapor balik," ungkap Sahara.
"Sampe ditahan Polres Depok Unit PPA tidak boleh pulang ninggalin 3 anaknya yang masih kecil dan harus didampingi sekolah," bebernya.
Baca juga: Restorative Justice Gagal, Polisi Tetapkan Suami-Istri Kasus KDRT yang Viral di Depok Jadi Tersangka
Baca juga: Lihat Putrinya Terkapar, Ayah dari Istri yang Disiram Bubuk Cabe & Dipukuli di Depok Berusaha Tegar

Ketika di Mapolres Depok, Sahara mengungkapkan kakaknya dipaksa menandatangani surat penahanan apabila tidak mau berdamai.
Dirinya yang mengetahui hal tersebut mengaku kecewa.
Sebab, kedatangan pihak keluarga, termasuk kakaknya ke Mapolres Depok untuk meminta perlindungan.
Namun, setelah melaporkan kejadian, kakaknya justru ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan.
"Didesak untuk berdamai dengan pihak suami sampai dipaksa menandatangani surat tambahan penahanan buat kakak gue kalau nggak mau tandatangan damai," ungkap Sahara.
"Kita minta perlindungan pada Polres Depok Tapi diperlakukan seperti ini sampae kakak gue drop masuk UGD (karena desakan untuk menandatangani surat tambahan penahanan). Posisinya kakak gue udah kasih surat pernyataan bahwa dia punya 3 anak kecil yang masih kecil dan punya penyakit asam lambung akut," jelasnya.
"Tapi dari pihak Polres tidak mau menandatangani surat keputusan kalau (Kakak) gue pulang dulu, tetep didesak untuk damai. Kita minta perlindungan dari Polres apa harus Kakak gue meninggal baru dapat keadilan????" tanyanya.
"Sekarang Kakak Gue masuk UGD karena drop 2 hari disuruh nunggu di Polres dan nggak boleh pulang, didesak untuk ambil jalur damai dengan keluarga suaminya. BTW KDRT sudah berlangsung belasan kali dan sudah 14 tahun kakak gue bertahan," jelasnya.
Baca juga: Gara-gara Pamer Gaji Rp32 Juta, Dokter Ngabila Salama Diperiksa Inspektorat DKI, Ini Hasilnya
Baca juga: Pemilik Ruko di Pluit Kena Batunya, Berani Tantang Ketua RT & Serobot Fasum, 20 Ruko Dibongkar Paksa
Ayah Putri Balqis Berusaha Tegar Lihat Anaknya Terkapar di Rumah Sakit
Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang diduga dilakukan Bani Idham Fitrianto Bayuni terhadap Putri Balqis viral di media sosial.
Kasus tersebut pun segera ditangani Satreskrim Polres Metro Depok.
Pihak kepolisian mengaku telah melakukan upaya Restorative Justice (RJ) terhadap kasus KDRT tersebut.
Namun, langkah perdamaian tidak membuahkan hasil.
Oleh karena itu, Bani Idham Fitrianto Bayuni terhadap Putri Balqis kini ditetapkan sebagai tersangka.
Putri Balqis ditahan di Mapolres Depok, sedangkan Bani Idham Fitrianto Bayuni tak ditahan karena menjalani perawatan di rumah sakit.
Dua hari menjalani penahanan di Mapolres Depok, Putri Balqis pun tumbang.
Putri Balqis akhirnya dilarikan ke rumah sakit karena asam lambung akut yang dideritanya.
Momen ketika Putri Balqis dilarikan ke UGD Rumah Sakit itu pun terekam kamera dan diunggah akun instagram adiknya Sahara Hanum, @saharahanum pada Rabu (24/5/2023).
Dalam video yang diunggah Sahara tersebut, terlihat ayah dari Putri Balqis merekam momen ketika putrinya terkapar dan didorong dua orang anggota polisi masuk ruang UGD Rumah Sakit.
Tak ada kalimat yang disampaikan kedua anggota Kepolisian tersebut.
Termasuk ketika ayah dari Putri Balqis menanyakan soal dokter jaga yang hendak memeriksa putrinya.
"Mana dokternya pak? dokternya?" tanya ayah Putri Balqis kepada satu dari dua orang polisi yang mengantar putrinya.
Dalam tayangan berikutnya, sang ayah terlihat menguatkan diri merekam anaknya yang terkapar di atas tempat tidur.
Dengan suara bergetar, ayah dari Putri Balqis itu menyampaikan kekecewaannya yang mendalam.
Dirinya mengaku sedih lantaran putrinya ditetapkannya sebagai tahanan Unit PPA Polres Depok.
Putri Balqis ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus sugaan KDRT terhadap suaminya, BIF.
"Anak saya, anak saya, tahanan Polres Depok Unit PPA, terzolimi," ungkap ayah dari Putri Balqis.
Bukan karena KDRT-Diremas Anaknya, Ayah Putri Balqis Ungkap Menantunya Punya Penyakit Kelamin Bawaan
Noviansyah, ayah Putri Balqis angkat bicara soal penahanan putrinya, Putri Balqis pasca dianiaya menantunya, Bani Idham Fitrianto Bayuni.
Dirinya meragukan anaknya melakukan penganiayan terhadap sang menantu.
Terlebih disebutkan putrinya itu meremas kelamin Bani Idham Fitrianto Bayuni hingga menantunya itu terluka parah
Sebab diketahuinya, Noviansyah mengungkapkan menantunya itu memang memiliki penyakit kelamin.
Penyakit kelamin itu kerap kambuh dalam situasi tertentu.
“Janggal, karena dia ini punya penyakit bawaan. Ya mungkin penyakit bawan itu yang menjadi alasan ya kan, dia punya hernia," ungkap Noviansyah dikutip dari Tribunnews.com.
"Yang saya tau hernia kalau dia lagi stres suka bengkak,” bebernya.
Baca juga: Viral Turis Asing Bugil di Bali, Peter F Gontha Geram: Ini Sudah Sangat Keterlaluan, Tangkap!
Baca juga: Viral Putri Balqis Jadi Korban KDRT Tapi Malah Ditahan, Hotman Paris Langsung Turun Tangan

Terakhir, Noviansyah menyoroti alasan tidak ditahannya BI karena harus menjalani operasi terkait luka parah pada bagian kelamin yang disebut-sebut akibat ulah anaknya.
Ia mengatakan memiliki bukti bahwa BI tidak menjalani operasi, melainkan pergi berlibur ke Lombok.’
“Dia minta izin untuk operasi tapi pada saat itu dia ada di Lombok.
Saya ada buktinya, kan ada grup WA keluarga, videonya dibuka dan direkam Kembali pakai handphone, itu tanggalnya ada. Kelihatan dia liburan, orang tuanya juga ada,” tandasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Pemulung di Tangerang Selatan Ditangkap Polisi, Diduga Bawa Pergi Anak Perempuan di Bawah Umur |
![]() |
---|
Pelaku Pencabulan di Bekasi Ditangkap Usai 2 Tahun Buron, Begini Klarifikasi Polisi |
![]() |
---|
Guru Cabul di Bekasi Jabar Diduga Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Siswinya Lebih dari Satu Kali |
![]() |
---|
Guru Olahraga di Bekasi Diduga Berulang Kali Lecehkan Siswi, Terakhir di Ruang OSIS |
![]() |
---|
Guru Cabul SMP Negeri di Bekasi Ditetapkan sebagai Tersangka Pelecehan Seksual terhadap Siswinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.