Wisata Edukasi

Warga Kampung Dadap, Serpong, Minta Bantuan Pemkot Tangsel Buka Jalur Pemasaran Hasil Tani

Pemkot Tangsel harus membantu membuka pemasaran Kampung Dadap, sebuah program wisata edukasi yang gagal berkembang.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Valentino Verry
warta kota/rafsanjani
Junaedi (58), mantan RT 04, RW 03, kampung Dadap, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Tangsel, menyatakan Pemkot Tangsel harus membantu membuka pasar agar wisata edukasi berjalan. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Kampung Dadap, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, dibentuk menjadi sebuah kampung yang mandiri serta tempat destinasi wisata edukasi bagi masyarakat pada 2022.

Berbagai infrastruktur ada di kampung ini, seperti jalan jalan lingkungan, drainase, bank sampah, gedung serba guna hingga fasilitas olahraga.

Ada satu keunggulan dari kampung Dadap yakni masyarakat yang dapat bercocok tanam terutama sayur mayur seperti cabai.

Baca juga: Simak Rekomendasi Kegiatan di Wisata Edukasi Ramah Keluarga Agrowisata Bhumi Merapi

Kampung Dadap juga memiliki beberapa UMKM. Sempat diharapkan jadi onestop shopping, ternyata ditemukan kendala di lokasi.

Dari penelusuran Tribun Tangerang di lokasi, khususnya RW 3, ditemukan bahwa proses menuju target mandek.

Junaedi (58), mantan RT 04, RW 03, mengatakan warga kesulitan untuk memasarkan hasil tani maupun produk UMKM.

"Kalau dibilang maksimal, sebenarnya belum. Karena masyarakat sekarang kan sudah punya kesibukan masing-masing juga ya, sehingga tidak semua fokus untuk UMKM atau berkebun seperti dulu," ucapnya, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Pemerintah Kota Jakarta Utara Canangkan Destinasi Wisata Edukasi Pengelolaan Sampah

"Untuk pribadi memang hasilnya cukup. Tapi kalau untuk dijual, masih sulit pasarnya," imbuhnya.

"Kalau dulu kan ada yang beli, namun sekarang sudah harus mandiri, dan itu yang membuat masyarakat mungkin kurang aktif lagi," lanjutnya.

Menurut Junaedi, aktivitas warga vakum untuk mewujudkan Kampung Dadap sebagai tempat wisata edukasi.

Ia beranggapan, saat ini dibutuhkan keaktifan warga dan dukungan pemasaran hasil karya maupun hasil kebun warga agar masyarakat semakin bergairah membangun Kampung Dadap.

"Di sini semua fasilitas sudah komplit menurut saya. Tapi marketnya nih yang perlu agar warga kembali semangat," katanya.

"Karena akan sangat rugi sekali kalau pembangunan dan perawatan tidak berlanjut," ujarnya.

"Saya sendiri tergerak untuk mewujudkan tujuan awal itu, dan mengajak kaum muda untuk aktif. Meskipun saya bukan lagi ketua RT tapi mari kita lanjutkan lagi program membangun ini," ucapnya lagi.

Hal senada diutarakan oleh Rini, salah satu warga setempat.

Ia mengaku warga sempat dibekali cara membuat kerajinan tangan.

Namun, tidak adanya tempat pemasaran membuat semangat warga berkurang.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved