Pilpres 2024

Cak Imin: Saya Yakin Partai Golkar Tidak akan Mendukung PDIP

Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yakin, Partai Golkar tidak akan mendukung PDIP di Pilpres 2024 mendatang.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: PanjiBaskhara
Dokumentasi Pribadi
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku yakin, Partai Golkar tidak akan mendukung PDIP di Pilpres 2024 mendatang. Foto: Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin 

WARTAKOTALIVE.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yakin, Partai Golkar tidak akan mendukung PDIP di Pilpres 2024 mendatang.

Hal disampaikan oleh Cak Imin seusai bertemu dengan Wapres ke-11 RI Boediono di Kediamannya, Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023).

"Saya yakin Golkar tidak akan mendukung PDIP. Saya yakin," kata Cak Imin.

Namun, Cak Imin tidak menyampaikan alasan atas keyakinannya apa, bahwa partai berlambang pohon beringin itu tidak mendukung PDIP.

Baca juga: Cak Imin Sebut Yakin Partai Golkar Tak Akan Berkoalisi dengan PDIP Dukung Ganjar Pranowo

Baca juga: Cak Imin dan Airlangga Hartarto Berebut Jadi Pendamping Prabowo

Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Cak Imin Sambangi Boedinono dengan Batik Wayang, Bahas Cawapres?

"Ya keyakinan lah ya, namanya juga yakin" tutur Cak Imin.

Sebagai informasi, penjajakan koalisi besar dilakukan oleh lima partai politik (parpol) koalisi pemerintah saat ini.

Kelimanya adalah Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, PPP sudah menekankan tak bisa berkoalisi dengan parpol yang tidak mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Sementara itu, PAN ingin mendukung Erick Thohir untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.

Belakangan, PAN disebut-sebut bakal bergabung mendukung Ganjar Pranowo.

Sikap tegas PKB dipastikan KIR menolak adanya koalisi besar di luar kesepakatan yang sudah dibuat KIR yaitu menentukan capres-cawapres yang ditentukan oleh Prabowo Subianto dan Cak Imin.

Cak Imin Sambangi Boedinono dengan Batik Wayang, Bahas Cawapres?

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berkunjung ke kediaman Wapres ke-11 RI Boediono di Jalan Bambu, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023).

Berdasarkan pantauan wartakotalive.com di lokasi, sekitar pukul 10.45 WIB, Cak Imin terlihat datang dengan para elite dari PKB.

Nampak, Cak Imin gunakan batik dengan motif wayang berwarna coklat putih.

Usai tiba, Cak Imin pun langsung disambut oleh Boediono dan langsung berjabat tangan di kediamannya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akan mengunjungi kediaman Wakil Presiden ke-11 Boediono, di Jalan Mampang Prapatan XX, Jakarta Selatan, hari ini Rabu (17/5/2023).

"Betul, jam 10.00 pagi ini," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat hubungi, Rabu (17/5/2023).

Adapun agenda pertemuan tersebut, merupakan silaturahin dan meminta masukan serta nasihat terkait perkembangan ekonomi global dan menimba pengalaman menyongsong Pemilu 2024.

Jika Gagal Jadi Cawapres Prabowo, Cak Imin Bakal Geser ke Anies

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menyebut peluang Muhaimin Iskandar menjadi pendamping Prabowo masih cukup besar.

Wacana menduetkan Prawabo dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak akan berpengaruh banyak pada posisi Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar.

Namun jika ternyata Prabowo pada akhirnya memilih Airlangga, hampir dipastikan Cak Imin akan meninggalkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Koalisi ini memang dibesut oleh PKB dan Gerindra. Cak Imin kemungkinan akan memilih bergabung dengan Koalisi  Perubahanuntuk Persatuan (KPP).

Koalisi ini digagas Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan telah mencalonkan Anies Baswedan sebabai bakal calon presiden.

"PKB berpotensi keluar dari KKIR sebagai bentuk protes keras terhadap perilaku Gerindra, untuk selanjutnya bisa berpeluang bergabung ke Koalisi Perubahan,” kata Ahmad Khoirul Umam kepada Kompas.com, Jumat (12/5/2023).

Pasalnya, PKB dan Gerindra telah sejak lama berkoalisi.

Cak Imin sejak awal juga terang-terangan menunjukkan ambisinya sebagai calon RI-2.

Oleh karenanya, jika bukan Muhaimin yang dipilih jadi cawapres Prabowo, sangat mungkin dia dan PKB kecewa dan bermanuver.

Kecuali, jika Prabowo dan Gerindra mampu menawarkan kompensasi logistik politik yang setimpal sebagai “harga” yang harus dibayar karena Imin urung menjadi cawapres.

Pun demikian, Gerindra akan dipandang tidak etis karena mengingkari kerja sama yang sejak lama sudah mereka sepakati.

"Jika Gerindra akhirnya tidak bersama PKB, maka ia akan menanggung beban tudingan partai tidak etik, raja prank, dan tidak menghormati komitmen politik yang terbangun dalam koalisi selama ini,” ujar Umam.

Namun, melihat dinamika politik terkini, Umam menilai, Muhaimin masih punya kans besar buat jadi cawapres Prabowo.

Ketimbang Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar yang belakangan disebut-sebut bakal dipasangkan dengan Prabowo, Imin dinilai punya daya tawar yang menjanjikan.

Memang, sebagai pimpinan Partai Golkar, Airlangga sangat mungkin membawa gerbong politik besar.

Akan tetapi, menurut Umam, Prabowo sedianya butuh insentif elektoral dari kekuatan politik Islam.

Kekuatan ini dapat menambal massa pendukung Prabowo yang hilang di Jawa Barat, Banten, dan Sumatera.

Selain itu, Menteri Pertahanan tersebut juga dinilai butuh penguatan suara di Jawa Timur, wilayah yang menentukan suara nasional.

Dibandingkan Golkar dan Airlangga, kata Umam, kebutuhan Prabowo itu lebih dapat dipenuhi oleh PKB dan Muhaimin yang dekat dengan kelompok Nahdlatul Ulama.

Oleh karenanya, meski belakangan muncul wacana duet Prabowo-Airlangga, peluang Muhaimin dinilai masih terbuka selama PKB punya daya logistik besar.

"Prabowo tampaknya akan lebih memilih Cak Imin" tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Sebagaimana diketahui, PKB dan Golkar sama-sama menyampaikan bakal mendukung Prabowo sebagai capres pada Pemilu 2024.

Golkar mengajukan proposal untuk mengusung pasangan Prabowo-Airlangga.

Sementara, PKB ingin Muhaimin yang jadi calon RI-2.

PKB mengeklaim bahwa partainya dan Gerindra sudah sepakat mengusung Prabowo-Muhaimin.

Oleh karenanya, Airlangga Hartarto diharapkan bersedia menjadi ketua tim pemenangan bagi keduanya.

"Kita senang kalau Pak Airlangga jadi ketua tim pemenangan" ujar Ketua DPP PKB Faisol Riza usai pertemuan dengan tim pemenangan koalisi besar yang melibatkan PKB dan Golkar di daerah Senayan, Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Namun, Golkar tampak tak senang atas usulan itu.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengaku terkejut dan tak tahu menahu soal tawaran PKB tersebut karena sebelumnya tak ada pembahasan.

"Terus terang saya kaget dengan pernyataan seperti itu" ungkap Ace saat dihubungi Kompas.com.

(Wartakotalive.com/M32/Kompas.com)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved